"Ibu akan kasih kepala istri kamu itu, jika itu mau kamu."
Doni cukup terkejut dengan ucapan santai ibunya.
"Bu, bukankah ibu telah meninggalkan hal gelap itu? Bukankah ibu tak akan melakukan itu lagi? Mengapa ibu berbicara seperti itu? Mengapa ibu mengancamku dengan itu?"
"Sebelum hal itu terjadi, maka berpisah lah dan cari pengganti yang lebih layak,"
"Aku ga akan melakukan itu ibu, aku ga mau anak-anakku merasakan hal yang sama denganku dulu, ibu pikir mempunyai dua rumah dengan orang inti yang berbeda itu enak? Sungguh tidak enak ibu," lirih Doni.
"Ibu sudah pernah bilang sama kamu, jika dia tak baik tapi kenapa kamu tetap menikahi wanita itu? Doni dari dulu kamu ga pernah melawan ibu tapi semenjak adanya Vania kamu lebih sering melawan ibu, kamu tak pernah mendengar perkataan ibu, kenapa? Kenapa kamu seperti ini nak?"
"Doni cinta sama Vania ibu, maafkan Doni jika cinta ku membuat ibu marah dan kesal, tapi tolong beri Vania satu kali kesempatan lagi untuk memperbaiki kesalahannya, soal anak yang Vania kandung sekarang anggap saja itu anak Doni, biarkan anak itu hidup, dia tak mempunyai salah apapun,"
Rena menghela napas panjang "Kenapa kamu lemah Doni? Kenapa kamu terlalu tulus untuk manusia bajingan? Ibu tak pernah tega jika kamu telah begini," Rena menghampiri Doni dan memeluk putranya yang tengah menangis.
Hati Rena sangat sakit jika melihat Doni sangat terluka seperti ini.
"Ibu kasih dia kesempatan sekali lagi, soal anak itu, kita tes DNA," mendengar itu Doni sedikit lega, meskipun harus tes DNA.
***
Hari berganti begitu cepat, berbagai masalah bisa di lalui oleh beberapa manusia, Doni dan Vania telah kembali dengan harmonis, hubungan Vania dengan Aldo? Entahlah Vania pun tak mendapat kejelasan sama sekali, sama seperti beberapa tahun yang lalu, saat mengetahui Vania hamil Aldo menghilang dan tak ingin bertanggung jawab, kini Vania hanya berharap jika Aldo tak pernah hadir lagi dalam hidupnya.
Sedangkan hubungannya dengan Tania? Masih merenggang, setiap kali ada pertemuan antara keempatnya, Tania tak pernah hadir jika ada Vania, begitu pula jika kumpul keluarga, Tania yang tak hadir atau hanya hadir sebentar saja.
"Bin, Tania ga akan pernah maafin aku ya?" tanya Vania, saat ini Vania tengah berada di rumah Bintang.
"Tania pasti maafin kok, Doni aja maafin masa Tania engga," jawab Bintang berusaha menenangkan.
"Dia malu punya kembaran jalang kaya aku Bin,"
"Van, kamu paling ngerti gimana Tania, coba kamu cari cara untuk damai sama dia, ya gini deh, kalo kamu ada di posisi dia bakalan kaya gimana?"
"Aku udah coba semua cara yang dia suka tapi tetep aja dia masih ga mau ketemu sama aku, kesalahan aku sangat besar Bin,"
"Biarin dia sendiri dulu Van, suatu saat kalian akan ada waktu udah ngobrol berdua, dulu aja kaya gitu kan? Cob—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Pecinta Binatang (END)
Romance❗❗❗ PLAGIAT DI LARANG KERAS UNTUK MENDEKAT ❗❗❗ ini squel dari "Kekasihku pecinta binatang" buat yang belum baca harap baca dulu biar nyambung... 🐯🐯🐯 "Rara sayang, jangan nakal nak," ucap Aiyla yang melihat putri cantiknya itu tengah naik tangga...