Dengkuran halus di dekat telinganya menjadi alarm yang membangunkan Adelle. Senyuman tak bisa gadis itu pendam kala matanya terbuka dan mendapati dia berada dalam dekapan hangat sang suami. Dan seutas senyum itu kian melebar ketika ingatannya kembali mengawang, mengenang waktu semalaman yang dia habiskan bersama Regulus di atas tempat tidur. Untuk pertama kalinya Adelle benar-benar merasa bahwa Regulus menganggapnya sebagai seorang istri.
Adelle mengangkat sebelah tangan, berniat untuk mengusap mata Regulus yang masih tertutup rapat di hadapannya. Namun Adelle mengurungkan niat itu, takut mengganggu tidur pulas sang suami.
Adelle menggeliat, perlahan keluar dari selimut lalu turun dari ranjang. Sesekali dia meringis menahan rasa perih di bagian intim tubuhnya. Gadis itu memunguti pakaian miliknya serta sang suami yang berserakan di lantai kemudian membawanya ke keranjang cucian. Setelah itu Adelle melangkah menuju bathroom untuk mandi. Selesai mandi si bungsu Albara memakai dress rumahan andalannya dan segera keluar dari kamar menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
Tidak lebih dari setengah jam sejak Adelle berkutat di meja pantry, suara langkah kaki menuruni tangga mengalihkan perhatian gadis itu. Dia lantas menoleh dan mendapati Regulus yang melangkah menghampirinya. Pria itu memakai celana pendek selutut warna cream dan T-shirt hitam pendek. Rambutnya sedikit basah, menandakan bahwa dia sudah mandi.
Tersenyum tipis, Adelle melambaikan tangan sekilas kepada sang suami.
"Udah bangun?" sapa Adelle sembari kembali fokus kepada kegiatannya memotongi sayuran.
"Udah," sahut Regulus yang langsung memeluk tubuh Adelle dari belakang. Pria itu meletakkan dagunya di atas bahu kiri Adelle.
"Mendingan kamu duduk dulu, sebentar lagi masakanku siap," ujar Adelle.
"Enggak mau," sahut Regulus dengan nada manja. "Aku bakal nempel sama kamu sampai masakanmu selesai."
Adelle terkekeh mendengar perkataan suaminya. "Kalau kayak gini kapan selesainya?"
"Enggak usah masak," kata Regulus sebelum mengecupi pipi Adelle. "Kita bobok lagi aja."
Adelle meletakkan pisau kemudian membalik tubuhnya menghadap sang suami. Gadis itu menatap sang suami yang masih melingkarkan lengannya di pinggang Adelle.
"Walaupun aku suka dipeluk kamu begini, tapi aku juga harus tetap masak sarapan untuk kita. Jadi kamu mendingan duduk dulu supaya pekerjaanku cepat selesai dan kita bisa sarapan terus pelukan lagi. Gimana?"Regulus mengecup bibir Adelle sekilas. "Cerewet," katanya sebelum melepaskan Adelle lalu melangkah menuju meja makan dan duduk sambil menghadap Adelle.
"Aku mau lihatin kamu masak," ujar Regulus.
Adelle mengedikkan bahu sebelum kembali melanjutkan kegiatan memasaknya. Pertanda bahwa dia mengizinkan Regulus melakukan apa yang dia mau.
"REGIIIIIIIIIIIII!"
Suara teriakan seorang gadis disusul dengan suara langkah kaki yang berlari menuruni tangga mengalihkan perhatian Adelle dan Regulus. Keduanya kompak menoleh ke sumber suara, tempat di mana Nicta berlari menuju Regulus lalu langsung berhambur ke pelukan pria itu. Regulus yang sedikit terkejut itu tak punya pilihan lain selain bangkit dan membalas pelukan Nicta.
"Kamu kemana aja? Semaleman aku tungguin enggak balik ke kamar," keluh Nicta dalam dekapan Regulus.
"Maaf, ya? Aku harus ngelembur kerjaan. Jadi semaleman di ruang kerja."
Kebohongan dari bibir Regulus mengalir dengan mudahnya hingga membuat Nicta langsung percaya. Gadis itu mengangguk dalam dekapan sang kekasih.Lalu bagaimana dengan Adelle yang menyaksikan kejadian itu?
Sungguh, hingga beberapa saat yang lalu Adelle sudah melupakan keberadaan Nicta di rumahnya, bahkan di hubungan rumah tangganya dengan Regulus. Adelle sempat lupa bahwa dia bukan satu-satunya wanita dalam hati Regulus, ah sekarang Adelle bahkan ragu apakah dirinya benar-benar ada dalam hati pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seandainya Perih
RomanceHanya karena kamu itu bintang paling terang di langit, bukan berarti kamu adalah pemilik alam semesta, Regulus. Adelle- ***** Sebelumnya aku adalah lelaki baik yang hanya mencintai Nicta, tapi Adelle datang dan membuatku berubah menjadi monster yang...