TING
TAK
TAK
TAK
Lee felix, yang berusia dua puluh tahun, masih bersama dengan Christopher bang chan.
Pemuda manis berfreckles yang sejak tadi begitu cerewet, kini ia mendiam, mengekor dengan memandang wajah Christopher dari samping-nya.
BEEP
BEEP
BEEP
BEEP
"Tamat sudah riwayatmu lee felix" si manis membatin, namun entah kenapa ia tak berusaha untuk melepaskan lengan kecilnya yang sejak tadi di genggam oleh pria yang tidak ia kenali ini.
"Masuklah" Ujar chris seraya mengarahkan satu lengan-nya kearah dalam hunian.
"Ahjussi" Ini felix, keduanya bertemu tatap. "Itu hanya sebuah kecelakaan"
"Kecelakaan kau bilang?" Chris mengerutkan kening, yang dimaksud felix adalah saat ia mencium Chris kemarin malam.
Namun yang ada di pikiran Chris bukanlah hal yang sama, melainkan apa yang baru saja mereka lihat antara han jisung dan lee Minho.
Tentu saja Chris akan berfikir bagaimana bisa felix menyebut itu sebuah kecelakaan, sementara anak ini telah merusak diri-nya sendiri.
Mabuk-mabukan, percobaan bunuh diri, perilaku yang berubah-ubah dan tentu saja tentang ingatan-nya.
Chris berfikir seberapa besar cinta pemuda manis ini kepada pemuda brengsek itu hingga anak ini rela menghancurkan dirinya sendiri dengan tetap diam dan bertahan seperti ini.
"Jangan teruskan kebodohanmu" Sekarang Felix yang mengerutkan kening mendengar ucapan Christopher.
Sebenarnya percakapan mereka ini tidaklah nyambung, Christopher mengarah kemana, lee felix mengarah kemana.
Hingga akhirnya Christopher harus mengangkat tubuh mungil ini masuk kedalam hunian mewahnya.
Ini bukan pertama kalinya felix berkata tentang menjadikan dirinya sugar baby. "Berapa bayak manusia yang menawarkan itu padamu, hingga kau berkali-kali berkata sedemikian??" Christopher membatin.
PLAKKKK!!
satu tamparan Chris Terima di wajah tampan-nya sesaat setelah menurunkan si manis, kulit seputih susu itu kini menyembulkan kemerahan.
"Sudah ku katakan aku tak tertarik dengan pekerjaan seperti ini" Ucap felix yang masih berfikir bahwa Chris menginginkan tubuhnya.
"Aku hanya tak sengaja mencium-mu, itu dibawah alam sadarku"
"Jadi aku mohon tolong mengertilah, aku mohon padamu ahjussi"
Felix begitu memohon, ia bahkan menyatukan kedua jemarinya, amat sangat memohon berharap Chris tak akan melakukan hal lebih pada-Nya karena kejadian tersebut.
Sementara Chris semakin tidak mengerti kenapa anak ini malah membahas "Aaarrrggghh" Batin Chris menjadi prustasi, ya tentu saja ia menjadi kembali mengingat rasa bibir mungil itu.
"Tidak, tidak" Inner Chris meronta, ia menggeleng keras berusaha memanggil kembali kewarasannya, karena kedua maniknya terus tertuju pada bibir kecil lee felix yang merona terlihat begitu menggoda dirinya.
"Felix, apa yang kau pikirkan?" Chris berusaha untuk membawa pemuda berfreckles itu kembali berdiri.
Karena anak itu memohon sembari berlutut di kaki Christopher.
"Aku mohon maafkan aku, dan tolong lupakan kejadian itu ahjussi, aku mohon"
"Baiklah, baiklah .. Paman mengerti, ayo berdirilah jangan seperti ini .. Aku akan melupakan-nya, kau tak perlu seperti ini"
Sahut Chris yang pada akhirnya berhasil membuat si manis kembali berdiri.
Wajah si manis terlihat begitu sayu, Chris akhirnya berusaha menjelaskan bahwa ia tak membawa anak ini kemari untuk mengungkit hal tersebut.
Tentu saja Chris membawa-nya kemari agar ia tinggal disini daripada harus kembali ketempat tidak sehat tersebut dan terus memendam rasa sakitnya.
Tetapi sayangnya Felix menolak, ia bersikeras akan tetap kembali, anak ini Takut membuat sang sahabat beserta kekasih laknat nya itu menjadi khawatir karena ia tak kembali pulang.
Lee Felix memang sungguh keterlaluan, sudah disakiti dan ditusuk sedemikian dalamnya anak ini masih sempet-sempetnya berfikir begitu.
"Baiklah, terserah kau saja"
"Kau boleh kembali"
"Tetapi lihat sekarang sudah jam berapa?"
Itu Chris yang berbicara, Felix pun tersadar bahwa ini sudah jam dua hampir lewat.
"Kembalilah besok, sekarang istirahatlah disni"
"Bersamamu?" Tanya felix, Chris terdiam sejenak dengan Manik nya mengerjap beberapa kali.
Aku tak mengerti apa arti dari kerjapan mata itu, tetapi kemudian Chris pun menyahuti. "Tidak, kau bisa tinggal dan pergi kapanpun kau mau" Ujarnya seraya memberikan kode akses hunian mewah ini pada si manis.
"Tap__"ini Felix yang perkataannya diputus oleh Chris.
"Besok pagi aku akan mengantarmu kembali" Ujar Chris yang sudah berada di balik pintu luar.
Pria itupun menutup pintu dan meninggalkan lee felix didalam sana.
Felix tidak tau harus bagaimana, tetapi tidak ada salahnya juga menginap beberapa jam di tempat ini.
Christopher pergi dengan perasaan yang campur aduk, hingga ia lupa menunjukkan dimana lee felix dapat membaringkan tubuh mungilnya.
Sementara si pemuda manis berfreckles ini bukanlah tipe anak yang lancang, ia memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya diantara kedua kaki dan lengan kecilnya di depan pintu.
Dengan berharap waktu cepat berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong [ Chanlix ] ✔
FanfictionBertemu dengannya, itulah takdirku. • Fantasy • WARNING❗ ▩ BxB ▩ Violence ▩ NC21+ Start : 27/05/2022 End : 06/06/2022