Popu

3K 485 49
                                    

.
.

Pagi ini mata Big memerah dan bengkak. Nafas sesenggukan dengan sedikit cairan encer yang keluar dari hidungnya

Masih duduk dikursi dalam pelukan Chan yang berdiri, melihat ke bagian sebelahnya. Rasanya ingin menangis lagi, rasa bersalah kembali muncul

Pinguin nya, hadiah pasar malamnya, boneka pertamanya, Popu, tidak sengaja terkena saus tomat.

"Hiks... Phi Chan.. Boneka ku hiks"

Chan miris mendengarnya, Big memang tidak sengaja mencipratkan saus itu kesana. Ketika Big turun dari kamar ia sudah memesan satu telur dadar lagi, Chan kira nafsu makan Big mulai meningkat, ternyata untuk diberikan pada Popu si pinguin.

Saus tomat dalam botol sudah hampir habis, Big menekan nya dengan kuat agar ada sedikit saus di piring Popu. Tapi itu malah terciprat ke dahi si pinguin. Big berusaha tenang karena itu hanya sedikit, Ia mengusap usapnya mencoba untuk menghilangkan saus itu. Tapi yang terjadi adalah saus itu semakin lebar dan berubah menjadi noda.

Big panik karena nodanya tidak kunjung hilang walaupun sudah digosok dengan banyak tisu. Sampai akhirnya ia menangis

"Shuut.. Tidak apa-apa sayang. Nanti akan ku cuci"

"Jangan hiks... Nanti bau pasar malamnya hilang"

"Lebih baik begitu daripada terus bernoda saus"

"Bisa kering cepat? Hiks... "

"Bisa, tenang saja"

Big melepaskan pelukannya, membersihkan wajahnya yang penuh air mata, memandang si pinguin yang diam dan sedikit miring. Ukurannya sebesar toples, jadi tidak bisa duduk dikursi. Mencoba menggosoknya lagi menggunakan tisu sambil bergumam

"Maaf Popu"

.
.

Chan merendam kepala boneka itu kedalam air yang sudah dicampur detergen, sementara Big sudah dijemput lagi oleh suruhan Kinn untuk datang lebih cepat. Membuka kandang agar kucing kecil itu bisa berjalan jalan bebas didalam rumah. Mereka sudah mengambil kucing itu kemarin

"Diamlah pinguin, aku mencoba memperbaiki mu"

Bonekanya sudah kembali bersih, hanya saja basah, Chan berjalan keluar ke belakang rumah untuk menemukan tempat menjemur yang cocok, diatas batu kolam kosong itu sepertinya bagus.

Tapi ketika keluar dari pintu kakinya tidak sengaja menginjak ekor kucing yang memang berada dekat sekali dengan pintu

"Minggir kucing aneh" bukan tanpa alasan Chan memanggilnya aneh. Karena saat pulang dari klinik dan masuk rumah, kucing itu selalu menghadap ke atas dan bergumam,apalagi jika ia memasuki kamar, Ia akan diam di pintu dan terdengar mengoceh sambil terus menghadap atas. Dan jika tidak ada suara lain selain suaranya, maka kucing itu juga tidak akan berhenti mengoceh

Chan menaruh boneka itu dengan alas plastik dibawahnya, agar tidak bersentuhan langsung dengan batu.

"Semoga nanti sore kau sudah kering"

Kembali masuk ke dalam untuk membersihkan piring kotor dan bersiap untuk bekerja.

.
.

Big bosan menemani Porsche yang sedang membagikan hadiahnya pada semua anggota keluarga dan para bodyguard mereka.

"Aku beli ikan warna warni ini untuk phi Khun, susah sekali menangkapnya dengan kertas, lalu ini.. Apa ya Big?"

"Serum rambut"

"Ah iya! Serum rambut untuk Paa, ini ada gantungan kamar untuk menghindari mimpi buruk, Arm, Pol, kalian ambil warna yang kalian suka"

"Ini untuk Tay, penjualnya bilang ini parfum pemikat hati"

HIDE THIS	(CHANBIG) - SELESAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang