SPB#18

192 14 0
                                    

"Aku baru tau kalo kamu punya kebun dan sawah di desa sini," ungkap Alshad seraya berjalan sambil melihat beberapa tanaman di kebun itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku baru tau kalo kamu punya kebun dan sawah di desa sini," ungkap Alshad seraya berjalan sambil melihat beberapa tanaman di kebun itu.

"Ini bukan punyaku, jadi ini tuh awalnya punya Oma dan opah ku, terus di terusin sama ayah, ya karena anak Oma dan opah tinggal ayah yang ada, terus aku tuh paling suka dengan suasana desa ini, selain adem dan asri penduduknya juga pada ramah, dari kecil mereka engga Mandang aku sebagai anak dari orang yang berkecukupan dan aku sangat nyaman." cerita Aiyla.

"Pantesan aja kebanyakan yang panggil Neng, bukan non atau nyonya kecil,"

"Nah itu, aku pernah keluar rumah hanya karena panggilan itu, aku coba bilang sama orang-orangnya ayah yang di rumah tapi ya gimana, sampe aku pergi dari rumah dan mereka susul terus tanya sama aku, 'kami harus panggil apa nona?' gitu,"

"Terus kamu maunya apa? Aku sih, apa aja asal engga gitu, bahkan panggil nama pun aku oke aja,"

"Bisa gitu ya, aku baru tau kenapa dari dulu kamu paling anti di panggil nona,"

"Ya begitulah." sahut Aiyla.

"Tapi sayang, kebiasaan buruk kamu itu di ilangin bisa ga?" tanya Alshad pelan.

"Kebiasaan buruk?"

"Kalo ada apa-apa pergi dari rumah, itu kebiasaan buruk baby, mending kalo perginya ya kaya gini, tapi kalo salah tempat gimana?"

Aiyla tersenyum, "Kamu pikir setelah aku nikah sama kamu, keluarga aku engga jagain aku? Mereka masih punya orang-orang yang ngawasin aku, bahkan orang-orang itu yang akan Carikan aku tempat aman untuk bersembunyi dan menghilangkan penatku untuk sementara."

"Oke, jadi, kemungkinan kak Ansel atau ayah dan ibu kamu tau keberadaan kamu?"

"Ayah dan ibu mungkin engga tapi kak Ansel aku ga tau, biasanya dia selalu tau tentang aku,"

"Tentang salah paham kita?"

"Tentu saja tahu, dia bahkan langsung nyusul aku,"

"Hah? Kok aku ga tau kak Ansel ada di—"

"Dia ga mungkin kasih tau kamu, aku aja kaget kadang kak Ansel kaya setan tiba-tiba ada tanpa kita undang, nih ya kalo kita berantem aja di sini, ga akan lama kak Ansel bakalan datang."

"Selayang itu ya kak Ansel sama adiknya, padahal dia udah punya rumah tangga sendiri loh, kak Kayla engga cemburu apa?"

"Kak Kay udah biasa sama hal yang berkaitan dengan aku, awal mereka nikah sering berantem karena aku, mangkanya aku ngekos, ya selain denger kabar kak Ansel berantem sama istrinya, ibu juga larang aku pelihara hewan di rumah jadi aku mutusin buat ngekos, tapi di kosan sama aja, malah asik kerja yang ga ada rencana dari awal sama sekali."

"Tapi kalo aku jadi istrinya kak Ansel bakalan berantem aja terus sih, ya adeknya udah gede, udah punya suami, punya anak tapi masih di jagain kaya bayi."

Suamiku Pecinta Binatang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang