-23-

37 3 0
                                    


"You're my Oppa. Ini tidak masuk akal, Oppa. Ku mohon berhentilah seperti ini. Aku menginginkan Oppaku kembali." Yebin berkata dengan mata berkaca-kaca berdiri menatap Taehyung.

Taehyung mengerutkan dahinya, menatap Yebin dengan tatapan terluka dan bertanya kepada gadis itu, "Kau ingin aku menyiksa diriku lagi, Kim Yebin?"

Mendengar pertanyaan Taehyung yang terdengar lebih seperti pernyataan itu membuat Yebin terdiam. Berharap semua yang terjadi hanyalah mimpi. Sejujurnya Yebin tidak pernah menganggap Taehyung benar-benar sebagai saudara laki-laki yang seutuhnya, selalu ada sesuatu di dirinya yang menganggap Taehyung lebih seperti seorang teman, sahabat, bahkan mungkin seorang lelaki. Yebin hanya tidak ingin mengakuinya saat ini, karena hatinya sedang sibuk terluka karena Jeon Jungkook.

"Aku mencintaimu. Menjadi saudara mu, benar-benar membunuhku. Memikirkan bahwa suatu saat aku harus merelakanmu bersama lelaki lain bahkan sebelum aku bisa berusaha dan berjuang memenangkan hatimu?" Taehyung berkata, menatap Yebin dengan tatapan putus asa. Kali ini ia benar-benar tidak peduli bahkan jika Yebin tidak akan pernah membalas cintanya, walau keegoisannya selalu berkata apapun yang terjadi ia akan memiliki Yebin, tapi Taehyung mengenal Yebin, wanita mandiri, alpha female, tidak akan ada yang berhasil benar-benar memiliki Yebin. Karena Yebin adalah milik dirinya sendiri.

"Oppa, please-"

"Ku mohon, setidaknya biarkan aku berusaha." Taehyung memotong ucapan Yebin.

------------------------------------------------

"Woah, siapa gadis ini?" Yoongi melotot, melirik kesekitar kamar tidur Jungkook, mendapati kamar mewah itu seperti kapal pecah dengan Jungkook dan seorang wanita tidak dikenal berada diatas tempat tidur, terbaring dalam balutan selimut. Yup, naked.

"Oh, gadis yang tidak sengaja aku temui di bar tadi malam?" Jungkook berkata dengan suara serak, masih memejamkan mata.

Wanita disebelahnya tampak tidak senang dengan ucapan yang keluar dari mulut Jungkook. "What?! We slept together, J. (Apa? Kita bercinta, J) setidaknya ingatlah namaku."

"Fuck you (Persetan denganu), Pergi dari rumahku, sekarang juga." Jungkook melempar bantal disampingnya kearah wanita yang saat ini duduk disamping dirinya yang terlentang di tempat tidur dengan satu tangan menutupi wajahnya.

"Auuch!" wanita itu melotot kesal saat bantal yang dilemparkan Jungkook mengenai wajahnya dengan keras, namun hanya mendengus kesal dan bergegas menutupi tubuhnya dengan selimut lalu pergi meninggalkan kamar tidur Jungkook, dan rumah Jungkook, tentu saja.

Yoongi menaikan alisnya, menonton adegan menggelikan seperti ini membuat tenggorokannya terasa gatal ingin mengatakan sesuatu yang akan memicu sesuatu dari Jungkook, "So, kau sudah melupakan Kim Yebin?" Yoongi akhirnya bertanya.

"Aku harus mengingatnya jika ingin melupakannya." Jungkook berkata, berusaha mempertahankan suaranya tetap tenang.

Yoongi memutar bola matanya, "Yeah, okay, whatever." Yoongi berjalan mendekat kearah kasur lalu menarik Jungkook untuk duduk. Jungkook duduk dengan mata sebelah terbuka sambil mengerenyit kesal, "Jadi apa yang ingin kau bicarakan denganku?" Yoongi bertanya.

"Oh, itu tentang KYB Group." Jungkook berkata, sambil mengucek matanya.

"KYB? maksudmu Kim Taehyung?"

Jungkook menggelengkan kepalanya, "KYB. Tuan Kim, Nyonya Shin dan Kim Taehyung. Mereka sepertinya mengetahui tentang keberadaan Eero." Jungkook berkata santai, namun Yoongi mengerutkan alisnya.

"hah?"

Jungkook hanya diam, balik menatap Yoongi yang menatapnya bingung. Yoongi mengerjapkan matanya, karena Jungkook yang adalah seorang KAI, hanya menatapnya dengan datar tanpa ada tanda-tanda panik sedikitpun pada dirinya. "Kau serius?" Yoongi bertanya sekali lagi.

Tacenda - j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang