Chapter 17

604 92 3
                                    

!!WARNING!!

Cringe(?), typo bertebaran, dll.
.
BoBoiBoy hanya milik © Animonsta Studios (Monsta).
.
Cerita ini hanya sebuah karangan (fan fiction), tidak berhubungan dengan cerita aslinya.
.
Cerita ini terinspirasi dari novel "Now Us" karya Aiu Ahra.
.
Happy reading~
.
.
.






























.
.
.

"Btw, kalian ngapain pakai baju olahraga?" tanya Ice berusaha mengalihkan topik. Menggoyangkan kakinya sambil menengadahkan kepalanya ke atas, namun matanya melirik ke arah samping.

"Joging," jawab Duri sambil mencomoti tempoyaknya. Mata hijaunya menatap ke bawah, tidak berani melihat ke arah Ice.

Mereka olahraga dan bukannya rebahan ria di kasur disaat hari libur begini?! Human yang aneh, batin Ice sambil membayangkan Solar dan Duri yang sedang berjoging, sedangkan dirinya tiduran di kasur berbalut selimut.

(Na-chan : "Itukan kalo elu, Ice. Sebenarnya aku juga, sih.")

Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya, berusaha menyingkirkan imajinasinya.

"Joging kemana?" tanya Ice basa basi. Tangan kanannya ia gunakan untuk memegang kepalanya yang pusing. Dan dua orang di sampingnya tidak menyadari tingkah laku aneh dari Ice.

"Taman kota." Lagi-lagi, Duri menjawab singkat tanpa menatap lawan bicaranya. Kepalanya terus terdunduk dengan tangan yang tak berhenti mengorek-ngorek tempoyak.

"Wah, dekat dengan panti asuhanku. Mau kuberi tahu jalan tercepat menuju ke sana?"

"Wah! Boleh, tuh! Makasih, ya!" Seketika, Duri langsung ceria dan berdiri dari duduknya.

Ice ikut berdiri. Menepuk-nepuk celananya yang kotor terkena tanah, lalu berjalan duluan memimpin jalan.

"Kalau lewat sini, lebih cepat daripada lewat jalan gang," tunjuk Ice ke arah yang membelakangi mereka.

"Lewat sini itu .... maksudmu lewat tengah sawah?" tanya Solar memastikan jari Ice tadi tidak salah menunjuk. Di belakang tempat Solar duduk, terbentang sawah yang luas dengan hamparan berwarna hijau.

"Iya. Ayo!" Ice langsung terjun ke bawah, lalu berjalan di atas pematang sawah yang cukup licin karena habis hujan.

Duri tanpa ragu-ragu ikut Ice turun. Merasa melupakan sesuatu, ia menoleh ke belakang. "Ayo, Solar!"

"A-aku lewat jalan gang ini, aja. Kalian duluan, saja," ujar Solar berusaha kabur.

"Gak! Kamu harus ikut!" Duri langsung memegang kaki Solar dan berusaha menariknya. Karena Solar tidak siaga, alhasil ia jatuh lalu terperosok ke dalam sawah. Karena pematang sawah yang licin, membuat kaki Solar yang ingin mendarat mulus malah terpleset dan jatuh ke samping. Celananya yang tadi kinclong sekarang dihiasi dengan krim coklat alias lumpur.

"Duri!"

"Eh! Maaf! Duri gak berpikir panjang pas narik Solar!" Duri meminta maaf lalu mengulurkan tangannya untuk menarik Solar.

Solar menerimanya sambil berusaha berdiri. Wajahnya yang terkena lumpur sedang menahan kesal. Tangannya berusaha untuk tidak membanting tubuh teman hijaunya ini.

"Pffftt ... Ahahahaha! Celanamu habis direndam di dalam lumpur, ya?" sindir Ice tergelak.

Mau dia anak panti asuhan atau bukan, satu hal yang aku tahu. Dia tetap Ice yang paling nyebelin! Hilang sudah simpati Solar terhadap Ice digantikan kemarahan yang menggebu-gebu. Dalam sekejap, ia melupakan seseorang yang berhasil membuatnya menjadi bahan tertawaan Ice. Sya*an emang!

Now We're Friends [BoBoiBoy Elemental] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang