Korban Cinta

4.4K 562 30
                                    

Sedikit 🔞 saudara saudariku

Chan pov

Nafas terengah dengan keringat menetes di sekitar wajahnya. Membuat kulit putih itu semakin berkilau.

Kedua tangannya meremas erat bahuku untuk melampiaskan sensasi yang ia dapatkan. Dengan suara nyaring bagai pujian untukku. Ku pejamkan mata untuk lebih menikmati sensasi ini

Semakin dalam ku bergerak semakin kencang suaranya. Dengan wajah menahan kenikmatan ia terus menyebut namaku walau itu terlihat sangat sulit.

"Akhh... Yahh... Seperti itu Big. Ini sangat rapat. Selalu rapat untukku"

Dia mengejang dan semakin cepat bergerak. Sebentar lagi akan mencapai puncaknya. Hingga akhirnya

"Ahhh.. Yaahh... Haahh.. Big, kau selalu nikmathh"

Ku buka mata dan melihat tangan kananku dipenuhi dengan cairan lengket berwarna putih. Hawa panas disekitar ku hingga menimbulkan uap di kaca kamar mandi.

Sial. Hormon ku tak bisa dikendalikan belakangan ini. Aku perlu Big secepatnya, tapi keadaannya sedang tidak memungkinkan.

Dan sekarang ledakan hormon ini membuatku melakukan solo lagi. Membayangkan Big dengan suaranya yang merdu.

Segera kusudahi pemikiranku agar tidak kembali membangkitkan milik ku. Menyalakan shower dengan air dingin mengguyur seluruh tubuhku.

End Chan pov

Chan keluar dari kamar mandi dengan keadaan telanjang dada. Melihat Big terlelap tenang dalam tidurnya. Tidak mengetahui jika baru saja ia dijadikan fantasi oleh Chan untuk masturbasi.

Chan bergerak menuju tempat tidur dan langsung merengkuh badan mungil yang baru saja ia lecehkan dalam otaknya. Memberi ciuman selamat malam yang romantis dan ikut terlelap.

Pagi hari datang dengan cepat, secepat Chan bersiap untuk kembali bekerja sebagai ketua bodyguard. Membangunkan Big, membuka bajunya, menyiapkan pakaian ganti, memakaikan baju dan menyiapkan obat.

Big sudah diberikan petuah tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama tidak ada Chan disekitarnya atau paling tidak saat bersama orang lain.

Namun bagi Big, itu semua bagai angin lalu baginya. Masuk kuping kanan keluar juga dari kuping kanan. Dalam artian benar-benar tidak didengarkan.

Chan bilang untuk melatih kakinya agar lebih cepat pulih bisa dengan berjalan pelan mengelilingi kamar. Tapi Big malah berjalan mengelilingi mansion.

"Big. Kemari kau sebentar!" suara seseorang memanggilnya dari arah balkon atas

"Khab tuan Kim. Ada apa?"

"Naiklah kesini. Ada hal yang perlu ku sampaikan"

Big hanya tersenyum pasrah. Masalahnya adalah kamar Kim ada di lantai paling atas, memang ada lift untuk mereka. Tapi lift itu hanya bisa diakses dengan kartu tanda pengenal khusus masing-masing bodyguard senior terpercaya, sementara kartunya masih ditahan oleh Chan.

Dan dengan sekuat tenaga Big menaiki satu persatu anak tangga untuk mencapai kamar Kim. Entah kenapa hari ini tidak ada satupun bodyguard yang menolongnya. Mungkin ini adalah karma kesombongannya selama ini.

Setelah sampai di lantai paling atas, Big segera mengetuk pintu kamar Kim. Dan segera dibuka oleh Kim.

"Jadi. Ada apa tuan Kim?" tanya nya dengan nafas masih berat

"Aku punya tugas untukmu" mengambil sebuah bungkusan berbentuk persegi panjang pipih yang jika ditebak isinya antara buku atau foto

"Pergi ke rumah porsche dan berikan ini pada Chay. Buatlah keadaanmu sangat memprihatinkan. Aku sudah menyiapkan mobil untuk mengantarmu sampai didepan gang rumahnya. Setelahnya berjalanlah kesitu agar terlihat seperti kau benar-benar berjalan dari sini"

HIDE THIS	(CHANBIG) - SELESAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang