Kamala keluar dari dapur dan menuju ke ruang keluarga, terlihat kedua tuyul yang sedang tertidur dengan lelap di atas sofa berwarna brown itu, siapa lagi kalau bukan jaya dan ginela. Saat tertidur pun mereka terlihat seperti sedang berperang dalam mimpinya masing-masing. Dengan kaki ginela yang berada di wajah jaya dan tangan jaya yang selalu menyingkirkan kaki milik ginela namun selalu gagal.
Melihat hal tersebut kamala langsung bergegas menggendong keduanya dan membawa ke kamarnya masing-masing.
"Dimana kamala?" Tanya jasver kepada salah satu maid yang terlihat sedang membersihkan ruang tamu.
"Tadi saya melihat nona kamala menggendong tuan muda dan nona ginela ke kamar, tuan." Jawab maid tersebut dan langsung melanjutkan pekerjaannya.
Jasver yang mendengar hal tersebut bergegas menemui kamala, dia pikir kamala berada di kamar putrinya ternyata kamala sedang menemani jaya tidur, jaya tidak mau ditinggal kan oleh kamala dan terus memegang salah satu sisi baju milik kamala dengan kuat.
"Kamaa..." Belum selesai jaehyun menyebut namanya, kamala langsung memotong ucapan jasver.
"Sssttt pelan kan suaramu ja, pangeran kecil mu sedang tertidur lelap." Kamala terus mengusap-usap rambut jaya dengan penuh kasih sayang.
Jasver yang melihat hal tersebut berjalan keluar meninggalkan kamar milik putranya, dia berjalan menuju kamar ginela, terlihat ginela sedang mengigau tidak jelas. Jasver yang melihat hal tersebut langsung mendekati ginela dan mencoba menenangkannya.
"Nak sadarlah." Jasver terus memeluk ginela dan mencoba membangunkannya.
"Gine mau mangga itu, aaa jay sangat nakal, ayah lihatlah jay, eum jay menyebalkan. Gine menyayangi ayah jasver dan jay." Kurang lebih seperti itu yang diucapkan oleh ginela.
Mendengar ginela memanggilnya dengan sebutan ayah, jasver terlihat sangat senang. Dan terus memeluk ginela, ginela yang mulai tenang kini melanjutkan tidurnya di dalam pelukan jasver.
Tak terasa kini jasver ikut tertidur bersama putri kecilnya, dari wajah jasver terlihat dia sangat lelah karena baru saja pulang dari tempat kerjanya. Kamala yang sedari tadi mengamati dari luar pintu kamar putrinya hanya tersenyum dan tidak mau mengganggu tidur jasver dan putrinya.
Meskipun jasver dan ginela tidak ada hubungan darah namaun mereka saling menyayangi layaknya seorang ayah dan putri, begitu juga dengan kamala dan jaya. Sudah seperti keluarga yang bahagia dengan dua orang anak yang saling melengkapi meskipun kelakuan mereka layaknya kucing dan tikus.
🌙🌙🌙
"Aku ingin berbicara sesuatu dengan mu." Ucap jasver yang baru saja menyelesaikan sarapannya.
"Bicaralah ja."
"Tidak disini, aku tidak ingin anak-anak mendengar percakapan kita berdua." Pinta jasver yang sudah berdiri dari tempat duduknya. Kamala yang paham akan hal itu kemudian berdiri dari tempat duduknya.
"Bunda tinggal sebentar ya, nanti kalau kalian sudah selesai makan langsung temui pak supir, ingat jangan nakal di sekolahan." Ucap kamala sambil mengecup kedua anak yang sedang makan dengan lahap.
"Siapp bunda." Jawab keduanya dengan semangat.
Kamala berjalan menyusul jasver yang kini sudah mulai tidak terlihat bayang-bayang tubuhnya. Kamala mempercepat langkahnya untuk mengimbangi langkah kaki jasver.
"Ada apa ja?" Tanya kamala dengan wajah yang sedikit kebingungan.
"Kemarin aku melihat suami mu sudah berada di kota ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
The eternal love of the sun
RomancePerjalan hidup seorang gadis bernama ginela yang sejak kecil sudah di didik untuk menjadi mandiri tanpa rangkulan cinta pertamanya yaitu sang ayah. Ginela tumbuh dewasa dengan caranya sendiri. Kepribadian yang hampir mirip seperti ibunya menjadikan...