Bocah itupun tampaknya luluh, ia tak bergerak sedikit pun, ia menangis dalam diam dibawah kungkungan Sang pemilik senyuman lebar, menahan rasa sakitnya.
Ia bahkan mencengkram bahu kekar seorang pemuda yang mengukungnya saat ini.
Pemuda diatasnya itu menyugar hangat anak-anak poni-nya, "tahanlah sedikit, sebentar lagi akan selesai" Ujarnya lembut.
Felix benar-benar tidak mengerti, sebenarnya mereka ini orang jahat atau bukan.
Dua pemuda itu selalu berbicara lembut dan hangat padanya, tetapi kenapa mereka menyekap dan melakukan ini semua.
"Kenapa kalian tak membiarkanku mati membeku diluar sana saja"
"Lixie??" Pemuda Sang pemilik senyuman lebar itu terkejut bukan main dengan ucapan anak tujuh belas tahun itu.
"Lixie! lixie!! lixie!!! lixe-ya!!!! Lixie!!!!!" Felix begitu muak, nafasnya memburu.
Sementara kedua pemuda itu hanya diam memandangi dirinya.
Ngomong-ngomong tatto yang dibuat di perut si kecil telah usai.
"Apa yang sebenarnya kalian inginkan dariku?"
"Siapa kalian?"
"Bagaimana kalian mengenalku?"
"Bagaimana bisa kalian membawaku ketempat ini?"
"Tolong lepaskan aku, aku tak memiliki apapaun"
"Aku hanya seorang anak yatim-piatu"
"Tolong biarkan aku pergi hyung~ aku mohon lepaskan aku"
Felix memohon untuk kesekian kalinya.
"Kau telah melihat situasi diluar bukan?" Ini Sang pemilik snake rose tattoo yang berujar,
"apa kau ingin kejadian kemarin terulang kembali?" Imbuhnya.Dan sekarang felix pun Tampak terdiam disana dengan sesekali sesenggukan.
"Akan aku lepaskan" Mata Felix mengerjap sayu, berharap ia benar-benar dilepaskan.
Namun sayangnya pemuda yang berujar itu di tahan oleh sang pemilik tatto, keduanya bertemu tatap.
Sang pemilik senyuman lebar itu perlahan menyingkirkan jemari pemuda sang pemilik tatto dari lengannya.
"Dia sudah melihat situasi diluar" Ujar si pemilik senyuman lebar sembari mendekat kearah lee Felix.
"Tentunya dia akan berfikir dua kali untuk kembali keluar" Rantai di kedua kaki si kecil pun telah terlepas.
"Kun__"
"Kau berfikir kami berniat jahat padamu?" Ujar si pemilik senyuman lebar pada anak tujuh belas tahun tak lain ialah lee felix.
Sementara ucapan si pemilik tatto terputus bahkan sebelum ia sempat mengeluarkan satu katapun.
Dan yang diajak berbicara, si kecil masih tetap dengan expresi sendu, kesal, takut, campur aduk menjadi satu.
"Kami tak menginginkan apapun darimu, kau cukup tinggal disini" Felix menelan ludah untuk membasahi kerongkongan-nya yang terasa begitu kering.
"Kami akan memenuhi semua kebutuhanmu, kami akan merawatmu"
Semua belenggu yang ada pada si kecil telah terlepas darinya.
"We?" Felix akhirnya bertanya seraya beranjak.
"Kenapa aku harus tinggal disini?"
"Aku tak mengenal kalian berdua"
"Dan tiba-tiba kalian meminta ku untuk tinggal disini?" Ujar Felix sembari menggelengkan Kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong [ Chanlix ] ✔
Fiksi PenggemarBertemu dengannya, itulah takdirku. • Fantasy • WARNING❗ ▩ BxB ▩ Violence ▩ NC21+ Start : 27/05/2022 End : 06/06/2022