0016

286 68 18
                                    


Sementara jisung dan minho pikir lee Felix telah terlelap di dalam rumah ini, Sehingga keduanya tidak menyadari bahwa lee Felix sang kekasih atau sang sahabat belum kembali.

Saat datang ke tempat tersebut minho tak memperhatikan apakah sang kekasih masih berada di tempat kerja-nya yang ia lewati atau tidak, karena jisung telah memberitahu melalui smartphone bahwa lee Felix telah kembali dan sudah terlelap.

Karena kejadian tadi siang, jisung masih terlihat kesal terhadap minho, itu sebabnya pemuda kelinci ini datang untuk membujuk kekasih gelap-nya agar tak merajuk lagi pada-nya.

Kedua pemuda itu pun tampak memasuki rumah petak tersebut, minho mendekati ranjang dimana lee Felix yang berusia tujuh belas tahun tampak terlelap disana.

Minho tampak membenarkan selimut Felix, ia bahkan memberikan kecupan hangat di kening yang ia pikir anak ini adalah sang kekasih.

"Besok pagi aku akan kemari lagi" Ucap minho yang di angguki oleh jisung.

Tak lupa, sebelum meninggalkan tempat ini, minho juga memberikan kecupan dan pelukan hangat pada kekasih gelap-nya tersebut.

◑▩◑

Chris berada di luar mobil, sementara Felix berada didalam mobil Chris, pria ini memberikan waktu untuk anak itu sendiri agar dapat mengatur emosinya.


Dibawah jembatan.

Di hadapan aliran sungai yang tenang.

Dengan terpaan angin yang berhembus, Chris hanya bisa memperhatikan pemuda manis itu dari tempatnya berdiri saat ini.

Cukup lama...

Felix akhirnya mengarahkan pandangannya pada Christopher, pada akhirnya pemuda manis ini menganggap kehadiran pria kekar tersebut.

Chris tampak berjalan mendekati mobil, pria itu pun membuka pintu mobil dan berakhir duduk di kursi pengemudi.

"Apakah sudah lebih baik?" Ujar Chris seraya memakai seatbelt-nya.



DEG!!!!!!



jantung si manis rasanya berhenti berdetag, anak ini bahkan menahan nafas-nya, Ia menelan saliva-nya dengan Susah payah, tubuhnya menegang kaku akibat pergerakan Christopher yang tiba-tiba menerjang dihadapan-nya.

Nyatanya pria ini hanya akan memasangkan seatbelt pada si manis berfreckles ini.

Felix tidak sadar, bahwa sebelum mereka sampai ke tempat ini, Christopher juga yang memasangkan seatbelt pada-nya.

"Ahjussi"

"Ne?" Chris pun menoleh.

Keempat manik itu bertemu.

"Nuguseyo?" Tanya si manis dengan polos-nya.

Chris mendengus, benar-benar tidak percaya, ia meletakkan sisi siku-nya di atas stang, menjadikan posisinya benar-benar menghadap pada pemuda manis berfreckles ini.

Ia bahkan menyalakan lampu mobilnya, agar wajah tampan-nya ini benar-benar terlihat jelas.

"Kau sungguh tak mengingat ku?" Tanya Chris dengan kedua alisnya yang naik keatas.

Sekilas Felix melihat-nya, kemudian cepat-cepat menatap lurus kedepan dengan jantung yang berdegup tak beraturan.

Christopher terlihat begitu seksi, namun cukup membuat lee Felix bergidik ngeri.

"Mi___"

"Eung??" Ini Chris yang Memiringkan kepalanya begitu mengintimidasi.

Sementara Felix sudah akan meminta maaf karena ia sama sekali tak mengingat Christopher.

Namun sayangnya kata itu terputus karena adegan ciuman yang ia lakukan pada kemarin malam tiba-tiba terlintas diingatan-nya.

Lee felix menutup mulut kecilnya, mata lentiknya mengerjap-ngerjap tidak percaya dengan apa yang telah ia lakukan.

Ia tak berani menunjukkan wajah-nya pada pria di sebelah-nya saat ini, Felix menatap keluar jendela, mengutuk diri-nya sendiri.

"Apa yang sudah kau lakukan lee Felix"

"Gila, gila, gila, kau benar-benar gila lee Felix"

"Berapa banyak aku minum?!"

Batin si kecil meronta, anak ini meringis sembari memukul kecil kepada-Nya sendiri, menyadari kebodohannya.

Pipi berbintik bintang itu kini menyembulkan semu kemerahan, begitu memerah seperti keeping rebus.

Rambut-nya pun kini sudah acak-acakan, karena merasa gemes nan greget pada dirinya sendiri.

Tanpa anak ini sadari, mobil yang ia tumpangi telah memasuki gedung bertingkat, dimana ini adalah kawasan apartemen mewah di kota-nya.

"Ahjussi" Tanpa mendengarkan panggilan si pemuda Manis berfreckles ini, Chris pun keluar dari mobilnya begitu saja.

Kedua manik lee Felix mengikuti kemana pria itu melangkah dan berakhir membukakan pintu untuk-nya.

Si manis tidak mengerti, ia memandang penuh pertanyaan, sementara Chris melebarkan mata sipit-nya seraya menggerakkan kecil kepala-nya.

Anak TK pun juga akan sadar, kalau pergerakan itu meminta-nya untuk turun, Felix pun akhirnya keluar.

"Ahjussi" Chris masih tak mendengarkan, ia menggandeng lengan kecil anak ini, hingga memasuki lift.

"Ahjussi kau membawa ku kemana?"

"aku tak sengaja melakukan-nya"

"Kau dengar aku?"

"Ahjussi?!"

"Aku benar-benar tak sengaja"

"Aku... Aku... AaaaAhjussi" Rasanya Felix sudah akan kembali menangis, ia begitu prustasi, ia mencoba menjelaskan, tetapi ia juga bingung bagaimana ngejelasinnya.

Chris juga benar-benar tak mendengarkan, di dalam lift ini Felix sampai muter-muter di hadapan Christopher, tetapi pria itu sama sekali tak memandang-nya dan terus menatap ke atas dimana angka bergerak.

Sementara lengan kecil lee Felix tak ia lepaskan.

Tentu saja Felix sudah tau apa yang ingin pria ini lakukan dengan membawanya ke tempat ini.

Karena lee Felix sudah pernah diajak pergi ketempat seperti ini dan berakhir akan dilecehkan, beruntung sang kekasih tak lain lee Minho datang tepat waktu, dan memgahajar orang gila itu sampai hampir mati.


Tetapi sekarang???



"Tamat sudah riwayat mu lee Felix"















Tbc........










Segini dulu ya ges ya 🥰

What's Wrong [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang