Chapter 11

725 95 3
                                    

!!WARNING!!

Cringe(?), typo bertebaran, dll.
.
BoBoiBoy hanya milik © Animonsta Studios (Monsta).
.
Cerita ini hanya sebuah karangan (fan fiction), tidak berhubungan dengan cerita aslinya.
.
Cerita ini terinspirasi dari novel "Now Us" karya Aiu Ahra.
.
Happy reading~


















"Sini!"

Bola itu menggelinding dengan cepat ke arah Blaze. Begitu tepat di hadapannya, ditendangnya bola itu ke arah gawang yang sedang dijaga kiper, dan ...

"GOL!!!"

"Tim BA menang!"

"Hore!!"

"Yeah! Kita menang!"

"Kau memang hebatlah, Blaze!"

"Hehe, makasih!" tanggap Blaze dengan napas terengah-engah.

Setelah merayakan kemenangan sesaat di tengah lapangan, Blaze keluar dari kerumunan itu. Tempat yang ia tuju ialah bangku yang berada di pinggir lapangan.

"Capek, Mas?"

"Kalo udah tahu, gak usah tanya!" Blaze langsung duduk di samping Taufan yang bertanya kepadanya. Lalu meneguk air minum dari botol yang ia bawa.

"Hehe."

"Gak usah ha-he-ha-he! Ijinnya ke toilet, eh malah nyasar ke kantin!" sindir Blaze tajam saat melihat bungkusan makanan di samping Taufan.

"Hihihi ..."

"Malah hi-hi! Mau jadi nenek lampir?!" ucap Blaze yang terdengar emosi.

"Punten, numpang nongkrong," ucap nenek lampir yang duduk di dahan pohon, tepatnya berada di atas Blaze dan Taufan.

"Wah! Udah diboking aja tempat nongkrongku," ucap Mbak Kunti melihat dahan kesukaannya diduduki nenek lampir.

"Sini, Mbak. Masih luas dahannya," ajak nenek lampir sambil menggeser duduknya.

"Makasih." Akhirnya, mereka berdua duduk berdampingan di dahan tersebut sambil menguping pembicaraan dua remaja di bawah mereka.

"Udah, ah! Mau ke toilet!" Blaze pergi meninggalkan Taufan yang duduk sendirian.

Yah, sendiri lagi, batin Taufan sambil melihat Blaze yang berjalan memasuki gedung sekolah. Dari kejauhan, terdapat dua sosok yang berjalan ke arahnya tanpa ia sadari.

"Hai, Tupan!"

"Mon maap, nama saya TAUFAN, bukan TUPAN, ya," ujar Taufan membenarkan perkataan Duri.

"Tapi lucu namanya," kata Duri sambil duduk di bangku sebelah Taufan.

Solar mengikuti Duri sambil membuka botol minumnya. Jujur, pelajaran olahraga kali ini sangat melelahkan. Sebelumnya, mereka hanya praktek melakukan teknik dasar. Tetapi karena jam olahraga masih panjang, akhirnya diadakan pertandingan olahraga yang mau tak mau Solar harus ikut berpartisipasi.

"Gimana rasanya kalah?"

"Hmmm ... sebenarnya gak enak, sih. Tapi, mau gimana lagi? Timnya Blaze lebih unggul walau satu anggotanya lagi malah kabur," sindir Duri halus.

"Waw! Sindirannya alus banget! Tertusuk aku!"

"Lebay," ucap Solar lirih, bahkan mungkin terdengar seperti bisikan.

~o0o~

"Uhuk! Uhuk!"

Di toilet laki-laki yang sepi itu, terdapat seorang remaja duduk di lantai sambil meremas baju olahraganya. Napasnya tersengal-sengal. Tubuhnya bercucuran keringat.

Now We're Friends [BoBoiBoy Elemental] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang