0022

221 59 18
                                    

Sebelum hyunjin mengetahui siapa sebenarnya kedua pemuda itu bagi lee felix dan berakhir di julid-in sama sang putra sulung, Seungmin membawa kedua pemuda itu menjauh.

"Maaf, ahjussi ini siapa ya?" Ini jisung yang bertanya.

"Kau pasti jisung, dan kau pasti lee Minho" Sang pemilik nama yang di sebutkan oleh seungmin, dua-duanya tampak keheranan.

"Bagaimana anda mengenal kami?" Tanya Minho dengan kening menggerut serta ujung matanya meruncing.

Tapi bukannya menjawab pertanyaan tersebut, seungmin disini justru memohon agar kedua pemuda itu segera meninggalkan rumah sakit ini seraya mengatakan apa saja yang telah felix alami akibat perselingkuhan mereka berdua.

"Tidak ahjussi, biarkan aku tetap disini" Tidak hanya jisung, Minho juga memohon agar ia diijinkan tetap disana.

Karena kekhawatiran keduanya memang tak dapat dipungkiri, sebenarnya mereka berdua ini begitu tulus menyayangi lee felix. tetapi aku juga tidak mengerti kenapa mereka sampai hati untuk bermain api seperti ini.

"Jika kalian berdua benar-benar mengkhawatirkan-nya, maka pergilah"

"Beri dia waktu untuk sendiri, dia sudah cukup menderita"

"Tolong, aku mohon, kasihani anak ini"

Jisung sudah menitihkan air matanya, ia benar-benar merasa amat sangat bersalah.
Ia tak pernah mengira bahwa sang sahabat juga telah melakukan percobaan bunuh diri.

"Pergilah, aku mohon" Sekali lagi seungmin memohon sebelum akhirnya meninggalkan kedua pemuda tersebut.

Jisung tertunduk, ia merasakan sesak, menyesali segala perbuatan-nya bersama Minho.

Rasanya ia benar-benar ingin menjerit melepas semua kesesakan didadanya.

Tak beda jauh dengan Minho, tetapi pemuda kelinci ini mati-matian untuk menahan tangisannya.

Ia tak sanggup untuk melihat sang kekasih gelapnya diliputi penyesalan dan rasa bersalah seperti ini.

"Betapa buruknya diriku~" Ini jisung.

"Ani ... Ini bukan salahmu, ini salahku" Yang ini Minho, pemuda kelinci ini mendekap kekasih gelapnya, berusaha untuk memenangkan-nya.

Dengan wajah sembab nan sayu-nya jisung mengakat kepala, membuat keduanya bertatapan.

"Kenapa aku begitu mencintaimu" Batin jisung, bukannya egois, tetapi jisung memanglah benar-benar egois.

Anak ini benar-benar tak ingin kehilangan lee minho.

Katakan ia jahat, tak punya hati, apapun itu, sepertinya anak ini tak akan peduli.

Tidak, cinta anak ini tidaklah bertepuk sebelah tangan.

Tidak hanya jisung, sepertinya Minho juga akan berusaha untuk mempertahankan hubungan mereka.

Lalu felix??

Minho akan berusaha untuk menjelaskan agar anak itu dapat menerima hubungan ini, pemuda kelinci ini juga sangat menyayangi kekasihnya dan tak ingin kehilangannya.

SERAKAH BUKAN??

Ya..

Aku tidak mengerti bagaimana Minho berfikir untuk mempertahankan keduanya, sementara ia telah mendengar bahwa felix cukup tersiksa dengan hubungan mereka hingga kesehatan mental anak ini terganggu.

Cup..

Sekilas Minho mengecup bibir mungil han jisung, kini kening keduanya menyatu "percayalah padaku, aku tidak akan pernah meninggalkanmu" Bisiknya.

Lagi-lagi Minho berusaha meyakinkan jisung, dan lagi-lagi pula jisung percaya akan hal itu.

"Maafkan aku lixie, kau bisa mendapatkan yang lebih baik dari Minho hyung" Batin jisung dengan berfikir bahwa Minho memilih-nya dan akan melepaskan lee felix.

GILA BUKAN?

Sesadis itu mereka, mereka tidak tahu bahwa felix dewasa sedang mengunci dirinya dikamar mandi. Sejak ia bersama Christopher sampai pada apartemen yang ia inapi semalam.

Sudah hampir tiga jam anak itu mengurung diri disana.


CHRISTOPHER!


apakah dia benar-benar dalam rapat?



TIDAK!



Pria dua anak itu menempelkan jidatnya pada pintu kamar mandi di mana felix didalam sana.


JERITAN PILU.


SENDATAN ISAKAN.


Disela-sela gemercik air yang mengalir, gendang telinga Christopher masih mampu menangkap tangisan pemuda manis yang malang tersebut.

Beban hatinya terlalu berat untung ia tanggung sendiri, anak itu begitu sangat putus asa.

IA BEGITU DEKAT,

SANGAT DEKAT,

SANGAT, SANGAT, SANGAT DEKAT DENGAN JURANG KEMATIAN.

"AAAAAAAAAHHHGHAAAA~AAAAA" jeritan panjang kembali terdengar.



BRAAAAAKKK!!!!!



chris tak bisa berterus tetap diam diluar sana.



SEMBAB.


MERAH.


BENGKAK!


BASAH!!


tidak hanya wajahnya yang basah, sekujur tubuhnya basah kuyup, kulit jari-jari kecilnya pun mengerut.

Bibir mungil ranum itu juga terlihat memucat.

SAKIT.

SESAK.

PENUH.

"Arraseo"

"Arraseo"

Begitu lirih Chris berbisik tepat di bunga telinga lee felix.

Seolah dapat merasakan rasa sakit yang felix rasakan, Christopher mati-matian menahan liquid matanya yang pada akhirnya jatuh juga.

SANGAT SULIT.

SANGAT, SANGAT SULIT.

Begitu sulitnya ia mengontrol emosinya hingga bernafas pun terasa begitu sakit, jantungnya terasa perih bak dihujani ribuan duri.

Kepalanya mengadah ketas dengan Mulut kecil-nya terbuka lebar di atas pundak lebar Christopher bang, jeritan-jeritan memilukan menusuk tepat di gendang telinga Christopher.

Tubuh kecil ini terus berguncang diiringi deruan nafas yang terputus-putus.

Felix sudah sangat lelah, ia begitu lelah
Ia tak sanggup menahan kesesakan di dada-nya.

DEMI APAPUN!!

DEMI APAPUN!!!!

felix tak keberatan melepaskan Minho untuk sang sahabat. Itu sebabnya ia meminta pisah berkali-kali, tetapi tetap saja Minho menolak.

Alasan apa yang harus felix berikan selain mengatakan hubungan-nya dengan jisung.

FELIX TAKUT!

FELIX BENAR-BENAR TAKUT!!!

Anak ini sangat takut kehilangan sahabat-nya, selain Kyuhyun yang membesearkan-nya, felix juga hanya memiliki sahabat-nya saja.

What's Wrong [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang