SPB#13

258 21 0
                                    

"Good morning sayang," sapa Alshad yang kini tengah menatap wajah istrinya yang baru saja membuka mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Good morning sayang," sapa Alshad yang kini tengah menatap wajah istrinya yang baru saja membuka mata.

Aiyla tersenyum, paginya selalu indah jika ada sang suami di sampingnya.

"Morning," sahutnya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Satu ronde yuk," ajak Alshad yang membuat Aiyla bangun sempurna.

"Kamu harus kerja ya, aku juga harus ke cafe sekarang, mana bisa, belum lagi anak-anak kamu tau sendiri gimana mereka,"

"Ayo dong, masa cuman morning kiss doang? Kan morning sex juga bisa mempererat hubungan kita,"

"Sayang, aku tau tapi ini jam berapa? Bukannya kamu ada janji?"

"Oke, aku males kerja kalo gitu," putusnya yang membuat Aiyla terkekeh pelan.

Sungguh jika sudah seperti ini, Alshad akan merengek seperti si kembar yang ingin mainan.

"Apakah aku harus rekrut baby sitter buat suamiku ini?"

"Baby sitter yang baik untuk suami ya istrinya lah, emang mau suaminya ngerengek minta kiss or sex sama cewe lain?"

"Engga dong, emm, oke dari pada bad mood dan aku juga yang harus memperbaikinya jadi satu ronde ya?"

Dengan semangat Alshad langsung mengeksekusi Aiyla.

***

"Kakak, Rara ikut sekolah boleh?" tanya Aurora saat melihat sang kakak telah rapih dengan seragamnya.

"Boleh kok," Arham melirik susternya, "mbak Sarah Rara ikut ya," lanjutnya

"Boleh, tapi mbak Mika kayanya ga bisa ikut karena mbak Rani dan mbak Dini belum kembali." Jawab Sarah.

Kedua baby sitter itu emang masih remaja, sikapnya terkadang masih labil, beda dengan Sarah dan Mika meskipun keduanya masih seorang gadis remaja tapi sikapnya sudah terlihat dewasa. Pemikiran labil sudah tak ada di pikiran mereka.

"Oke, semuanya udah siap, ayo berangkat."

"Sarah ga papa kan, Rara ikut?" Ucap mika yang baru saja muncul di balik pintu kamar anak-anak.

"Ga papa kok, anaknya juga pengen ikut, lagian Rara anak baik ga akan ngerepotin juga, kamu urus baby twins aja ya," Mika mengangguk pelan lalu ia menghampiri kedua anak balita yang masih terlelap itu.

Aiyla dan Alshad telah duduk di meja makan, "Morning sayang," sapa Aiyla saat melihat kedua anaknya telah duduk.

"Morning mah, pah," jawab keduanya secara bersamaan.

"Sarah, Rani sama Dini belum kembali?" tanya Alshad.

"Belum pak, engga ada kabar juga," jawab Sarah.

"Nanti deh, aku aja yang hubungin mereka A," ujar Aiyla, Alshad hanya mengangguk pelan.

Sarapan dilakukan dengan hikmat, jika biasanya anak-anak seusia Arham dan Aurora yang akan heboh atau makan dengan menonton video di ponsel, maka kedua anak ini di ajarkan untuk makan dengan hikmat dan menikmati setiap makanan yang ada.

Suamiku Pecinta Binatang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang