"aku mau kita pisah." Dengan gemetar Vania mengucapkan kalimat itu.
"Kamu engga mikirin Raffa sama Naufal? Dengan mudahnya kamu ngucapin kalimat setan itu?" tanya Doni pelan.
"Aku ga tau harus kaya gimana lagi Don, aku udah nyakitin banyak orang terutama suami dan anakku..." Ucapan Vania terhenti saat ia merasakan ada pelukan hangat dari suaminya.
"Aku udah maafin kamu, kalo kamu mau tinggalin dan lupain dia, fokusku hanya anak kita Vania, aku juga ga mau pisah dari kamu, aku sayang sama kamu,"
"Tapi Don, di dalam kandungan aku ada anak Aldo."
Bum!
Bagaikan ada tsunami yang memporak porandakan tubuh Doni. Secara perlahan pelukan itu terlepas dari tubuh Vania.
"Apakah kamu masih mau terima wanita jalang ini?" tanya Vania lirih.
"Berapa bulan?" tanya balik Doni.
"Dua bulan,"
Doni hanya diam hatinya sangat hancur, tanpa ia sadari air mata telah terjatuh.
"Don, ini alasan aku untuk pisah sama kamu, setidaknya biarkan aku menebus kesalahan aku tanpa melukai kamu lebih dalam,"
"Tanpa melukai aku?" Doni tertawa miris, "Kalo kamu engga mau membuat luka, harusnya engga selingkuh Vania, jika kita belum punya anak mungkin hanya aku dan keluarga kita yang tersakiti tapi sekarang? Anak kita yang jadi korban nafsu kamu sesaat!" Lanjutnya.
"Maafin aku Don,"
Doni menghapus air matanya kasar, lalu menangkup wajah cantik istrinya, ia baru sadar jika di pipinya ada memar merah sepertinya bekas tamparan.
"Kamu di tampar siapa?" tanya Doni seraya mengusap pelan pipi merah Vania. "Ibu? Aldo? Atau siapa?" tanya Doni lagi saat ia tak mendapat jawaban apapun dari Vania.
"Aku pantas mendapatkan ini,"
"Sakit? Siapa yang lukain istri aku?"
"Don..."
"Aku mau tau siapa yang udah bikin istri aku mendapat luka?"
"Don..."
"JAWAB AKU VANIA." bentak Doni yang membuat Vania terkejut, pasalnya baru kali ini Doni membentak Vania.
"Ib-ibu kamu,"
Doni tak menyangka jika ibunya yang telah melakukan itu, "Kamu tunggu disini dan jangan kemana-mana, satu lagi kamu udah masuk dalam hidup aku dan kamu ga akan bisa keluar lagi." Setelah mengucapkan itu Doni keluar dari ruangan Aiyla.
"Don, kamu mau kemana?" tanya Vania yang berusaha untuk mengejar, tapi Doni tak menghentikan langkahnya barang sekalipun.
Kini Doni ada di hadapan Alshad dan Aiyla, "La, titip Vania jangan biarkan dia pergi." Tanpa penjelasan apapun Doni melanjutkan jalannya sedangkan teriakan Alshad yang menanyakan ia akan kemana tak di dengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Pecinta Binatang (END)
Romance❗❗❗ PLAGIAT DI LARANG KERAS UNTUK MENDEKAT ❗❗❗ ini squel dari "Kekasihku pecinta binatang" buat yang belum baca harap baca dulu biar nyambung... 🐯🐯🐯 "Rara sayang, jangan nakal nak," ucap Aiyla yang melihat putri cantiknya itu tengah naik tangga...