Hari yang di tunggu akhirnya datang, bulan yang suci akan pergi lagi, rasa sedih, haru, senang bercampur menjadi satu, hari kemenangan telah tiba.
Suara gema takbir di masjid, mushola bahkan yang berkeliling pun terdengar. Alshad dan Aiyla memutuskan untuk melaksanakan shalat idul Fitri di rumah orang tua Aiyla. Setiap tahunnya memang selalu bergiliran antara orang tua Alshad dan Aiyla.
"Papah Shad katanya mau nyalain petasan kembang api besar?" tanya Adiba yang kini tengah membawa satu kembang api tangan.
"Ayah kamu mana? Kan petasannya ada di ayah sama aunty," sahut Alshad sembari menyuapi anak kembarnya secara bergantian.
"Kata aunty ada di papah Shad, gimana sih," gerutu Diba.
Alshad menghela napas pelan, Aiyla memang sering usil terhadap keponakan satu-satunya itu, "udah di ambil aunty sayang, papah Shad aja di tugasin buat jagain baby twins," sahut Alshad.
"Dede Azzam mau main kembang api?" Tawar Adiba sembari menyodorkan kotak kembang api yang ada di tangannya.
"Dede Azzam sama Dede Azzura belum bisa megang sepenuhnya yang kaya gitu sayang," jawab Alshad lembut.
Duar duar
Suara kembang api yang tengah meledak dan memancarkan keindahannya di langit mengalihkan perhatian Alshad dan Adiba, serta membuat kedua anaknya terkejut.
"Tuh kan papah Shad juga bilang apa." Ujar Alshad sembari mengajak Adiba dan kedua anaknya itu untuk ke halaman belakang.
"Wuhuuu keren banget!" Seru Aiyla.
Arham, Rara dan yang lainnya ikut berseru sedangkan Ansel yang memegang kembang api itu.
"Yah udah abis." Seru Aiyla lagi.
"Ini yang semangat bukan anak-anak tapi Aiyla," gumam Alshad pelan.
"Ya begitulah Aiyla," jawab Kayla yang memang tak jauh dari Alshad. "Kalian udah nikah lama masa belum tau gimana kanak-kanak nya Aiyla?" lanjutnya.
"Aku baru tau kalo dia kaya gini, tahun-tahun kemarin kan teteh tau sendiri keadaannya kaya gimana," Kayla mengangguk paham, tahun kemarin Aiyla masih mengandung si kembar dan sedang tidak ada mood untuk seaktif sekarang.
Duar duar duar
Suara itu mengalihkan pikiran Kayla dan kembali menikmati indahnya ledakan kembang api di atas sana.
***
"Aa maafin aku ya kalo aku banyak salah, kalo aku banyak kekurangan dalam mengurus anak dan rumah tangga, a-aku..." ucapan Aiyla terhenti karena Isak tangis yang datang begitu saja, Alshad dengan lembut menarik istrinya itu ke dalam pelukannya.
"Kamu hampir sempurna dalam semua itu, aku udah maafin semua kesalahan kamu sayang, aku juga minta maaf kalo masih belum peka sama keinginan kamu, maaf udah bikin kamu marah, minal aidzin walfaidzin sayang," ucap Alshad lembut, Aiyla yang masih berusaha untuk menghentikan tangisnya hanya bisa mengangguk pelan, kemudian Alshad melepaskan pelukannya dan menghapus air mata istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Pecinta Binatang (END)
Romans❗❗❗ PLAGIAT DI LARANG KERAS UNTUK MENDEKAT ❗❗❗ ini squel dari "Kekasihku pecinta binatang" buat yang belum baca harap baca dulu biar nyambung... 🐯🐯🐯 "Rara sayang, jangan nakal nak," ucap Aiyla yang melihat putri cantiknya itu tengah naik tangga...