!!WARNING!!
Cringe(?), typo bertebaran, dll.
.
BoBoiBoy hanya milik © Animonsta Studios (Monsta).
.
Cerita ini hanya sebuah karangan (fan fiction), tidak berhubungan dengan cerita aslinya.
.
Cerita ini terinspirasi dari novel "Now Us" karya Aiu Ahra.
.
Happy reading~Malin Kundang?
Tulisan itu tercetak dengan jelas di sampul buku tersebut. Dengan sampul seorang ibu yang mengangkat kedua tangannya sambil menangis, lalu ada pemuda dengan kapalnya yang diserang badai besar.
Solar tahu betul cerita rakyat yang satu ini. Tanpa Na-chan ketik pun, kalian sudah pasti tahu, kan?
Tiba-tiba, perasaan anak itu menjadi tidak enak. Instingnya mengatakan bahwa ia sedang diawasi. Matanya bergerak-gerak memperhatikan sekelilingnya. Dia sedikit terkejut saat mengetahui terdapat orang lain yang duduk di sampingnya. Bukan adik ataupun kakaknya, melainkan benar-benar orang lain! Perlahan-lahan, ia menggerakkan kepalanya ke samping. Matanya menemukan sosok pemuda dengan arah pandangan yang tertuju ke arah bukunya. Tangan anak itu bergerak sedikit membuat Solar sedikit tersentak kemudian mengangkat kepalanya. Secara tidak sengaja pandangan mereka bertemu.
(Na-chan : "Eh, jangan anggap aneh-aneh, ini cerita anti BL.")
"Eh? Anda siapa?" tanya anak itu dengan tatapan tajam di balik kacamatanya.
Bibir Solar terkunci. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Dia bukan siapa-siapa Ice. Duri juga tidak ada di sini untuk membantunya. Jaraknya dengan Blaze juga cukup jauh untuk meminta pertolongan. Mau tak mau—daripada anak di depan Solar ini mencurigainya—Solar dengan penuh keberaniannya mengeluarkan kata-kata yang sama sekali tak ingin ia dengar sendiri. "Aku-temannya-Ice."
"Oh." Anak itu kembali membaca bukunya.
Udah? Gitu doang reaksinya?! Adik-kakak sama-sama nyebelin! Pengin tak —hmmph! batin Solar greget sambil berusaha tidak mengatai anak di depannya ini.
"Kakak ke sini atas keinginan sendiri atau diajak Kak Ice?" Tiba-tiba suara anak itu melunak. Pandangannya tetap mengarah ke buku yang ia baca.
"Hm? Diseret, sih," jawab Solar blak-blakan.
"Hah?"
"Lupakan."
Tidak berhenti cukup lama kediaman ini terjadi. Anak itu kembali melontarkan pertanyaan untuk sekedar berbasa-basi.
"Nama Kakak siapa?"
"Solar."
Kepala anak itu menoleh dengan cepat ke arah Solar. Matanya terbelalak dengan sedikit sinar di dalamnya. "Apa benar itu nama Kakak?"
Solar sedikit terkejut dengan perangai anak ini. Sebelumnya ia dingin, lalu tiba-tiba ia berubah ceria. "Ya."
Tiba-tiba anak itu tertunduk lalu berteriak dengan kencang. "AKHIRNYA GUE NEMU ORANG YANG SENASIB DENGAN GUE!!!"
Hah?
Ngapain tuh, anak?
Dia bukan adikku.
Setelah anak itu selesai berteriak, kedua ujung bibirku naik, membentuk senyum yang manis. "Maaf ya, Kak Solar. Supra tiba-tiba teriak gak jelas."
Hah? Apa? Supra? Bukannya itu nama motor Paman, ya? Sedikit ingatan terlintas di kepala Solar saat ia menemani pamannya menyervis motor supranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Now We're Friends [BoBoiBoy Elemental] ✔
Fanfiction[Completed] [Side Story Coming Soon] Solar dan Duri adalah sepasang teman dengan hubungan yang sangat baik. Tapi, semua itu berubah saat Duri mengajak Solar pindah kelas. Owh, meninggalkan kelas unggulan memanglah bukan perkara sulit. Namun, bukan i...