SPB#24

174 18 0
                                    

"jadi apa yang Fiona ucapkan itu ada sebagian yang bener, Ricard dulu deket banget sama aku, aku juga dulu Deket banget sama Fiona, Ricard salah satu kakak kelas ku waktu SD dan aku sekelas sama Fiona, hingga SMP Ricard bilang sama aku kalo dia ma...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jadi apa yang Fiona ucapkan itu ada sebagian yang bener, Ricard dulu deket banget sama aku, aku juga dulu Deket banget sama Fiona, Ricard salah satu kakak kelas ku waktu SD dan aku sekelas sama Fiona, hingga SMP Ricard bilang sama aku kalo dia mau pindah agama, cuman aku pikir itu karena hidayah tapi ternyata pikiran aku salah, aku ga pernah tau kalo dia suka sama aku lebih dari adek, sedangkan aku hanya menganggap dia kakak sama kayak kak Ansel, dia engga langsung pindah agama, tapi waktu SMA dia beneran pindah agama, aku tau itu dari Fiona, Fiona murka sama aku, dia nuduh aku penyebab Ricard lebih memilih keluar dari rumah dan pindah agama, sebelum aku jadian sama Hanif dulu, aku sempet ketemu sama dia dan tanya sebenarnya apa yang terjadi, dia cerita semuanya dan ada satu kata yang bikin aku ga percaya, dia bilang gini 'aku ga akan pernah nikah selain sama kamu La, kalaupun aku menikah, aku tidak akan menyisipkan cinta di dalamnya, aku akan melakukan sebagaimana suami istri nantinya tapi tidak dengan cinta.' di situ aku mikir kalo dia hanya terobsesi sama aku, tapi ternyata apa yang dia ucapkan itu benar adanya, kini ia tak peduli dengan rumah tangganya, bahkan ia tak ingin tanggung jawab atas anak yang di kandung istri,"

"Ia sempat bertanya sama aku apa yang harus dia lakukan, tentu aku bilang yang terbaik buat dia, dan benar saja dia masih mempertahankan anaknya itu, aku pernah bertemu dengan putrinya, anaknya Masya Allah cantik, putih, bulu matanya lentik, matanya Belo, sama kaya ayahnya, tapi aku ga melihat dia memperlakukan anaknya selayak anak, dia terlalu dingin, kadang aku berpikir apakah benar aku penyebab dia seperti ini? Aku harus bagaimana? Dia benar-benar aku anggap seperti kakakku Bin, apakah aku penghancur rumah tangga orang Van? Apakah yang Fiona ucapkan itu benar Nia?" Air mata Aiyla menetes begitu saja, ia benar-benar bingung sekarang, apakah ia sejahat itu?

"La, kamu engga jahat kok, aku yakin juga bukan kamu penyebab semuanya, dia pasti punya alasan lain, dia sama kamu udah beda la, kalian udah punya kehidupan sendiri, fokus sama rumah tangga kamu La, jangan Sampe fokus kamu terpecah hanya karena orang dulu," tutur Vania.

Drttt drttt

Ponsel Aiyla bergetar dilihatnya benda pipih itu yang ternyata Ricard yang menghubunginya.

"Iya kenapa kak?" sapa Aiyla.

"Aku bener-bener minta maaf atas kejadian tadi La, semua omongan Fiona jangan kamu pikirin ya, sungguh tidak ada kaitannya sama kamu soal perceraian aku, aku tau sekarang kamu sudah bahagia dengan suami kamu, jadi tetap bahagia ya La,"

"Iya kak, tapi aku juga berharap kakak bahagia,"

"Aku akan bahagia jika melihatmu bahagia Aiyla, setelah ini mungkin Fiona masih akan menemuimu dan bisa saja ia akan membawa Cristine untuk membuatmu kesal." 

"Aku akan hadapi semua itu kak,"

"Maaf Aiyla, maafkan aku, maaf jika aku masih mencintaimu, maaf juga karena aku lebih sering menyebut namamu di depan Cristine saat sedang berhubungan badan, maafkan aku Aiyla,"  Aiyla terkejut mendengarnya, bagaimana bisa ia malah menyebut nama wanita lain saat sedang berhubungan intim? Pantas saja istrinya merasa sakit hati dan menyalahkan Aiyla.

Suamiku Pecinta Binatang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang