.
.Kepingan puzzle dimana mana, bongkar pasang lagi, salah lagi. Big sudah emosi, Porsche membeli mainan ini terlalu besar dan sulit. Memukuli kepingan yang tidak cocok itu hingga membuat puzzle yang sudah terpasang bergeser
"Hei! No!" teriak Porsche
Porsche bingung, kenapa Big sangat marah dengan kepingan itu? Dia bahkan tidak membantu memasang satu keping karena fokus dengan kepingan itu
"Jangan dipukul Big, cari yang lain"
Big memang tidak bisa diajak sabar sekarang, entah karena saat kecil mainannya hanya sepeda dan mobil mobilan atau memang ia bodoh. Setiap keping yang ia dapatkan selalu tidak cocok. Sementara Porsche masih anteng mencari dan memasang bagian yang benar
"Aku menyerah" pasrah Big
Mengambil salah satu bungkus keripik kentang dan melahapnya. Itu adalah keripik kentang ke sekian yang ia makan, tentu saja itu semua milik nyonya Teerapanyakul yang ia korupsi.
"Awhh!" teriak Porsche memegang perutnya
Big yang sedang santai makan keripik ikut panik mendengar suara Porsche, perutnya ikut sakit karena bangun tiba-tiba.
"Awh.. Kenapa?!"
"Tidak ada, bayiku hanya menendang"
"Kenapa heboh sekali!?"
"Ini lebih keras dari biasanya"
Big menyeret dirinya mendekati Porsche, mengelus perut yang sedikit bergerak gerak.
"Dia sangat aktif belakangan ini, perutku kadang mual"
"Anakmu liar"
Porsche tidak peduli dengan apa yang Big katakan, Ia menikmati elusan Big di perutnya, sangat nyaman
"Berapa bulan?"
"Hampir enam, kau?"
"Hampir tiga, atau mungkin sudah tiga bulan. Aku lupa"
.
."Phi, aku rindu Liliy"
Chan yang mencuci piring sontak terdiam, apakah maksud Big adalah ia ingin bertemu kakaknya?
"Liliy?"
"Iya, tapi dia sudah mulai terlihat" sambil menunjuk perutnya
"Padahal baru tiga bulan, tapi bentuknya terlalu besar"
Big terus mengeluh tentang perutnya yang terlihat lebih besar dari usia seharusnya, padahal setiap mereka cek umurnya memang masih awal
Chan ingin sekali mencium bibirnya yang terus mengomentari perutnya sendiri, tapi sayangnya ia makan ikan yang amis dan belum gosok gigi
"Mau pulang" ungkap Big
"Dan memberitau mereka kita sudah punya produk?"
"Ya. Dan produknya berusia lebih tua dari usia pernikahan kita"
Chan selesai mencuci piring, dan duduk disebelah Big sambil mengelus perutnya
"Tidak takut ayahmu marah?"
"Phi.. Bau ikan. Gosok gigi dulu"
Usiran halus dari Big membuatnya tertawa. Big memang tidak suka bau amis.
Chan lalu naik ke lantai atas untuk gosok gigi sekaligus langsung tidur, Big memang senang begadang sampai larut malam
Tidak ada satupun ide bagus yang keluar di otaknya, Ia terus membayangkan reaksi keluarganya. Oke mungkin hanya reaksi ayahnya yang ia bayangkan
![](https://img.wattpad.com/cover/312721054-288-k495109.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDE THIS (CHANBIG) - SELESAI
FantasiChan dan Big yang harus mengakui hubungan mereka yang selama ini dirahasiakan Mpreg area saudara saudara ku sekalian