"Lixie" Ini jisung.
"Tidak ji, aku tidak mau!!!" Karena jisung terlihat seperti lebih ke pemaksaan Felix pun meninggikan suaranya hingga terdengar oleh Minho.
BRAAAAKKKK!!!!
Felix menelan salivanya dengan berat, jisung berusaha untuk membujuk dirinya tetapi anak ini tetap tak ingin kembali.
Dan sepertinya Minho juga sudah benar-benar kehilangan kesabaran nya. Ia tahu jisung tak berhasil membujuk-nya.
"Pergilah dari sini" Felix meminta dengan sopan, agar keduanya meninggalkan tempat ini.
Tetapi sayangnya, Minho langsung mengangkat Tubuh mungil lee Felix dan menghempaskan-nya begitu saja keranjang.
Demi apapun felix terkejutnya bukan main karena sekarang ia mengetahui bahwa jisung sama gilanya dengan minho.
"Jiiiiiiiiii~ jiji!!!!!" Jisung menahan kedua lengan kecilnya. Sementara minho sedang menanggalkan pakaiannya sendiri.
Felix sudah mereka telanjangi terlebih dahulu. Anak manis berfreckles itu sudah tanpa sehelai benang pun menutupi kulit putih susu-nya.
Untuk kedua kalinya Felix tersentak, minho menarik kedua kaki-nya hingga pantatnya persis berada di pinggiran divan.
Anak ini kemudian diangkat, dijungkirkan membuat posisinya seperti huruf [Y] dengan kepala dibawah.
minho menikmati daging kemerahan di belahan pantat si manis cantiknya.
Jangan tanyakan apa yang Felix lakukan, tentu saja anak ini memikirkan dirinya sendiri, jika ia terjatuh makan kepalanya lah yang akan bertubrukan langsung dengan kerasnya marmer.
Jisung berdiri disisi lainnya, ia langsung memasukkan penis Felix kedalam mulutnya.
Si manis cantik berpegangan pada kaki simanis tupai, meskipun Felix berkali-kali meronta untuk segera disudahi keduanya tak ada yang menanggapi.
SPANK
"Angkh!
SPANK
"Argkh!!"
Felix meringis dibawah sana, minho semakin membuka lebar pantatnya, ia meludahi lubang berkerut yang belum dijamah oleh siapapun itu. Menusuk-nusuk kan lidahnya disana.
Pandangan Felix mulai berkunang-kunang, ia tak sanggup jika terus diposisikan seperti ini.
Jisung seolah mengerti, ia mengakhiri kulumananya dan naik keatas ranjang. Si manis tupai itu menangkap tubuh mungil si cantik ber freckles.
"Ji? ~ " Wajah felix begitu sayu. Anak ini di tarik kebelakang oleh jisung. Simanis tupai itu menyandarkan diri pada headboard dengan menekuk kakinya.
Posisi Felix dan jisung itu sejajar, kaki Felix juga di tekuk kebelakang, wajah mereka berhadapan. Tetapi karena si manis cantik masih ber kunang-kunang, saat ini kepalanya bersandar pada bahu jisung.
minho sedikit menarik pinggul Felix ke belakang, membuatnya setengah menungging, punggung kecil itu meliuk indah.
Untuk kesekian kalinya minho meludah pada lubang berkerut milik lee felix. Pemuda kelinci ini akhirnya memasukkan satu ibu jari-nya untuk membuat jalan.
Merasakan sesuatu memasuki analnya, Felix berusaha untuk bangkit. Sayangnya tak semudah itu, selain minho yang menekan pinggulnya, jisung pun tampak menahan disana.
Jisung tahu jika Minho belum pernah menyentuh kekasihnya ini. Apalagi tak ada pelumas. Kejantanan Minho pasti akan sangat sakit bagi Felix.
"Aku mohon hentikan iniAaaaarrghhhh aaaahhhh" Felix mengeram, meringis sakit. jari-jari kaki hingga tangannya menggerat.
Minho mendobrak, mendorong paksa kejantanannya masuk kedalam tubuh si cantik berfreckles manisnya.
Jisung mendekap kepala Felix yang meringis disana, si tupai itu mencium sayang puncak kepala sahabatnya.
Felix sangat shock anak ini menangis didalam sana, matanya terus terpejam bukan berarti ia menikmati ini.
Tetapi ia menahan rasa sakit yang berlipat-lipat ganda. Tidak hanya fisiknya batin-nya pun jauh lebih tersiksa.
Jisung membubuhkan kecupan-kecupan hangat dari kepala, telinga, hinga leher. sementara minho membubuhkan kecupan di belakang kepalanya. Dada berisinya menempel dengan punggung kecil milik lee felix.
Minho mulai bergerak, erangan Felix pun terdengar "ji, sakit ji" Felix sangat prustasi, ia tak tahu harus berkeluh pada siapa.
Ia hanya mampu menyebut nama sahabat-nya meskipun itu rasanya percuma karena jisung justru berpihak pada minho.
Erangan yang keluar dari bibir mungil itu juga bukanlah erangan desahan kenikmatan. Tentu saja itu erangan menyakitkan karena Felix tak menginginkan ini semua, kenikmatan yang seharusnya ia dapatkan dari kegiatan surgawi ini justru terasa begitu menyakitkan baginya.
Minho bergerak pelan. "Tak apa lixie, tak apa, kamu akan merasakan surga sebentar lagi" Bisik jisung halus tepat di telinga felix, mengendus dan mencium hangat di kepala si cantik.
"Eu~~~uummm .. Euummmh"
Dengan wajah yang sudah basah oleh liquid matanya, felix tampak menggeleng disertai erangan terpendam oleh bibir jisung. "this will good baby, this will good" Jisung mengecupi jejakan liquid itu. Sesekali ia mencumbu bibir sahabat-nya.
Felix bisa apa, ia bahkan tak mampu untuk membuka matanya, area bawahnya sangat sakit, anak ini terus meringis kesakitan.
PERIH.
sangat perih, mungkin analnya telah robek. Felix hanya mampu menggeleng, wajahnya memerah, tubuhnya pun menopang sepenuhnya pada jisung, sementara minho mulai bergerak cepat dibawah sana.
Felix semakin kepalang tidak waras , mimik wajahnya terlihat begitu seksi, bibir ranum nya begitu menggoda.
Jisung mengigit kecil di tengkuk felix, namun maniknya bertemu tatap dengan Minho. Pemuda kelinci itu mengecup puncak kepala si tupai manisnya setelahnya mengigit kecil di cuping si manis cantiknya
Minho tiba-tiba menarik Felix melalaui perpotongan lehernya."aaarghhhh ss ssssttt aaahhhh" Membuat posisi Felix menjadi sejajar dengan-nya.
Tentu saja jisung mengikuti, sembari menautkan jemari-nya dengan jemari sang sahabat guna menahan-nya.
Minho masih tetap bergerak seraya mencumbu simanis cantiknya yang sudah terlihat begitu kehilangan akal sehatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/311204720-288-k82667.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong [ Chanlix ] ✔
FanfictionBertemu dengannya, itulah takdirku. • Fantasy • WARNING❗ ▩ BxB ▩ Violence ▩ NC21+ Start : 27/05/2022 End : 06/06/2022