Eternal love [03]

756 50 0
                                    

Kata orang, cinta tidak harus memiliki. Tapi tidak ada larangan untuk terus berusaha mengejar cinta tersebut.

"Kama." Panggil jasver dari arah belakang tempat kamala berdiri.

Kamala yang menyadari hal tersebut segera membalikkan badannya sehingga mereka saling berhadapan dan mata mereka saling bertemu satu sama lain.

"Kenapa ja? Apa kamu membutuhkan bantuan ku?"

"Ah tidak, aku hanya ingin mengatakan sesuatu kepadamu, tapi tidak disini." Ucap jasver sembari melihat ke arah maid yang berdiri tepat di samping kamala.

"Oh baiklah aku mengerti." Jasver berjalan meninggalkan tempat berdirinya tadi, disusul dengan kamala yang berjalan di belakangnya.

Tak lama kemudian mereka sampai di taman belakang mansion. Jasver menghentikan langkahnya secara mendadak sehingga tak sengaja kamala menabrak punggung milik jasver.

"Aww." Spontan kamala memegang keningnya sendiri.

"Oh apa kau baik-baik saja? Maaf aku tidak melihat kau berjalan di belakang ku, apa terasa sangat sakit? Keningmu sedikit memerah." Jasver terlihat panik dan segera memeriksa kondisi kening kamala yang sedikit memerah.

"Tidak apa ja, sama sekali tidak terasa sakit, aku hanya terkejut saja. Tidak usah mengkhawatirkan ku seperti itu." Kamala mencoba menenangkan jasver yang terlihat panik.

"Benar kan kau tidak membohongiku?"

"Hahaha iya benar, lalu apa yang ingin kau katakan ja?"

"Hm jadi begini, kita sudah saling mengenal sejak lama. Aku ingin jujur kepadamu, sebenarnya aku mencintaimu sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama, tapi aku tidak berani untuk mengatakan hal ini karena aku tahu kau hanya menganggap ku sebagai seorang teman. Jujur saja saat kau menikah aku pergi ke Amerika bukan untuk kepentingan pekerjaan namun untuk menghindari pernikahan mu, dan aku menikah dengan wanita pilihan orang tua ku hanya karena sebuah paksaan, lahirnya jaya pun hanya sebuah tidak kesengajaan. Mendiang istri ku juga sempat berpesan kepadaku untuk menjagamu ketika kau sedang bersedih seperti ini." Jelas jasver yang sontak membuat kamala membatu dan tidak percaya akan apa yang terlontar dari mulut jasver itu.

Omong kosong macam apa ini, bagaimana bisa jasver menikah tanpa rasa cinta. Laki-laki bodoh yang menyia-nyiakan istri secantik rania. Jasver tidak tahu betapa terpukulnya kamala saat istri dari temannya dipanggil sang pencipta setelah melahirkan putra yang tampan.

Kamala sangat tidak percaya dengan apa yang jasver katakan di depannya, apakah ini mimpi? Bukan! ini bukan mimpi, bukan juga hayalan. Sebenarnya apa yang ada di otak jasver hingga dia punya pikiran seperti itu.

Perlahan kamala berjalan mundur, matanya mulai memerah, kantung matanya pun sudah dipenuhi dengan air mata. Jasver yang melihat hal tersebut menarik tangan kamala hingga kamala jatuh dipelukannya.

"Maafkan aku kamala, perasaan ini datang dengan sendirinya. Jaya juga butuh sosok ibu seperti dirimu untuk menjaganya. Bukankah nanti anak ku dan anak mu bisa bermain bersama dan merasakan kasih sayang dari orang tua secara lengkap? Aku berniat untuk menikahimu." Ucap jasver yang memeluk erat tubuh kamala.

Kamala langsung mendorong tubuh jasver tersebut dan segera menjauh dari jasver. Merasa tidak percaya dengan yang di ucapkan jasver, kamala langsung memakinya.

"Laki-laki gila, apa kau tidak berpikir bahwa aku masih memiliki suami? Dan anak ini tidak akan pernah menjadi anak mu, aku bisa menjadi ibu untuk jaya tanpa harus menikah dengan mu. Aku sudah menganggap jaya sebagai anakku sendiri. Apa kau tidak ingat betapa mendiang istrimu sangat mencintai mu ja? Laki-laki macam apa kau hingga tidak bisa mencintainya? Wanita sempurna seperti rania kau sia-siakan begitu saja. Aku tidak habis pikir kau memiliki pemikiran dangkal seperti itu, bagaimanapun suami ku, aku tetap mencintainya dan tidak akan bercerai dengannya, karena anak ku masih butuh kasih sayang ayahnya, aku akan merawat jaya hanya untuk rania bukan untuk mu." Terlihat kekecewaan memenuhi raut wajah kamala, dia berbalik badan dan berjalan meninggalkan jasver yang masih berdiri mematung di tempat yang sama setelah mendengar pernyataan kamala tersebut.

The eternal love of the sun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang