SPB#09

244 24 0
                                    

"Kamu maunya gimana sekarang?" tanya Doni yang saat ini tengah berdiri di depan jendela kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu maunya gimana sekarang?" tanya Doni yang saat ini tengah berdiri di depan jendela kamarnya.

Vania masih menangis tertunduk di tepi ranjang, "Aku ga tau, yang menjadi pertanyaan aku, kenapa dulu kamu sangat sibuk bekerja sampai lupa pulang? Hingga Aldo yang datang kepadaku."

"Apa kamu sudah tidur dengannya?" tanyanya penuh selidik.

Vania diam. "Jawab aku Vania." Alih-alih untuk menjawab tangis Vania malah semakin pecah.

"Jika kamu bertanya, mengapa aku tidak pulang selama berhari-hari, aku sibuk mencari nafkah untuk kamu dan anak-anak kita, apakah aku berkeliaran dengan wanita hingga tidak pulang? Tanya sama Alshad, Alvi ataupun Budi, mereka tahu yang sesungguhnya, mereka tahu apa yang ingin aku penuhi, selama ini aku hanya ingin memberikan yang terbaik untuk anak dan istriku tapi istriku malah bahagia dengan pria lain," Doni sangat kecewa atas istrinya, bagaimana bisa Vania menggunakan alasan itu untuk berselingkuh?

"Maafin aku Don, aku akan terima jika kau menghukumku, atau menjatuhkan talak kepadaku,"

Doni menggelengkan kepalanya tak mengerti, "Dan sekarang kamu mau di talak sama aku? Apakah kamu memang ingin berpisah denganku? Apakah kau mau memberikan trauma besar untuk Raffa dan Naufal? Jangan gila kamu!" Teriak Doni.

"Ayah, mamah, kenapa berantem?" pertanyaan itu membuat Doni melirik ke arah anak kecil yang bingung dan takut di ambang pintu kamarnya.

Doni berusaha untuk meredakan emosinya lalu menghampiri putra keduanya itu.

"Kok bangun? Kenapa sayang?" tanya Doni lembut.

"Mamah kok nangis? Kenapa ayah? Ayah marah sama mamah? Apa mamah buat salah? Jangan marahin mamah ya ayah, maafin mamah," ucapnya.

Doni memeluk putranya itu dengan sayang, air matanya kini melolos begitu saja, "Ayah engga marah kok sama mamah, mamah nangis karena lagi latihan drama katanya nanti mau tampil sama aunty Nia, aunty Aiyla, dan aunty Bintang, sekarang mending Ade tidur lagi ya, ayah temenin oke?" Ucap Doni, ia berusaha untuk menutupi semuanya dari putranya itu.

Naufal mengangguk pelan, kemudian menghampiri Vania dan memeluk ibunya itu. Setelah itu Naufal kembali pada Doni dan pergi dari kamar itu.

Hati Vania benar-benar teriris saat melihat putranya, terlebih pertanyaan yang membuat hatinya semakin sakit itu, ia takut sangat takut akan kehilangan suami dan anaknya.

Selama semalaman Vania hanya menangis merenungi kesalahannya.

***

"Aaaaa Dede kok gitu!" seru Rara heboh saat melihat kedua adiknya tengah mengacak buku-bukunya.

"Hei, kenapa kok rame?" tanya Mika saat baru saja masuk ke dalam kamar empat bocil.

"Liat tuh twins, buku aku bermatakan semua." Adu nya.

Suamiku Pecinta Binatang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang