Eternal love [39]

183 17 2
                                    

Hari ini langit terlihat lebih cerah dari biasanya, warna biru yang hampir menyeluruh dan beberapa gumpalan awan di atas sana membuat mata elok memandang. Kicauan burung pun mampu membangunkan wanita yang tengah tertidur dengan mata yang sembab itu. Perlahan matanya mulai terbuka lebar, dilihatnya sinar dari sang mentari mulai menembus tirai kamar miliknya.

Ginela melihat kesekeliling ruang dan tangannya pun ikut bergerak meraba kasur disebelahnya seperti sedang mencari sesuatu. Menyadari hal yang dia cari tak ditemukan, dia kembali termenung sejenak sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mandi dan menemui seseorang di luar.

"Bunda." Panggil ginela dari arah belakang kamala.

"Eh anak bunda sudah bangun. Pagi-pagi gini udah rapih aja, mau kemana sayang?"

"Ginela mau keluar ketemu sama widia bun, udah lama ginela ga ketemu sama dia. Ada beberapa hal yang mau gine tanyain juga ke widia."

"Ah baiklah, mau sarapan di rumah atau diluar?"

"Di luar aja, gine juga mau jalan-jalan sebentar bun. Bunda mau nitip apa biar gine bawain sekalian nanti."

"Bunda cuma mau kamu pulang dengan selamat, udah itu saja nak."

Ginela tersenyum saat mendengar ucapan dari kamala. "Yaudah, Gine berangkat dulu ya bun?"

"Hati-hati sayang, jangan kebanyakan melamun."

"Iya bundaa."

Akhirnya ginela bergegas keluar dari rumah itu, langkah kaki ginela terhenti saat membuka pintu utama rumah tersebut, dilihatnya buket bunga yang cantik tanpa pemilik itu dibiarkan berada di lantai rumahnya. Ginela memberanikan diri untuk mengambil buket tersebut untuk mencari siapa pemilik aslinya, dia menemukan kartu ucapan yang tertera nama haedar di samping kanan bawah kartu tersebut.

To: ginela

Selamat pagi sayang, semoga kamu suka dengan bunga yang aku berikan untukmu. Maafkan aku untuk kejadian di hari lalu, aku salah dan sudah menyadarinya. Aku akan menjemput kamu dengan segera, dengan cinta untukmu, aku janji.

From: haedar

Ginela menutup surat tersebut dan membawa bunga itu bersama dengannya. Ginela berbalik dan duduk diatas sofa berwarna cream yang berada di ruang tamu dan menyempatkan diri untuk mengambil gambar bersama dengan bunga yang haedar berikan, dia mengunggah fotonya pada salah satu media sosial yang dia miliki yaitu Instagram. Ginela marah terhadap haedar, namun dia tidak bisa membenci laki-laki itu. Dia sangat menghargai pemberian haedar pada pagi hari saat dia membuka pintu rumahnya. Hadiah itu cukup membuat ginela melupakan perasaan marahnya terhadap laki-laki di seberang sana.

───────────────────♡   ❍    ⌲               ••                 ⎙Liked by you, @haedarb and 5

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

───────────────────
♡   ❍    ⌲               ••                 ⎙
Liked by you, @haedarb and 5.713.528 others

The eternal love of the sun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang