0026

199 49 14
                                    

"Hyunjin??"



"Samchon!" Hyunjin mendekat pada changbin. "Daddy dimana? Hyunie keruangan-nya kok enggak ada" Imbuhnya.

"Daddy kamu barusan pergi" Sahut changbin dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Samchon jangan boong deh" Ujar hyunjin cepat, karena merasa om-nya ini menyembunyikan sesuatu.

"Enggak bohong ganteng~" Changbin merangkul hyunjin "sini-sini... Ayo keruangan samchon" Ajaknya seraya menuntun anak dua puluh tahun ini menuju ruangannya.

Hyunjin pun menurut "apa dua hari ini daddy menginap di tempat samchon?" Changbin menggelengkan kepala.

"Daddy mu tidak pulang?" Hyunjin tampak mengangguk dengan mimik masam disana.

"Daddu juga berbohong" Changbin yang sedang membuat coffee melirik-kan ujung matanya pada hyunjin.

"Bohong bagaimana?" Tanya-nya seraya meletakkan secangkir coffee di meja.

"Semalam daddy pulang"

"Hmm" Ini changbin yang mendengarkan.

"Terus enggak lama daddy pergi lagi, dan samchon tau apa yang daddu katakan pada kami saat kami bertanya dimana daddy pagi tadi?" Tentu saya changbin menggelengkan kepala.

"Daddu mengatakan kalau daddy udah berangkat kerja" Manik hyunjin menyulut anak ini terlihat begitu kesal.

"Hyunie yakin ada sesuatu yang mereka sembunyikan"

"Sebenarnya, ada apa gituloh samchon, kenapa daddu sampai berbohong? "

"Daddy juga, seperti gak betah banget dirumah"

"Hyunie dateng kesini, daddy juga enggak ada disini"

"Udah-udah tenang" Ini changbin yang sekarang memegang kedua bahu lebar hyunjin dari belakang tempat si anak ini duduk.

"Enggak bisa, hyunie gak bisa tenang" Sahut hyunjin dengan menyibakkan bahunya seolah menolak jemari sang samchon.

Sejujurnya changbin memang tidak berbohong saat mengatakan bahwa chris baru saja pergi.

Memang pria dua anak itu baru saja pergi meninggalkan kantor, karena akan membeli beberapa pakaian untuk felix dan kebutuhan lainnya yang akan pria itu tinggalkan di apartement. Karena felix sekarang tinggal disana.

Dan saat changbin mengatakan bahwa chris dalam rapat saat seungmin berkali-kali bertanya pada-nya, itu adalah perintah dari chris. Pria ini sebenarnya juga tidak tahu dimana chris, apalagi mengetahui jika chris tidak pulang.

Disini changbin sudah menebak bahwa pasti telah terjadi sesuatu diantara chris dan seungmin.

Dan untuk menenangkan anak dua puluh tahun ini, changbin pun menyakinkan akan mencari tahu dimana daddy-nya.

Karena hyunjin juga harus segera pergi ke kampus, dengan muka kesalnya akhirnya anak itu pun pergi.

Saat hyunjin pergi, anak ini tak menyadari bahwa sang daddu juga berada disana. Seungmin baru datang, bapak anak ini bersimpangan.

Di luar, hyunjin bertemu dengan chris. "Dad?!" Panggil sang putra.

"Hei boy" Chris mencium sayang kening putranya.

"Daddy abis dari mana?"

"Dari Apartement, Felix disana" sahut Chris tanpa ada yang ia tutup-tutupi.

Tetapi seperti yang kita semua ketahui, bahwa dirumahnya juga ada Felix, dimana itu Felix yang berusia tujuh belas tahun.

Tentu saja hyunjin akan mengira ayahnya berbohong, anak ini semakin yakin ada yang enggak beres sama keluarga-nya.

"Kamu mau kekampus ya? Yaudah gih berangkat" Hyunjin tampak mengangguk kecil disana, anak itu kemudian pergi.

seungmin duduk disinggah sana sang suami. Akhirnya changbin melihat kedatangan Christopher dan memasuki ruangan-nya.

Sebenarnya changbin tak ingin ikut campur, tetapi setelah mendengar curhatan hyunjin dan sekarang ia melihat seungmin pergi  yang sepertinya pria cantik itu menangis.

Changbin pun semakin yakin jika ada sesuatu yang tidak beres.

◑▩◑


Mendengar pintu ruangan-nya terbuka tanpa adanya permisi, chris seolah telah menghafal siapa yang datang.

Tak ada yang berani selancang itu selain seorang seo changbin.

Chris tampak tak peduli dengan kehadiran temannya tersebut, ia berkutat dengan berkas-berkas di atas mejanya.

"Chris" Ini changbin setelah beberapa waktu memperhatikan chris, akhirnya ia memanggilnya.

"Jika kau ingin mengatakan sesuatu di luar pekerjaan, ku harap kau mengerti bahwa ini adalah kantor"

"Jika itu tentang pekerjaan, katakan nanti saat aku telah menyelesaikan tumpukan kertas ini"

Ujar chris yang tampa melihat changbin sekilas pun, ucapan-nya bahkan begitu datar nan dingin.

Pada akhirnya changbin pun kembali keluar, setelah kepergian changbin. Chris membanting pena di jemari-nya.

Ia mengusap wajahnya dengan keras bahkan menyugar surai ical kecoklatan-nya dengan asal.

Entah bagaimana, chris terlihat begitu prustasi, mengingat seungmin pergi dalam keadaan menangis, mungkin memang telah terjadi sesuatu diantara sepasang suami ini.

Waktu pun berlalu, tampaknya pria itu tak dapat berkonsentrasi dengan tumpukan dokumen di meja-nya.

Chris berakhir meminta sekertaris-nya untuk meminta tolong siapa saja agar mengantarkan tumpukan kertas ini ke apartement karena chris akan mengerjakannya disana.

Pria ini sudah akan pergi, namun saat ini changbin menahannya.

Aku tidak mendengar terlalu jelas apa yang dikatakan changbin pada chris. Tetapi sekarang kedua pria itu berada di dalam satu mobil yang sama.

Keduanya pun pergi meninggalkan kantor dengan changbin yang mengambil alih kendali kendaraan.

Karena waktu juga sudah menunjukkan jam sembilan hampir kelewat. Kantor juga sudah terlihat sepi.

Sepertinya tak ada siapapun lagi yang dapat sekretaris chris mintai tolong untuk mengantarkan tumpukan kertas tersebut selain dirinya sendiri.

Gadis ini telah usai merapikan segalanya dan siap membawanya, tetapi tiba-tiba ponselnya berdering.

Sepertinya telah terjadi sesuatu, gadis itu tampak kebingungan. Setelah mendapatkan panggilan gadis ini terlihat juga tak dapat mengantarkan yang chris perintahkan.

Gadis itu tampak berlarian seperti sedang mencari sesuatu "minho!" Panggilnya.

Yang di panggil pun segera mendekat "ada apa nuna?"

"Tolong bantu aku, antarkan ini ke apartement presdir, nih alamat-nya ini" Ucapnya tergesa-gesa Seraya menempatkan sebuah kotak pada pemuda yang di panggil minho.

"Kau harus benar-benar menjaga-nya, ini berkas penting" Teriaknya, karena gadis itu telah melangkah menjauh terlihat begitu buru-buru.

"Tetapi kenapa harus aku?!!" Teriak minho.

"Tolong bantu aku, aku dalam masalah!!!" Teriak sang gadis yang kemudian menghilang.

"Aish" Desis minho, yang pada akhirnya dialah yang akan mengantarkan tumpukan kertas ini ke apartement chris.

What's Wrong [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang