"Felix!!"
"Lee Felix!!!!"
Itu hyunjin dan jeongin, keduanya berusaha mengejar Felix yang telah berlari keluar, mereka pun kehilangan anak kecil tersebut.
"Dek, lo jaga rumah, tungguin daddy sama daddu" Sang adik mengangguk patuh, hyunjin pun pergi berusaha mencari lee felix.
Hingga larut malam, sang kakak belum juga kembali, jeongin tak henti-hentinya menghubungi sang daddu dan sang daddy.
Mendapati si sulung dan pemuda yang ia selamatkan tak berada di rumah, Chris dan seungmin pun berpencar.
Seungmin turun dan berakhir menaiki taxi untuk sampai ke-kediamannya, karena dia harus menenangkan putra bungsu-nya.
Sementara Chris tak akan langsung kembali kerumah, pria itu langsung bergegas untuk ikut mencari lee felix.
Felix menyadari ada yang aneh, "ini tidak mungkin! bagaimana bisa sekarang tahun dua ribu dua-dua" Sepanjang jalan Felix bertanya pada pejalan kaki yang ia temui.
Namun jawaban yang ia dapatkan tetaplah tahun dua ribu dua-dua.
Felix yakin dengan benar, bahwa ia di sekap dalam waktu kurang lebih satu bulan "lalu bagaimana bisa sekarang tahun dua ribu dua-dua!!" Felix menjerit prustasi.
Dalam ingatan Felix seharusnya saat ini masih tahun dua ribu sembilan belas, anak ini terdiam saat melihat Kalender dan kemudian kehilangan kesadaran karena terlalu sakit kepalanya untuk dapat mencerna bahwa sekarang adalah tahun dua ribu dua-dua.
Felix tidak tahu dimana ia sekarang, langkah kaki-nya terhenti, jangan katakan bahwa ia tersesat.
Ia terus melangkahkan tungkainya tanpa ia sadari dirinya telah melangkah jauh.
Hyunjin tak dapat menemukannya karena jalan yang Felix lalui adalah sebuah jalan yang tak dapat di lalui oleh sebuah mobil.
Felix tampak celingukan, bagaimana caranya ia kembali kerumah itu, ini sudah kedua kalinya Felix memutari jalan yang sama hingga akhirnya kedua maniknya membola, seakan kedua maniknya akan terlepas dari kelopak mata lentiknya.
Ia Seolah sedang bercermin, Bak pinang di belah dua.
Felix seolah melihat dirinya yang lain sedang bersama seorang pria yang ia kenali sebagai Christopher bang.
"Denger ya ahjussi! Aku tak mengenalmu, berhenti mengikuti ku!!" Ujar seorang pemuda yang begitu mirip dengan lee Felix.
Tampaknya pemuda itu sedang dibawah pengaruh alkohol, tubuhnya sesekali terguncang akibat cegukan, bahkan tutur bahasanya pun berantakan, jalan-nya pun sempoyongan.
Felix, anak tujuh belas itu meringkus diri, bersembunyi di balik dinding, sembari terus memperhatikan Chris dan pemuda lain yang sama persis dengannya.
Meskipun lengan kekar Chris di hempas berkali-kali oleh pemuda yang mabuk tersebut, tampaknya Chris masih setia untuk menuntun kemana pemuda ini akan berhenti.
Keduanya tiba disebuah rumah kecil tak jauh dari tempat persembunyian lee felix.
Pemuda yang mabuk itu tampak terkekeh dengan memandang lekat-lekat Christopher.
"Euhmm" Pemuda itu mengalungkan lengan kecilnya di perpotongan leher Christopher.
"Felix?" Chris berusaha untuk melepaskan lengan kecil tersebut.
"Ahjussi" Pemuda itu memiringkan kepala dengan mata yang semakin menyipit, namun senyuman yang tak dapat diartikan tampak mengembangkan di wajah cantik itu.
"Apa kau juga ingin menjadikan ku sugar baby?" Tanya-nya menyerigai.
Tentu saja Chris mengerutkan keningnya, "apa yang kau katakan itu ti__"
Tidak hanya mata Chris yang membulat sempurna.
Si kecil Felix, yang bersembunyi di balik dinding sana, bahkan terperangah hingga ia harus menutup mulutnya dengan kedua jemari kecilnya.
Apa yang terjadi??
Pemuda mabuk yang mirip dengan Felix itu mencumbu Christopher bang.
Cukup lama, pemuda itu akhirnya melepas tautan-nya.
Ia tersenyum masam setelahnya.
BUGKH!!
satu pukulan Chris Terima di dada bidangnya.
BUGKH!!
lagi,
BUGKH!!!
lagi, dan lagi, lelehan bening tampak keluar dari kelopak mata lentiknya.
"Kenapa ia begitu jahat~?" Lirihnya.
"Banyak orang menginginkanku, tapi aku hanya memilihnya"
"TAPI KENAPA!!!!!!" nadanya meninggi.
"KENAPA IA MENGKHIANATI KU!!! KENAPA!!!!!!" ia menjerit prustasi, melimpahkan semua emosinya pada Christopher.
Dan entah kenapa relung hati Chris serasa tercabik oleh jeritan memilukan pemuda dihadapannya saat ini.
"AaaaahhhHAAAAHHH!!!" pemuda itu membuang nafas panjang, ia segera menyeka wajah cantiknya dengan berantakan.
"Pergilah, aku tak tertarik dengan tawaranmu" Ujarnya, padahal Chris tak menawarkan apapun sejak tadi.
Chris menelan ludahnya untuk membasahi Kekorongkongan-nya yang terasa begitu kering.
Pria ini akhirnya mengerti apa penyebab anak ini depresi dan berusaha mengakhiri hidupnya.
Chris mencoba membawa anak yang ia selamatkan itu kedalam dekapannya.
PECAH...
pemuda yang dibawah pengaruh alhokol itu menjerit dalam tangis.
Tetapi Chris tidak tahu bahwa anak remaja yang ia selamatkan berada di balik dinding sana.
"Lalu siapa dia?" Felix yang berada di balik dinding terus bertanya-tanya.
siapa pemuda itu??
kanapa ia begitu mirip dengannya??
Ia tak memiliki saudara kembar, ia adalah anak tunggal, kedua orang tuanya telah tiada dalam kecelakaan saat Felix berusia tujuh tahun.
"Tapi kenapa ia begitu sama denganku?" Lagi-lagi kepala Felix serasa ingin meledak.
"Lixie???"
DEG!!!
belum selesai felix dikejutkan oleh seorang pemuda yang mirip dengan-Nya, kini seorang pemuda lain datang dari balik pintu.
"Tidak!! Bukan aku yang tidak waras" Felix menggeleng keras di tempatnya.
"Dunia ini yang gila"
"Bagaimana bisa?"
"Bahkan sekarang aku melihat jiji disana"
"Enggak, Enggak, ini gak beres, ini gak bener" Si kecil Felix tak sanggup berada lama disana, kedua kakinya perlahan-lahan berjalan mundur.
sebelum ia akhirnya akan benar-benar mati akibat serangan jantung mendadak, Felix segera pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong [ Chanlix ] ✔
FanficBertemu dengannya, itulah takdirku. • Fantasy • WARNING❗ ▩ BxB ▩ Violence ▩ NC21+ Start : 27/05/2022 End : 06/06/2022