- Now We're Friends -
Cringe(?), typo bertebaran(?), cerita sedikit amburadul, dll.
.
BoBoiBoy hanya milik © Animonsta Studios (Monsta).
.
Cerita ini hanya sebuah karangan (fan fiction), tidak berhubungan dengan cerita aslinya.
.
Cerita ini terinspirasi dari novel "Now Us" karya Aiu Ahra.
.
Happy reading~- Kemah -
(1)Pagi buta. Matahari masih belum menampakkan diri di ufuk timur.
Bahkan, hewan-hewan malam—seperti kelelawar dan burung hantu—masih berkeliaran di bawah langit bertabur bintang. Tapi, beberapa orang sudah bangun dari tidurnya untuk berangkat mencari nafkah.Berbeda dengan para pencari nafkah, sekelompok orang-orang ini berkumpul di tengah-tengah lapangan rumput di pagi buta. Salah satu orang di antara kerumunan orang tersebut sudah tentu adalah tokoh utama kita yang tersong—ekhem! Maaf, maksudnya tertampan, yaitu Solar.
Tapi, muka kusut ditambah mood-nya yang mendung, membuat wajah tampan Solar terkubur dalam angan-angan fans Solar. Bagaimana tidak? Di waktu yang seharusnya ia masih tidur nyenyak sambil menanti ayam tetangganya berkokok, ia malah harus sudah bangun, mandi, berpakaian rapi, dan sarapan subuh-subuh. Sudah begitu ia sekarang berdiri di tengah kerumunan sendirian, menanti bus yang akan mengangkut mereka ke suatu tempat.
Bus itu akan membawa mereka ke sebuah bumi perkemahan. Ya, mereka semua— termasuk Solar—hendak mengikuti kegiatan perkemahan yang diadakan oleh sekolah. Kalau saja ini bukan kegiatan yang wajib diikuti, maka Solar lebih memilih kencan dengan buku kimia setebal "Kamus Lengkap Bahasa Inggris 999 Triliun" daripada mengikuti kegiatan alam ini.
"Buset, Lar. Lo begadang semalaman, ya saking gak sabarnya ikut acara ini?" Blaze yang tiba-tiba datang langsung merangkul bahu Solar dengan akrabnya.
Sedangkan yang dirangkul memasang wajah sebal—yang membuat wajahnya semakin kusut seperti tumpukan baju yang belum disetrika.
"Gue sendiri juga kesenangan sampai-sampai tadi malam gak bisa tidur. Gak nyangka bisa kemah sama kalian semua! Sudah gitu, satu regu lagi!" timpal Blaze masih dengan senyuman lebar di wajahnya.
"Gak nanya," sahut Solar dingin lalu melepaskan rangkulan Blaze dengan cepat.
"Dih! Gue cuma cerita! Gitu amat responnya!"
"Gak ada yang butuh cerita lo, Blaze."
Suara seseorang mengalihkan perhatian Blaze dan Solar yang berdebat. Orang itu duduk di atas rumput sambil memeluk sebuah boneka paus yang besar. Matanya terpejam layaknya orang yang sedang tidur, atau memang sedang tidur?
Buset ... Ngapain dia bawa boneka segede gaban? batin Solat terpana melihat boneka ikan yang sebesar dua kali badan Solar.
"Ice! Jangan tidur di bawah! Ganggu orang lain tahu!" tegur Blaze terkejut melihat temannya—yang ia kira berdiri di sampingnya——malah duduk lesehan di tanah. Ia berjalan menghampiri Ice lalu mengulurkan tangannya hendak menarik tubuh Ice agar segera berdiri. "Eh?! Kenapa lo juga tidur di sini, Ri?!"
Solar ikut mendekati Ice begitu mendengar teriakan Blaze. Ia melihat temannya—yang sempat menghilang karena izin ke kamar kecil—sudah tidur nyenyak dengan bersandar di punggung Ice.
Perasaan tadi masih lompat-lompat kayak pocong waktu tiba di sini. Kenapa tiba-tiba sudah tepar saja ini anak? batin Solar keheranan.
Kemudian, Solar jongkok di depan Duri yang tengah tertidur lelap. Ia cubit hidung mungil Duri sehingga oksigen tak bisa masuk ke dalam paru-parunya. Tak lama setelah itu, si empunya hidung langsung bangung dengan wajah pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Now We're Friends [BoBoiBoy Elemental] ✔
Fanfiction[Completed] [Side Story Coming Soon] Solar dan Duri adalah sepasang teman dengan hubungan yang sangat baik. Tapi, semua itu berubah saat Duri mengajak Solar pindah kelas. Owh, meninggalkan kelas unggulan memanglah bukan perkara sulit. Namun, bukan i...