Latar :
(In another universe)
Tahun 2022
Laras jadi murid SMA
Begitupun tokoh-tokoh lainnya"Woy, Ras! Minggu depan NCT Dream jadi tampil di pensi kelas 12!" Hana menggebrak meja Laras dengan raut yang menggebu-gebu.
"YANG BENER?"
"Iya! Udah di acc sama kepsek dari sebulan yang lalu. Katanya biar jadi surprise tapi OSIS ada yang bocorin."
"Wah parah, berita beginian bisa-bisanya disembunyiin dari murid."
"Apasih ribut-ribut! Ensiti ensiti drim apaan?" Henrick tiba-tiba menimbrung karena penasaran dengan gosip yang sepertinya masih hangat.
"Ih bisa-bisanya lo gakenal. Lo hidup di jaman penjajahan ya? Mereka tuh boyband yang udah terkenal semancanegara yang kegantengannya udah di legalisir sama world wide!"
"Ilih, gantengnya juga gue. Emang mereka ngapain sih? Paling juga joget-joget nggak jelas!"
Hana mengernyit tak terima.
"Daripada lo? Akhlak gajelas, muka gajelas, tingkah pun gajelas! Mending urusin sana utang lo sama bibi kantin."
"Pedes banget bibir lo, Han. Gue sumpahin lo suka sama gue ya, awas aja." Henrick bermuka sebal lalu berderap menjauhi meja Laras.
"Dia yang mulai dulu, dia yang sewot. Dasar londo ra dadi!!"
(Belanda tidak jadi. Rupa seperti orang Belanda tetapi asli Indonesia)
"Udah Han udah. Ntar suka beneran lo." Laras mencoba menenangkan sahabatnya.
"Ih kok lo ikut-ikutan sih!"
Laras terbahak mendapati muka sahabatnya yang kesal setengah mampus.
"Mending temenin gue hias banner muka Jeno ntar balik sekolah."
Muka Hana langsung cerah. Memang efek bias tidak boleh diremehkan.
"Boleh banget! Gue pulang dulu ngambil cat akrilik sama poster Jeno."
Laras mengacungkan jarinya.
***
Menyukai idol bukan berarti jomblo. Laras contohnya. Dia sedang menunggu pacarnya di gerbang sekolah. Seperti hari biasanya dimana pacarnya itu akan mengantarnya pulang sampai ke rumah. Tapi hari ini lain cerita, ia akan pulang bersama Hana untuk menghias banner. Makanya ia berniat untuk memberi tahu pacarnya itu agar pulang terlebih dahulu.
Untuk informasi pembaca, pacar Laras sedikit tidak suka berinteraksi menggunakan ponsel. Katanya, ia tidak bisa melihat Laras dan ekspresinya yang lucu saat berbicara jika hanya lewat ponsel. Memang sudah sangat akut bucinnya.
"Nico! Di sini!"
Nico meminggirkan mobilnya tepat di samping gadisnya berdiri. Ah dari jauh saja pacarnya itu sudah sangat cantik sekali. Ia tidak sabar untuk mengobrol bersama di dalam mobil.
Dengan sigap ia turun dari mobil dan menghampiri Laras dengan niat membukakan pintu mobil. Namun Laras buru-buru mengintrupsi.
"Eh, aku nggak pulang sama kamu dulu ya hari ini. Aku ada rencana sama Hana buat ngehias banner buat pensi."
Nico langsung cemberut.
"Mau sekalian aku anterin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Travel (Batavia's Journey) (COMPLETED)
Fiksi SejarahCOMPLETED Bagaimana ini? Laras sepertinya terjebak pada masa kolonial. Permainan semesta tak berhenti begitu saja saat ia tak sengaja bertemu dengan kelibat masa lalu dan sejarah keluarganya. . Terjebak di keadaan yang asing tentu lah sangat mengeri...