Chan pov
Aku adalah ketua bodyguard keluarga mayor. Hanya seorang pria yang cukup dewasa untuk memikul tanggung jawab itu.
Karena umurku yang hampir menyentuh setengah abad hampir semua orang termasuk diriku sendiri akan berfikir jika aku selamat dan berhasil pensiun dari dunia yang kejam ini aku akan bertaubat dan menjadi biksu.
Hidup yang kujalani juga cukup monoton. Kadang mendebarkan karena hampir mati
Tidak banyak orang yang dekat denganku. Selain karena mereka bilang wajahku selalu mengeluarkan aura gelap, aku juga terlalu malas bicara soal hal yang tidak penting. Lebih baik mendengarkan mereka bicara dan mendapat informasi tersembunyiMereka bilang dengan semua hal yang membuatku terlihat seperti anti sosial bisa mempengaruhi kisah romansa ku.
Mungkin memang benar karena tidak sedikit yang mendekat lalu menjauhi ku lagi hanya karena ku tatapAku juga sudah pasrah dengan status single yang ku dapat sejak lahir. Mereka berfikir aku lebih seperti monster jinak daripada anti sosial.
"Hei Big, nong, bangunlah. Ini waktunya minum obat"
Dia langsung membuka mulut tanpa membuka matanya menerima obat yang ku suapkan lalu menyedot air dari sedotan.
setengah botol air habis dan ku jauhkan darinya
"Sudah. Kembalilah tidur" ucapku sambil mengelus rambutnya
Tapi Big, pria kecil sombong ini mematahkan semua skenario pensiun ku. Sejak awal bergabung sikap sombongnya tetap ada hingga saat ini.
Aku tidak kaget lagi jika dia diangkat menjadi wakil ketua karena bakatnya bertarung dan mengatur strategi. Setidaknya itu mendukung sifat sombong dan angkuhnya.Aku tidak tau berapa banyak perhatian yang ku berikan padanya sampai ia berani mengajak ku menjalin hubungan.
Bagaimanapun juga aku hanya seorang pria dewasa yang sehat. Katakan saja bahwa aku menganggapnya sebagai teman tidur dengan status. Terdengar kejam memang tapi itu benar.
Ku akui dia pria kecil yang manis dengan wajah sinis. Kulit putih berkilau dengan mata tajam yang indah. Dengan rambut panjang yang ingin sekali ku jambak saat bercinta
Ok Chan tenang. Kau pria baik yang bisa mengatur diri. Bukan pria bejat seperti tuan Kinn. Tenanglah, tenang.
Ku lihat celana ku yang menggembung. Sial aku tegang hanya karena rambutnya.
Menoleh ke sebelah terdapat ranjang yang diisi pria yang membuatku tegang sedang mendengkur halus setelah minum obat tengah malamnya.
Okelah Chan... Hanya satu ciuman saja dan selesaikan ini di kamar mandi dengan cepat.
Ku arahkan wajahnya ke arahku dengan pelan. Terlihat sepertinya dia bermimpi memaki Porsche sambil mengigau.
Ku cium pelan dan agak lama untuk menyesapi bibir tipisnya. Big perlahan melenguh dan membuka matanya
Sial. Hanya dengan suara samar itu membuatku semakin tegang. Ku sudah ciuman ini dan segera menuju kamar mandi.
Langsung masuk dan mengunci pintunya dari dalam.
Sial. Ku rasa Big sudah naik satu level dihatikuSegera ku buka ikat pinggang dan celanaku, menurunkan boxer dan celana dalam sekaligus.
Memalukan sekali Chan. Melakukan solo hanya karena suara halus dari Big. Dan sekarang hanya bisa membayangkan kembali saat-saat kami dihotel dengan suasana panas.
Cukup lama berada dikamar mandi dan merasa tanganku mulai kebas. Karena ejakulasi yang lama.
Selesai dengan solo, ku basuh tangan dan milik ku. Merapikan celana dan kemeja yang kusut, lalu keluar dari kamar mandi dengan keadaan jengkel.

KAMU SEDANG MEMBACA
HIDE THIS (CHANBIG) - SELESAI
FantasyChan dan Big yang harus mengakui hubungan mereka yang selama ini dirahasiakan Mpreg area saudara saudara ku sekalian