Spesial Part

208 12 0
                                    

"Besok kita ke Bali ya," ucap Ricard tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Besok kita ke Bali ya," ucap Ricard tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Kok ngedadak?" tanya Aiyla.

"Ya ngajak main anak-anak aja, lagian udah lama kita engga keluar kota,"

"Iya sih, tapi apa anak-anak ga ada jadwal sendiri buat besok?"

Ricard menutup laptopnya lalu menghampiri istrinya yang tengah sibuk memasukkan keripik kentang balado ke dalam mulutnya.

"Kita bicarakan sekarang sama anak-anak sayang, cuman belakangan ini aku sering ngeliat Rara sedikit murung, kamu tau anak gadis kita kenapa?" Aiyla menaikkan sebelah alisnya lalu menggeleng pelan sebagai jawaban. "Nanti aku tanya sama Rara," ujar Aiyla.

"Assalamualaikum, ayah mamah." Sapa Arham yang baru saja masuk ke dalam ruang kerja ayahnya.

"Wa'alaikumsalam, kakak baru pulang?" tanya Aiyla.

"Iya Mah, oh ya kakak udah putusin buat jadi pilot dan udah daftar buat sekolah penerbangan." Ucap Arham

"Kok ayah ga tau?" tanya Ricard

"Ya kan sekarang di kasih tau ayah, aku di bantuin uncle buat ngurusin semuanya,"

"Mamah ga setuju."

"Mah,"

"Kita udah bahas ini ya kak, mamah ga setuju."

"Yah?" Arham berharap jika ayahnya itu bisa menolong tapi..

"Demi keselamatan kamu Kak, ayah ikut mamah." ucapan Ricard membuat harapannya musnah.

"Coba kalo masih ada papah, pasti papah bakalan dukung aku, Rara dan Azzam buat gapai cita-cita kita."

"Kak,"

"Aku cuman pengen jadi pilot Mah, impian papah dari dulu ingin aku wujudkan, sedangkan Rara dia hanya ingin meneruskan apa yang papah lakukan dulu, dan Azzam hanya ingin jadi pebalap internasional nerusin bakat papah. Kita ga mau hanya berkecimpung di dunia bisnis Mah."

"Papah. Papah. Papah! Kenapa harus selalu sebut papah sih? Kenapa kak? Kamu pikir dengan sikap kamu kaya gini papah bakalan bangga? Papah ikutin apa maunya Maji. Dan mamah ga mau apa yang Maji takutkan dulu mamah alami juga. Cukup kak, papah emang manusia nekat tapi tolong, tolong jangan bikin mamah terlalu takut," lirih Aiyla, setelah anak-anaknya beranjak remaja banyak ketakutan dalam diri Aiyla, terutama soal Rara dan Azzam yang tak jarang suka bergabung dengan anak geng motor. Belum lagi Rara yang sering masuk kandang harimau, singa, cheetah, dan beberapa kucing besar tanpa sepengetahuan dirinya atau Ricard. Sejauh ini Arham memang tidak banyak berulah, tapi keinginannya menjadi pilot membuat dirinya was-was juga.

"Maafin kakak Mah, ini impian kakak, cita-cita kakak, kakak janji ga akan bikin mamah khawatir terus kok, kasih kakak kepercayaan Mah,"

"Belajar yang bener, buktiin semua omongan kakak ke mamah, papah dan ayah." Ucap Aiyla yang membuat Arham langsung memeluk ibunya itu.

Suamiku Pecinta Binatang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang