Mendengar ada yang membunyikan bell, felix segera keluar dari kamarnya "apakah dua pemuda tadi kembali lagi?" Batin Felix.
Karena jika itu adalah ahjussi yang belum ia ketahui namanya, ahjussi itu pasti akan langsung masuk.
Anak ini mencoba melihat siapa yang datang dari monitor, tetapi sayangnya felix hanya melihat punggung-nya saja. Sepertinya orang di depan juga bukanlah dua pemuda yang ia temui tadi.
Ya..tadi ada yang datang juga, yaitu jeongin dan hyunjin. Kedua-nya hanya datang sebentar, bahkan keduanya tak sampai masuk.
Jika aku berada disana, maka aku akan mengatakan pada felix untuk tidak membuka pintu.
MINHO!!!!
ya, tentu saja itu lee minho sang kekasih laknat-nya.
Ternyata sudah hampir setengah tahun terakhir minho bekerja di perusahaan milik Christopher, pemuda itu bekerja sebagai office boy disana.
Dan tentu saja chris tidak mengetahui hal itu. Jika ia mengetahui-nya maka chris sudah akan langsung memecatnya.
DEG!!!!!!
keempat manik itu bertemu sama-sama melebar.
Jemari si manis sudah tampak bergetar, bahkan telenan salivanya memberat.
"Kau disini??" Ini minho, tetapi felix terlihat begitu takut, karena aura kemarahan tampak begitu mendominasi pemuda kelinci tersebut.
Desas-desus perselingkuhan atasan-nya telah menjadi buah bibir, dan sekarang ia justru melihat sang kekasih membukakan pintu dimana ini adalah apartement atasannya.
Apalagi yang ada pikiran minho? Tentu saja ia akan mengira bahwa felix adalah selingkuhan presdir-nya.
"hyung?" Nafas si manis memberat, saat ini minho telah mencengkram lengan kecilnya.
"Sejak kapan" Gigi pemuda kelinci ini menggerat, kedua kaki si manis semakin mundur karena minho terus melangkah kedepan seolah mendorongnya.
Minho bahkan lupa tentang tugasnya datang kemari, barang yang ia bawa untuk diantar kemari tergeletak di lantai.
"Felix, aku tahu aku salah"
"Aku merusak kepercayaanmu"
"Tapi bukan berarti aku tak mencintaimu!"
Begitu menekan minho berucap.
"Kenapa, kenapa kau lakukan ini!!!" Nada itu meninggi, mata lentik simanis sampai terpejam.
CRAKKKKKKK!!!!!
Minho sangat keterlaluan, mungkin matanya begitu buta hingga ia tak melihat jika wajah anak ini masih membengkak akibat menangisinya seharian kemarin.
Tetapi lihatlah sekarang!!!
Pemuda ini telah kembali membuat anak ini menangis.
Tolonglah minho tolooooooong!!!! felix butuh istirahat, kau pikir nangis itu gak cepek apa??!!
Anak ini sudah capek hati, capek pikiran, dia juga capek terus-terusan nangis, minho!!!
"Kenapa kau begitu menyiksaku hyung??" Begitu lirih, felix akhirnya berucap diiringi cairan bening menjajaki wajah cantik-nya.
Minho menggelengkan kepala, awalnya begitu pelan, namun lama-lama menjadi brutal.
"Sampai kapan kau akan begini padaku?"
"Kau terus mencurigaiku"
"Kau marah ketika aku dekat dengan seseorang"
"Apa kau pernah mengerti perasaanku hyung?"
Felix terus berucap dengan nada lirihnya, sementara minho mendengarkan dengan menulusuri manik sang kekasih yang penuh dengan liquid. kedua maniknya sendiri mulai merembun.
"Aku bahkan tetap diam meskipun aku tahu hubunganmu dengan jiji"
PECAH!!!
air dalam manik minho pun tumpah.
Pemuda kelinci itu memeluk simanis cantiknya, belahan bibir milik minho menciumi tengkuk anak malang itu.
Felix berusaha menjauhkan diri "aku mohon hentikan" Pintanya, masih dengan nada lirihnya.
Minho pun melepaskan pelukan-nya "Lixie??" Tatapan keduanya begitu sayu.
Simanis cantiknya menggeleng kecil, "hubungan kita telah berakhir hyung"
"Apa yang kau katakan, hyung mencintaimu lixie."
"BOHONG!!!" Suara si manis akhirnya meninggi,berhasil membuat Kening minho menggerut serta ujung matanya meruncing.
"Jika kau benar mencintaiku, kau tak akan bermain dibelakangku"
"Kenapa harus jiji??"
"KENAPA HARUS JIJI!!!!"
Begitu melengking suara si manis.
keluarkan felix, kelurkan semuanya. Beritahu dia sebesar apa luka yang ia berikan, sebesar apa rasa sakit itu, sebesar apa kesesakan itu memenuhi dadamu hingga rasanya membuatmu ingin mati.
Sayangnya, felix tak sekuat itu untuk meluapkan segala emosinya.
anak ini telah merosot, tertunduk di atas dingin-nya lantai.
T-shirt mahal yang baru tadi siang chris belikan untuk-nya telah robek.
Apalagi??
Tentu saja itu perbuatan minho demi untuk memastikan apa yang ada dipikirkan-nya.
"Aku tau aku salah" Minho mulai kembali berujar.
"Tapi bukan berarti cintaku padamu itu sebuah kebohongan" Minho ikut kebawah, menyamakan posisinya dengan si cantik manisnya.
"Awalnya hyung hanya bermain-main"
DEG!!!!!
Felix melemparkan tatapan tajamnya.
"Ya.. Itu benar, awalnya hyung hanya bermain-main dengan jisung"
"Apa sekarang kau masih menjadikannya sebagai mainanmu?" Ini Felix yang bertanya.
Minho tampak menggeleng disana, Felix menghembuskan nafas kasar, ada rasa kelegaan saat Minho menggeleng.
Karena jika ternyata sahabat-nya hanya dijadikan sebagai mainan, meskipun jisung telah melukai dirinya, Felix tetap tak akan terima akan hal itu.
"Baguslah, maka pergilah dari sini dan temani dia"
"Lixie?" Ini Minho.
"Apalagi hyung? Kau tidak berfikir untuk mempertahankan dua hubungan ini kan?"
"Bagaimana jika aku memang menginginkan itu?!" Sahut Minho cepat.
"Apah~hhahhah kau sudah tidak waras" Felix menghembuskan kekehan disana.
"Ehm.. Anggap saja begitu" Tegas minho.
"Maaf, tapi aku tak akan sudi" Final lee felix.
"Baiklah, aku akan meninggalkan-nya" Tampak ujung bibir atas kecil si manis menaik.
"Asalkan kau kembali padaku" Imbuh minho
DEG!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong [ Chanlix ] ✔
FanfictionBertemu dengannya, itulah takdirku. • Fantasy • WARNING❗ ▩ BxB ▩ Violence ▩ NC21+ Start : 27/05/2022 End : 06/06/2022