SPB#26

161 14 0
                                    

Malam ini Alshad dan Aiyla sedang berduaan di gazebo, keempat anaknya sudah terlelap lebih awal, mungkin karena mereka lelah bermain seharian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Alshad dan Aiyla sedang berduaan di gazebo, keempat anaknya sudah terlelap lebih awal, mungkin karena mereka lelah bermain seharian.

"Pak Ricard baik ya," ucap Alshad tiba-tiba.

"Hah? Emmm, iya," jawab Aiyla kikuk.

"Aku baru tau ternyata yang kenal baik sama kakak kamu itu pak Ricard, berarti kamu udah kenal juga dong sama dia?"

Aiyla yang tadinya menyandarkan kepalanya di bahu Alshad kini sudah tidak lagi, ia menatap suaminya itu.

"Aku... Ga tau," ucapnya seraya memalingkan wajah dari Alshad.

"Kok pipi kamu merah? Lagi bohong ya? Atau lagi blushing biasanya,"

"A, di sini dingin, masuk yuk," ajak Aiyla, ia benar-benar ingin mengalihkan topik pembicaraan, ia tak mau membahas soal Ricard lagi dan lagi, ia sudah muak dengan nama itu sebenarnya.

"Kenapa? Apa yang kamu sembunyikan dari aku? Kamu ga pinter bohong Aiyla Bahira."

"Aku... Aku ga bohong kok A, ini beneran loh dingin,"

"Oke, aku ga akan maksa, tapi kamu tau kan kalo aku paling ga suka apapun yang berhubungannya sama keluarga aku terus tau dari orang lain,"

"Iya, iya A, yuk masuk." Ajak Aiyla lagi.

Kini Aiyla dan Alshad masuk ke dalam rumah, keduanya berjalan menuju kamar anak-anaknya.

"Pak ,Bu," sapa Sarah saat baru membuka pintu.

"Anak-anak udah tidur?" tanya Aiyla.

"Udah Bu, tinggal Rara yang belum tidur,"

"Loh? Kenapa?"

"Pengen tidur sama papahnya katanya Bu," Aiyla dan Alshad mengangguk pelan, anak itu memang tidak bisa jauh dengan Alshad.

Setelah masuk Aiyla dan Alshad melihat Aurora yang tengah membaca majalah di temani oleh Mika.

"Cantiknya papah kok belum tidur?" tanya Alshad yang kini telah duduk di ranjang Rara.

"Papah. Papah kemana aja? Aku tadi nyari di kamar kok ga ada?" tanya Rara seraya memeluk Alshad.

"Papah nemenin mamah sayang, maaf ya udah di bikin nyari, sekarang kakak mau tidur sama papah?" ujar Alshad.

Dengan semangat Rara mengangguk dan melepaskan pelukannya.

Aiyla yang melihat itu hanya bisa diam, meskipun setiap hari ia melihat momen ini, hatinya masih saja bergetar, entah mengapa suaminya ini selalu membuatnya terharu.

"Mau di bacain dongeng?"

"Mau."

Alshad bercerita tentang seekor harimau dengan pawangnya, bukunya memang tidak ada tapi otaknya bisa bekerja untuk membuat dongeng.

Suamiku Pecinta Binatang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang