Felix tampak terduduk di atas ranjang dengan bersandar pada headboard.
"good morning"
Felix mengerjapkan matanya mendapat ucapan selamat pagi dari seungmin.
Pria itu mendekat dan duduk di dekat felix, ia berusaha membuat felix senyaman mungkin dengan kehadirannya.
"Bagaimana perasaanmu pagi ini?" Tanya Seungmin lembut.
Tatapan si kecil terlihat kosong, namun ia masih bisa menyahuti pertanyaan Seungmin meskipun hanya menggelengkan kecil kepalanya.
"Tak apa" Seungmin menautkan jemarinya dengan jemari mungil si kecil.
"You want a hug?" Felix menatap seungmin dalam-dalam, entah kenapa tatapan itu seolah menusuk relung hati seungmin.
"Ssshh...ssssshhh..ssshhh..it's okay, Gwaenchana"
"Semua baik-baik saja"
"kau aman disini"
"Kedua putraku tak akan menyakitimu"
Tentu saja Seungmin tahu dengan benar, karena ia adalah seorang dokter psikolog, perasaan cemas menyelimuti anak ini.
Seungmin bahkan memastikan agar kedua putra-nya tak mendekati kamar anak ini setelah tuduhan yang di lontarkan oleh si kecil pada kedua putra-nya.
Sepertinya si kecil sudah merasa nyaman bersama Seungmin, anak ini bahkan mendongak dengan kedua maniknya yang membola menatap Seungmin dari dalam dekapan yang pria itu berikan.
Ia menghembuskan senyuman, pria ini berani sumpah bahwa si kecil begitu lucu bahkan aksen bintik-bintik bintang diwajahnya menambah pancaran sinar berseri-seri cantik.
"Aku membawakan makanan untukmu"
"Apa kau ingin memakannya?" Tanya Seungmin seraya melepas dekapan-nya.
Sejujurnya Felix memang sangat lapar, namun ia terlihat malu-malu untuk mengatakan 'iya' anak itu hanya mampu menelan ludahnya saat melihat makanan lezat di hadapannya.
Bibir bawahnya mengerucut, rasanya ia ingin menangis, Felix ingin sekali mengatakan 'iya' dan segera memasukkan makanan itu kedalam mulutnya, tetapi kenapa lidahnya serasa kelu.
Hingga akhirnya perutnya-lah yang menjawab, Seungmin menahan kekehan saat mendengar bunyi kerucukan dari dalam perut si kecil.
Sementara Felix segera memegang seolah menyembunyikan perutnya, rasa-nya, rasa malunya sampai ujung ubun-ubun.
"Aaaa~" Felix yang tadinya menunduk, kini menatap Seungmin.
"Ayo buka mulut mu, Aaaa~" Perlahan-lahan Felix mulai membuka mulut kecilnya.
"Euhm~ anak pinter" Puji Seungmin ketika satu suapan-nya berhasil di Terima dengan baik oleh si kecil hingga sampai suapan terakhir.
"Eeuuuuurrggkkk! Eukhm!!" Felix segera menutup mulutnya dengan manik yang membola sempurna.
Sementara Seungmin tampak terkekeh keras, Felix kekenyangan, ia menghabiskan semua makanan juga air minum-nya sampai tak tersisa setetespun.
"Jeosunghabnida" Felix malu,wajahnya merona hampir mirip kepiting rebus, rasanya ia mau menghilang saja dari bumi.
"Tak apa, itu biasa terjadi, kedua putraku bahkan lebih keras dari mu" Ujar Seungmin.
"DADDU!!!!"
"DADDU!!!!!"
karena tak diijinkan untuk memasuki kamar si anak aneh yang bapaknya temukan, mau tak mau hyunjin dan jeongin berakhir teriak-teriak di luar kamar sana.
Seungmin sampai harus ngelus dada sama kelakuan kedua putra-nya.
Tadi Felix sudah sempat menunjukkan senyumannya, namun sekarang ia kembali murung ketika mendengar teriakan diluar sana.
Tentu saja Felix tahu dengan benar bahwa itu adalah kedua pemuda yang Felix yakini telah menculik dan menyekap dirinya.
Seungmin akhirnya keluar dan tampak Christopher di ambang sana.
Chris melihat mangkok dan gelas itu telah bersih, sejak kemarin Felix memang tak ingin makan apapun, ada perasaan lega ketika Chris melihat ini.
Seungmin dan Chris tampak bertemu tatap dan saling melempar senyuman kehangatan, suami tinggi-nya itu akhirnya pergi untuk mengurus kedua putra-nya.
Sementara Chris masuk dan mendekati si kecil.
"Paman"
"Terimakasih telah menyelamatkanku"
Lirih Felix pada Chris, pria itu kemudian duduk di samping felix dengan menunjukkan senyuman meneduhkan khas miliknya.
"Maafkan aku"
"Aku tak bermaksud menuduh kedua putramu"
"Mungkin aku salah mengenali"
"Tak apa" Sahut Chris lembut.
"Bagaimana perasaanmu pagi ini?" Tanya Chris seraya menyugar hangat anak poni si kecil.
Entah kenapa Felix selalu merasa tenang ketika dekat dengan paman ini, bahkan hanya dengan melihat-nya dari kejauhan sudah cukup membuat-nya tenang.
"Lebih baik" Si kecil akhirnya menyahuti.
Kepala hyunjin dan jeongin tampak menyembul di balik pintu sana.
Felix tidak berbohong, itu sangat lucu. Anak ini kemudian berbisik pada Chris.
"Kenapa mereka tetap disana?" Bisik Felix membuat Chris gemes.
Ia pun akhirnya menyuruh kedua putra-nya untuk masuk.
Keduanya membuat gerakan yang lucu saat masuk "apa yang kalian lakukan?" Tanya Chris bersama dengan tawa-nya.
"Anyeong! Naneun hyunjinie-ya"
"Naneun jeonginie-mida!!!"
Chris dan Felix terkekeh bersama, dua pemuda itu memperkenalkan diri layaknya upin-ipin.
Seungmin sedikit terheran disana, kemarin anak itu begitu histeris saat melihat kedua putra-nya tetapi sekarang mereka bermain dan tertawa bersama.
Apapun itu sekarang seungmin bergabung bersama disana.
◑▩◑
Mungkin ini sebuah konseling, tetapi tidak terlihat seperti itu.
"Kau sudah mengenal kami semua bukan?" Ini seungmin dan yang duduk di pangkuannya saat ini itu si kecil lee Felix.
Anak itu mengangguk manis disana, sementara Chris, hyunjin dan jeongin, diam dan mendengarkan keduanya.
"Kalau begitu, boleh tidak kami mengetahui siapa namamu?"
"Lee Felix, lee felix yongbok" Sahut si kecil cepat.
"Hai felix!" Ini hyunjin.
"Felbok, felbok"
"Hai feltick"
Panggil hyunjin dengan aksen khas kebaratan-nya..
"Hyunjin-aa~aaah" Tegor Chris.
"Sourrrryy" Sahut hyunjin.
Jujur saja semua orang termasuk Felix terkekeh disana.
Seungmin bahkan menggelengkan kepalanya, dan ia pun kembali melanjutkan pertanyaannya pada si kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong [ Chanlix ] ✔
FanfictionBertemu dengannya, itulah takdirku. • Fantasy • WARNING❗ ▩ BxB ▩ Violence ▩ NC21+ Start : 27/05/2022 End : 06/06/2022