SPB#21

187 18 0
                                    

"Kucing nambah lagi aja La," ucap Ansel yang baru saja sampai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kucing nambah lagi aja La," ucap Ansel yang baru saja sampai.

"Ya gimana engga nambah, anaknya pengen Mulu kucing dan dengan senang hati papahnya belikan, lagian masih pada wajar kok kucingnya pada lucu,"

"Bukannya Alshad alergi bulu ya?"

"Ya, namanya juga demi anak dan hobi kak," jawab Alshad yang baru saja keluar dari dapur.

"Iya sih, tapi dulu Aiyla mau pelihara kucing ga di kasih ijin sama ayah, berarti ayah ga sayang kamu ya dek," celetuk Ansel.

"Patut di pertanyakan tuh Yang," sahut Alshad.

"Iya nanti aku tanya ayah, tapi kalo ayah ga sayang sama aku, mana mungkin mau urusin aku, lagian yang aku mau bukan kucing yang kaya Rara mau, aku kan maunya anak harimau, anak singa, anak cheetah, anak macan, dan anak-anak kucing besar lainnya." Jawab Aiyla santai.

"Iya sih, otak kamu dan Aurora itu jauh beda, otak kamu lebih ga normal dari manusia,"

"Kakak mah gitu, bully aja terus adeknya, lagian aku kaya gini karena dulu pernah kebentur bareng kakak kan? Aku tau ceritanya dari Tante,"

"Tante siapa?"

"Tante Amel. Katanya kakak sengaja benturin kepala aku karena aku terlalu gemes."

"Ya namanya juga anak kecil, lagian kamu waktu kecil emang gemesin, kaya Azzura tapi kenapa sekarang malah ilang ya?"

Aiyla yang tidak jauh dari kakaknya itu mencubit lengan Ansel, "Masih gemesin tau, mau udah punya anak pun aku masih menggemaskan." Tegas Aiyla.

"Tapi bener loh kata kak Ansel, kalo kamu udah..."

"Tuh kan, suami kamu juga mengakui kalo kamu tidak menggemaskan lagi," potong Ansel.

"Oh, jadi gitu? Aku udah ga menggemaskan lagi? Oke, kalo gitu," ucap Aiyla seraya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Bukan gitu sayang, aku engga ngomong gitu kok,"

"Kamu mau bersekongkol sama kak Ansel? Bhaik lah,"

"Engga kok, aku masih di tim kamu, beneran deh,"

"Shad, suami itu jangan takut istri apalagi istrinya kaya Aiyla, dia mah mudah di sogok Shad," ujar Ansel yang membuat Aiyla melotot kepada suaminya itu, sebagai tanda ia tak boleh mendengarkan apa kata kakaknya itu.

"Kak liat deh, kalo lagi melotot gitu nyeremin tau, lebih serem dari marahnya harimau,"

"Wah dek, masa kamu di samain sama harimau."

Nah kalo sudah seperti itu Ansel bukannya menengahi, ia malah menjadi kompor.

"Dasar kompor meleduk!" kesal Aiyla, lalu ia pergi begitu saja dari hadapan dua pria itu.

"Kak, kalo dia marah beneran kak Ansel tanggung jawab ya,"

"Lah, kok kakak? Kamu kan suaminya masa kakak yang tanggung jawab, itu kan calon anak kalian," sahut Ansel

Suamiku Pecinta Binatang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang