Eternal love [12]

280 28 2
                                    

"eh anak-anak bunda udah pulang, makan dulu sini, bunda udah siapin makanan kesukaan kalian." Ucap kamala yang sedang menyiapkan makanan di atas meja makan.

"Bunda, ayah belum pulang?" Jaya melihat sekeliling ruang makan dan tidak mendapati jasver di ruang makan tersebut.

"Ayah mu belum pulang jay, tadi bunda mendapatkan panggilan darinya, kemungkinan akan pulang terlambat."

Jaya menganggukkan kepalanya pertanda mengerti akan apa yang maksud kamala.

Ginela melemparkan tasnya ke arah sofa yang tidak jauh dari ruang makan. Dia langsung berlari menuju ke kursinya untuk menyantap makanan. Kamala yang melihat tingkah anaknya hanya menggelengkan kepala sembari tersenyum.

"Ayo jay makan dulu, setelah itu kalian bersihkan badan." Kamala mengambilkan makanan untuk kedua remaja yang kini sudah terlihat sangat kelaparan itu.

Jaya yang mendengar perintah lembut dari kamala langsung duduk di sebelah ginela, dan menyantap makanan yang sudah di sediakan.

Beberapa menit telah berlalu, makan siang pun juga sudah berlalu, kini ginela dan jaya bersamaan naik ke lantai atas untuk menuju kamarnya masing-masing.

....

Ginela meletakkan tas sekolahnya di atas meja belajar yang berada di sebelah tempat tidurnya. Dia mulai membuka buku pelajaran dan mengerjakan semua tugasnya hingga malam tiba. Tak lama terdengar suara ketukan dari luar pintu kamar milik gadis yang tengah fokus pada buku yang berada di hadapannya.

Tok... tok....

"Masuk." Jawab ginela

"Ayo nak makan dulu." Ginela menoleh ke arah sumber suara, terlihat remang-remang sosok bayangan laki-laki dengan badan kekar sedang berdiri di depan pintu kamar miliknya.

"Ah ayah, malam ini aku ga makan malam dulu ya, tugas ku masih banyak banget dan besok harus dikumpulin." Ginela merasa tidak enak menolak ajakan ayahnya namun mau bagaimana lagi tugasnya memang sudah terlalu menumpuk. Jasver yang mendengar jawaban tersebut menganggukan kepalanya perlahan dan memahami apa yang dikatakan putrinya tersebut.

"Baiklah kalau begitu, jika kamu lapar nanti langsung turun ke bawah saja ya, bunda dan jaya sudah ada di bawah."

"Siap ayah." Ginela membuat gerakan hormat menghadap ke arah ayahnya.

"Hahaha yasudah ayah kebawah dulu ya nak." Jasver beranjak meninggalkan kamar milik ginela, tak lupa ia menutup kembali pintu kamar putrinya itu.

Ginela mulai melanjutkan mengerjakan tugas-tugasnya yang sudah hampir selesai. Buku-bukunya terlihat berserakan dimana-mana.

Selang beberapa menit ia mengerjakan tugas terdengar suara notifikasi dari ponsel miliknya. Dia mengambil dan melihat notifikasi di layar ponselnya, terlihat nomor tidak di kenal yang menghubungi dirinya.

"Siapa sih malem-malem gini chat." Ucap ginela sedikit kesal karena pekerjaannya menjadi tertunda.

Hari ini

+62*****:
Hai

Ggin:
Siapa?

+62*****:
Masa ga kenal?

Ggin:
Siapa?

Gue blok nih

+62*****:
Eh jangan dong

Gue marva

The eternal love of the sun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang