Entah motif apa yang mendalangi Krisna hingga menjadi begitu bersemangat pagi ini. Yang jelas, Bianca dibuat geram setengah hidup. Mimpi indahnya bersama Lee Jong Suk berubah menjadi menyeramkan seketika. Seperti ada makhluk besar yang terbuat dari lava menyerang mereka berdua. Melempari dengan batu besar yang terbakar juga pohon-pohon. Bianca jelas ketakutan. Lee Jong Suk yang ia gadang-gadang sebagai pahlawan justru lari tunggang langgang entah kemana.
Ternyata mimpi juga tidak seindah itu.
Setelah bangun dengan napas memburu, gadis itu tahu apa penyebabnya. Krisna, dengan centong dan panci membuat kegaduhan yang memekakkan telinga. Hampir saja Bianca melompat marah dengan guling teracung ke depan. Demi apapun, Bianca sedang dalam suaana hati yang tidak baik.
"Buruan mandi! Kita CFD-an!"
Demi puja kerang ajaibnya Spongebob Squarepants, Bianca tidak mengerti dengan sikap kakaknya yang tiba-tiba berubah. Ini memang bukan kali pertama, sudah empat kali yang artinya setiap minggu kakaknya itu selalu pergi ke acara car free day.
Dan itu bukan gaya Krisna sekali. Pemuda itu terlalu mencintai kasur.
"Otak lo gak lagi pindah tempat kan?" Biajca bertanya sarkas. Dalam dunia perempuan, anak laki-laki merubah sifat dengan cepat untuk dua hal. Yang pertama, sedang jatuh cinta. Dan yang kedua, sedang cari perhatian ke perempuan incarannya.
Decihan Krisna menggema jelas di kamar Bianca. Tanpa kata, pemuda itu menarik paksa Bianca dan memasukkannya ke dalam kamar mandi.
"Lima belas menit harus selesai! Gue mau buat sarapan dulu!"
Jadi, tak ada lagi yang bisa Bianca lakukan untuk menolak. Menggerutu adalah jalan pintasnya. Setidaknya, rasa kesal itu tidak akan meleram di dalam hati dan menimbulkan dendam tersendiri. Kalian tahu? Bianca bisa saja merencanakan aksi balas dendam yang kelewat konyol.
***
Kalaupun para jomblo yang menilai, mereka jelas tahu, Krisna sedang jatuh cinta. Dan Binaca entah kenapa mau saja menjadi orang dungu di tengah keduanya. Menyesal? Bianca justru ingin mnenggelamkan Krisna di selokan depan karena berani menganggu tidurnya hanya untuk acara pendekatan.
Sekarang saja, pemuda itu dengan lihainya berdiri di samping sang pujaan hati. Si manis yang serinh di-stalking di instagram. Yang sering membuat Kakaknya itu tersenyum tidak jelas sampai gulung-gulung sambil menendang udara di atas kasur. Bianca akui, si manis itu memang mqnis sekali. Canti, tinggi, putih dan wajahnya, wajah-wajah orang pintar. Idaman sekali.
Mencuri dengar, Bianca bisa hampir terbahak karena alasan konyol tak masuk akal yang Krisna lomtarkan pada si manis.
"Bianca nyeret aku ke sini, katanya ada bazar makanan gratis lagi. Eh, ternyata gak ada."
Bianca melotot. Enak saja bilang dirinya yang menyeret mengajak ke sini. Kalau ada yang merekam kejadian tadi pagi, dengan senang hati Bianca menunjukkannya melalu layar besar proyektor bahwa yang tejadi justru sebaliknya. Krisna sedang melakukan pencitraan rupanya. Biar dianggap kakak yang baik dan berbudi luhur. Tapi kenyataannya, jangankan baik, gula manis saja kalah, meski kadang sepahit kopi dan jamu.
"Kak, gue pergi ya."
Nasib memang lebih suka mengolok para jomblo yang ngenes. Tapi, Bianca mengakui dirinya sebagai single. Katanya, jomblo itu buat yang pernah pacara terus putus. Kalau yang belum pernah pacaran itu single.
"Iya deh, Bi. Asal lo bahagia aja," kata Krisna waktu itu menanggapi penjelasan tak masuk akan Bianca.
Padahal, di dunia ini tidak ada namanya jomblo parents, adanya single parents. Mereka memiliki anak setelah menikah. Bukankah yang terjadi sama saja. Sama-sama melajang. Tidak punya pasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi Rasa : Pergi
Teen FictionKadang menjadi begitu terlambat menyadari sesuatu akan membekaskan rasa sakit yang tak lekang oleh waktu. Saat cerita yang kelewat singkat dilalui menghantarkan pada sakit yang menghantui. Safir sudah merasakannya. Dua kali dalam hidup ia seperti di...