Para Gadis Tua

3.2K 516 46
                                    

.
.

Tujuan mereka saat ini adalah rumah Big. Setelah berberes diresort dan sarapan, mereka menyiapkan kata-kata untuk memulai pembicaraan nanti.

Saat akan memasuki mobil, penjaga resort datang untuk mengecek kelengkapan. Tentu saja Big ketakutan dengannya. Jadi hanya Chan yang bicara dengannya

Big masih setia bersembunyi dibelakang punggung Chan. Enggan untuk ikut menyapa pria itu.

"Kau yang kemarin teriak itu?" tanya penjaga resort

Big otomatis memeluk punggung Chan dengan kencang. Padahal ia sudah berusaha untuk tidak terlihat olehnya.

'Jangan bicara padaku!'

Big masih tidak menyahut, Chan yang paham langsung menjelaskan bahwa Big tidak terlalu suka orang asing.

'Tidak mungkin aku memberi taunya jika ini tentang kepala botak nya'

.
.

"Phi..."

"Iya?"

"Nanti saat sudah sampai disana, aku dulu yang masuk dan menjelaskan pada mereka. Lalu aku akan menyuruhmu masuk saat aku sudah selesai menjelaskan. Dan jangan bilang bahwa kita menikah karena aku hamil"

Chan mengerutkan alisnya, itu bukan hal yang disukainya, karena jika ayah Big tau lebih dulu maka ia akan dicap sebagai lelaki yang tidak bertanggung jawab

"Kenapa? Bukankah memang benar kita menikah karena baby?"

"Bukan begitu. Ini tentang harga diriku" Big kadang berfikir, semua yang mereka rencanakan semata-mata hanya karena kehamilannya, bukan karena mereka saling mencintai

Chan menghela nafasnya. Big memang pria berharga diri tinggi

"Aku akan beli beberapa buah tangan untuk mereka"



.
.




Seorang wanita sedang menyiram tanaman dikebun rumahnya. Semua tampak baik, cuaca cerah namun tidak terik, tanaman yang terlihat lebih segar, dan air selang yang alirannya kecil?

Wanita itu heran, padahal keran air taman khusus satu aliran. Ia mencoba melihat ke selang apakah ada sumbatan didalamnya.

Tiba-tiba air keluar dengan kencang dari dalam dan langsung menyemprot wajahnya. Saking kerasnya semprotan air bajunya pun ikut basah

"Aaaaa!!"

"HAHAHAH!!

Wanita itu berbalik, melihat Big yang sengaja menginjak selang airnya. Tertawa dengan keras karena berhasil menjahilinya

"Kau!! Awas saja kau!!" ia mengarahkan selang airnya ke arah Big. Namun tidak ada air yang keluar. Karena Big kembali menginjak selang nya

"Kalau ingin mandi itu dikamar mandi, jangan ditaman Mint"

"Dasar anak nakal!"

Baru saja mereka hendak kejar kejaran, suara sang ayah terdengar mendekat, mereka berdua langsung terdiam tak bicara.

"Kenapa kalian tiba-tiba berkumpul disini? Ini bukan hari libur"

"Aku disuruh Big untuk datang"

"Ada hal yang akan kusampaikan ke semua orang"

Tatapan Big pada ayahnya sayu, seperti sangat malas berada disatu ruangan dengan ayahnya.

"Mint, mandilah. Jangan seperti anak kecil seperti itu" sang ayah kembali masuk kedalam.

HIDE THIS	(CHANBIG) - SELESAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang