Jangan seperti saya ya saudara saudara saudariku sekalian, menangisi tokoh fiksi 3 hari 3 malam
Hari ini hari pertama Big kembali bekerja, tapi karena ia sudah lama tidak berlatih, banyak sekali hal yang perlu ia tingkatkan.
"Perutku sudah tidak seksi lagi" keluhnya melihat cermin.
Semua kotak yang ia susah payah bangun hilang begitu saja saat memasuki rumah sakit.
"Tidak heran sih, kegiatanku hanya makan dan tidur. Seperti babi"
Chan datang melihat Big yang terlihat risih dengan badannya sendiri pun ikut bergabung melihat cermin
"Phi apa aku gendut?" tanya Big
Chan malah meremas pantat Big dengan keras dan berulang-ulang. Meletakkan wajahnya di pundak Big dan sebelah tangannya memeluk perut Big
"Sangat lembut"
Big menghela nafas panjang. Ayolah apa yang dia harapkan dari Chan soal penampilannya
"Sangat jelek. Timbangan ku naik 6 kilo"
"Aku lebih suka kau yang seperti ini"
"Phi suka aku gendut?! " ucapnya agak tersinggung
"Jika kau tambah sedikit lagi aku makin suka"
Big mencubit tangan Chan yang ada dipantatnya. Dia ingin disemangati! Bukan diajak semakin buruk
"Hari ini aku akan menaruh tugasmu ditempat Pol dan Arm, lengan mu masih belum pulih total"
"Kau tau aku tak suka keributan, kenapa malah menempatkan ku disana?"
"Bersama tuan Thankhun atau Porsche?"
"Keduanya tidak ada yang lebih baik"
"Setidaknya ada temanmu disana"
Big berdiri di samping pintu masuk kamar Thankhun, melihat kekacauan yang dibuat oleh pemilik kamar dan para bodyguard nya.
Mainan yang berserakan, popcorn berceceran, dan suara tv yang keras. Dan orang-orang yang disana malah asik berbaring tanpa terganggu sedikitpun.
Big tidak tahan lagi. Segera ia mengumpulkan mainan disudut ruangan, menyapu popcorn yang berserakan, mematikan tv dan lampu disco.
Dan ketika ia selesai Pol terbangun dari tidurnya.
"Arm? Kau sudah selesai ya?" ucap Pol sambil mengantuk
"Arm tidak ada disini"
"Big? Apa yang kau lakukan disini?" Thankhun ikut terbangun
"Bertugas tuan"
"Sudah bersih ya? Seharusnya kau tidak membersihkannya. Hari ini jadwal untuk Arm"
"Sudah terlanjur"
'Mataku terlanjur sakit melihat kamar ini' lanjutnya dari dalam hati paling dalamMereka berdua lanjut menonton drama ditv dengan suara keras lagi. Arm datang dari antah berantah dengan senyum yang masam.
Tapi setelah melihat kamar Thankhun yang kembali rapi perlahan senyumnya mengembang
"Berhentilah tersenyum, mulutmu akan robek" sadar Big
Arm masih tidak melunturkan senyumnya. Ia tidak percaya jika hari yang ia selalu hindari menjadi lebih baik dari sebelumnya
"Aku sangat bangga! Khun nu sudah bisa mandiri tanpaku"
"Omong kosong apa itu? Ini semua dibereskan oleh Big dengan cepat. Tidak seperti mu yang lari dari tugas"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDE THIS (CHANBIG) - SELESAI
FantasyChan dan Big yang harus mengakui hubungan mereka yang selama ini dirahasiakan Mpreg area saudara saudara ku sekalian