.
.Dari pagi Porsche terus merengek pada Kinn untuk diijinkan pergi ke pasar malam. Porsche rindu berdesakan sambil sesekali mencopet dompet orang-orang. Tapi kali ini ia sangat ingin main permainan yang ada disana, tentu saja ditemani Big.
"Ku mohon daddy, hanya dua jam saja, selesai bermain langsung pulang"
"Tidak boleh, tidak ada jalan jalan malam"
"Kalau begitu aku akan mogok makan"
"Memangnya bisa?" remeh Kinn. Ini sudah kesekian kalinya sejak hamil, Porsche selalu mengancam mogok makan jika keinginannya tidak dituruti. Tapi semenjak Big mau menyuapinya, ancaman itu tidak lagi terdengar
"Bahkan jika disuapi Big?" yakin Kinn
"Bahkan jika disuapi Big!" nada ya terus mengancam
Kinn segera menyuruh salah satu bodyguardnya untuk menjemput Big dirumahnya.
.
."Kenapa kau disini?" tanya Big.
Masih terlalu pagi untuk bekerja, Ia masih menggunakan celana pendek dengan kaus ketat. Masih menyangkal jika itu sudah tidak muat, padahal Chan sudah membelikan kaus oversize
"Anu, itu. Kau dipanggil tuan Kinn"
"Jadwalku jam sembilan, ini masih jam tujuh"
"Tidak peduli! Yang penting kau datang kesana"
"Aku ingin merampok mereka sekarang. Tunggu sebentar aku akan ganti baju"
Big berbalik dengan pelan, sangat malas untuk datang sebenarnya, belum sarapan dan mandi, pasti moodnya akan hancur hari ini, Ia sudah merencanakan pembalasan sekarang.
Namun dibelakangnya, bodyguard itu hampir meneteskan air mata karena tidak berkedip melihat paha belakang Big yang amat sangat putih dan mulus.
Bergetar setiap kalian Big melangkahkan kakinya, apalagi saat menaiki tangga, Ia bersumpah jika saja Big belum menikah maka ia akan melamarnya langsung. Bokong bulat yang terlihat dari luar celana sedikit mengintip disela tanjakan.
"Apa yang kau lihat?" suara datar Chan mengganggu hayalan nya
"Pemandangan indah. Eh maksudku tangganya kokoh sekali"
Chan terlihat sangar walaupun menggunakan apron pink tanpa baju. Sambi memegang spatula memincingkan matanya, terasa seperti menginterogasi pelaku
Mereka berdua saling diam. Waktu terasa sangat lama, untung saja Big bisa mandi kilat, menyelamatkan bodyguard itu dari tatapan ketuanya
"Phi aku akan berangkat sekarang" ucapnya sambil mencium wajahnya tiga kali
"Tidak sarapan?" ucap Chan agak sedih
"Tidak dulu, aku akan mukbang disana"
Big dan bodyguard tadi langsung pergi meninggalkan Chan seorang diri, ia masuk lagi ke dapur, melihat meja makan yang terisi telur dadar dengan saus tomat yang dibentuk hati.
Entah kenapa sedih sekali rasanya jika Big tidak memakannya, memotong telur itu tepat ditengah dan memisahkan mereka, membuat gambar hati itu ikut terbelah
.
.Big membuka pintu kamar kinnporsche setelah mengetuk nya, disana ada Porsche sedang menatap Kinn penuh harap.
"Big suapi anak nakal ini"
"Tidak mau! Jangan suapi aku!" tolak Porsche
Big bingung untuk mengikuti perintah siapa. Ia hanya memegang piring dan sendoknya tanpa ada niat menyuapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDE THIS (CHANBIG) - SELESAI
FantasiChan dan Big yang harus mengakui hubungan mereka yang selama ini dirahasiakan Mpreg area saudara saudara ku sekalian