Chapter 31

631 94 5
                                    

!!WARNING!!

Cringe(?), typo bertebaran(?), dll.
.
BoBoiBoy hanya milik © Animonsta Studios (Monsta).
.
Cerita ini hanya sebuah karangan (fan fiction), tidak berhubungan dengan cerita aslinya.
.
Cerita ini terinspirasi dari novel "Now Us" karya Aiu Ahra.
.
Happy reading~


























Ninuu ... Ninuu ... Ninuu ...

"Ada apa?

"Katanya ada tabrakan."

"Hah?!"

"Kenapa bisa terjadi tabrakan?"

"Katanya, remnya blong, dan si sopir tidak bisa mengendalikan mobilnya. Dia lalu membanting setirnya dan menabrakkan mobilnya pada tiang lampu merah."

"Bagaimana dengan pengemudi mobilnya?"

"Dia sudah dilarikan ke rumah sakit tadi. Sepertinya ia mengalami luka parah di wajahnya."

"Bagaimana tidak? Kaca mobil depan pecah berkeping-keping! Sudah pasti melukai si pengemudi."

"Apakah ada lagi yang terluka?"

"Sepertinya ada ... Kulihat ada tubuh anak kecil yang digotong masuk ke mobil ambulans bersama si pengemudi tadi."

"Ya ampun! Kasihan sekali."

Berbagai desas-desus mengenai tabrakan yang baru saja terjadi beberapa manit yang lalu, mengerubungi tempat tabrakan. Ada banyak orang yang mengerumuni tempat itu untuk melihat tempat kejadian perkara. Mobil hitam itu menabrak lampu lalu lintas sehingga tiang itu menjadi bengkok. Jejak ban yang membelok membekas hitam di jalan raya. Beberapa tetes darah berbau anyir dari korban ikut mewarnai jalan.

"Bagaimana kejadian awalnya mobil itu hingga bisa tertabrak tiang tadi?" tanya petugas polisi menanyai salah satu saksi.

"Mobil itu awalnya berjalan lurus dengan kecepatan tinggi dari arah sana. Saat sampai di perempatan, dia menabrakkan mobilnya ke arah tiang," jawab saksi di tempat kejadian.

"Lalu, apakah ada korban lain selain pengemudi dan anak kecil tadi?"

"Tidak ada. Hanya pengemudi dan anak kecil tadi," sahut saksi. "Oh! Tadi sempat terjadi aksi heroik."

"Aksi heroik?"

"Ya, seorang remaja mendorong temannya yang terduduk di tengah jalan. Kalau saja remaja itu tidak segera mendorong tubuhnya ke pinggir, bisa-bisa ia yang mati menggantikan temannya."

"Di mana kedua remaja itu?" Polisi melirik ke arah lain.

"Di dekat halte bus," tunjuk saksi pada sebuah sisi jalan yang tak jauh dari tempatnya, di mana halte bus itu berada.

Polisi kemudian pamit pergi pada saksi, lalu berjalan menuju halte bus. Halte bus itu hanya terlihat atapnya saja karena tertutup oleh kerumunan. Cukup banyak orang yang menutupi jalan hingga ia harus menerobos cukup lama. Setelah bersusah payah melewati lautan manusia, matanya dapat menangkap halte bus itu secara keseluruhan. Di tempat duduk halte bus itu, duduk dua remaja dan seorang perawat.

"Apakah mereka terluka serius?" tanya polisi to the point pada perawat yang duduk di sana.

"Tidak, Kai. Mereka hanya mengalami serangan panik dan sedikit luka ringan," jelas sang perawat dengan name tag bertuliskan Kira'na. "Rilekslah sedikit."

Polisi itu—Kaizo, menghiraukan ucapan temannya itu kemudian berjalan menghadap remaja itu. Dia menekuk sebelah lututnya di atas dan satu lagi di bawah, seperti posisi seseorang lelaki yang sedang melamar kekasihnya. Tangan kirinya ia letakkan di atas lututnya.

Now We're Friends [BoBoiBoy Elemental] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang