!!WARNING!!
Cringe(?), typo bertebaran, dll.
.
BoBoiBoy hanya milik © Animonsta Studios (Monsta).
.
Cerita ini hanya sebuah karangan (fan fiction), tidak berhubungan dengan cerita aslinya.
.
Cerita ini terinspirasi dari novel "Now Us" karya Aiu Ahra.
.
Happy reading~Kaki Hali menapak di sebuah tempat yang luas. Tempat yang menjadi alasannya membolos ekstra basket. Yaitu, lapangan sepak bola. Walau jam sekolah sudah berakhir, lapangan itu tetap ramai apalagi saat ada kegiatan ekstra.
"Yo! Li!"
Halilintar memutar bola matanya melirik orang yang berteriak memanggilnya. Orang yang ia cari dari tadi.
"Sini!" teriak Blaze sambil melambaikan tangannya.
Kaki Hali bergerak menuju ke tempat Blaze. Dalam hitungan detik, ia sudah sampai karena jaraknya yang tidak terlalu jauh.
"Jadi, kapan mulainya?" tanya Hali tanpa basa-basi.
"Sabar, dong. Sekitar sepuluh menit lagi," jawab Blaze menanggapi pertanyaan Hali.
Hali tidak menjawab. Ia memilih duduk di bangku yang disediakan. Blaze yang tadi berdiri ikut duduk di samping Hali.
"Blaze!"
Kepala Blaze menoleh menuju sumber suara yang memanggilnya. Sorot matanya menemukan teman gempalnya tengah berlari ke arahnya sambil membawa bola.
"Gopal!"
Napas Gopal terengah-engah setelah berlari dengan jarak yang cukup jauh. Ia membungkukkan badannya sambil menetralkan napasnya. Setelah napasnya stabil, ia mendongakkan kepalanya menghadap temannya. Matanya bertubrukan dengan seseorang yang duduk di samping Blaze.
"Loh? Ada Hali?" tanyanya polos.
"He'eh." Bukan yang ditanya yang menjawab, melainkan orang yang disampingnya yang menjawab.
"Bukannya hari ini ada ekstra basket?"
"Bolos," jawab Hali cepat.
"Uwah! Tak kusangka Hali bisa membolos!"
Tidak perlu waktu lama Gopal sudah pergi meninggalkan mereka untuk bertemu dengan temannya yang lain setelah percakapan itu berakhir.
"Tengkyu, Li, udah mau datang ke sini," ucap Blaze mematahkan keheningan.
"Hm."
Deheman Hali berhasil menciptakan keheningan lagi. Blaze berusaha memutar otaknya mencari bahan obrolan lain untuk sekedar berbasa-basi agar kecanggungan ini dapat dipatahkan.
"A-anu ..."
"Jangan lupa dengan janjimu," potong Hali tanpa mengalihkan pandangannya.
Blaze terdiam sebentar. Ia menyalakan mesin otaknya untuk mengingat, apakah ia pernah berjanji dengan si tembok es, teman sebangkunya iatu Hali.
"Ja-janji apa?" tanya Blaze lirih.
"Bukan janji, tetapi lebih terdengar seperti kesepakatan."
Seketika bohlam lampu kuning Blaze menyala. "Oh! Iya, iya! Sebagai gantinya kau menerima permintaanku untuk datang ke sini, aku akan diam tidak menggangumu dan tidak menyentuh barangmu seenaknya selama satu minggu!"
"Baguslah kau ingat."
"Hehehe ... Sori, sepertinya otakku low bat." Blaze berkata sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Hei! Mereka sudah datang!"
Segerombolan orang masuk dari pintu masuk lapangan. Mereka berseragam olahraga, lebih tepatnya seragam sepak bola. Dan seragam itu ... adalah seragam tim sepak bola sekolah sebelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Now We're Friends [BoBoiBoy Elemental] ✔
Fanfiction[Completed] [Side Story Coming Soon] Solar dan Duri adalah sepasang teman dengan hubungan yang sangat baik. Tapi, semua itu berubah saat Duri mengajak Solar pindah kelas. Owh, meninggalkan kelas unggulan memanglah bukan perkara sulit. Namun, bukan i...