Fokus!

2.4K 317 56
                                    

.

.

Semenjak Porsche melahirkan, Chan tidak pernah bisa tidur dengan nyenyak. Dini hari dia pasti akan terbangun dari tidur dengan mimpi buruk sampai sampai Big menawarkan kaus kaki anti mimpi buruk miliknya. Karena jujur saja Big ikut terkena dampak dari Chan yang bangun dengan spontan, kasur mereka akan bergoyang mengingat tubuh Chan yang besar

Tapi sekarang, semua terasa baik-baik saja malam ini, Chan yakin jika ia tidak akan mimpi buruk lagi. Menarik selimut dan membaringkan diri, berdoa sebelum tidur walaupun dia tidak terlalu religius

Selesai dengan doa Chan menggeser badannya menghadap Big yang tidur dengan tenang. Chan tidak pernah melewatkan momen dimana hal terakhir yang ia lihat adalah orang yang mungkin sudah mengambil separuh hatinya, ya separuh. Karena separuhnya lagi ada pada pekerjaan. Tapi ketika bergeser dia tidak sengaja menyenggol sedikit lengan Big

"Maaf"

"Big?" tanya Chan yang heran karena Big sama sekali tidak bergerak sedari tadi

"Sayang? Papa?" panggil Chan lagi

Chan mencoba untuk tetap tenang dan mengelus wajah Big yang putih pucat. Chan merasa aneh, warna kulit suaminya itu tidak sepucat ini

"Big? Hey jangan menakutiku!" Chan terus menepuk pipi Big namun tetap saja tidak ada respon

Amis, itu adalah aroma yang tercium ketika Chan membuka selimutnya. Darah sudah meresap dimana-mana dan itu berasal dari bagian bawah Big!

"OH TIDAK! TIDAK! TIDAK!" Chan langsung panik dan sudah tidak bisa berfikir jernih, yang ada diotaknya hanyalah bagaimana caranya membawa suaminya ke rumah sakit sekarang juga

Ia langsung menggendong Big saat itu juga dan darah tetap menetes dengan deras. Chan berlari ke keluar dengan cepat, namun saat akan menuruni tangga, kakinya terpeleset oleh darah yang juga sudah mengguyur tubuhnya. Big meluncur jatuh ke bawah dengan benturan keras

"TIDAK!"

Chan secara spontan langsung bangun dari tidurnya, keringat dingin bercucuran deras dengan nafas yang tercekat. Ia langsung menoleh ke samping dimana Big tidur namun tidak ada.

"Sial! Tidak lagi! Bangun Chan! Bangun!" ucapnya sambil menampar wajahnya sendiri. Melihat jam dan menyadari ini masih jam satu dini hari

Ia langsung bergegas untuk mencari Big di bawah namun tetap berhati-hati di tangga

BRAKK!

Dan setelah melakukan pencarian di berbagai ruangan dirumahnya, Chan akhirnya bisa menemukan Big di dapur.

Mereka berdua saling diam ditempat. Chan dengan keringat dan wajah pucat yang ketakutan seperti dikejar hantu, dan Big yang terdiam kaku karena terciduk sedang memakan double cheese burger dengan setengah porsi pizza yang sudah habis dan dua kotak kentang

Chan tanpa bicara langsung memeluk Big dengan erat dan mengusap kepalanya dengan sayang

"Astaga, aku hampir mati saat aku tidak ada dikamar, jangan pernah tinggalkan aku sendiri seperti tadi"

Big samar samar merasakan tubuh Chan yang bergetar dan isak tangis yang tertahan. Dia langsung paham, pria besarnya mengalami mimpi buruk lagi

Big membalas pelukannya sambil mengusap punggung Chan, namun ia lupa jika tangannya penuh saus dan minyak

"Baiklah hentikan itu, punggungku terasa berminyak"

"Hehehe tidak sengaja"

Chan kemudian melirik meja makan yang penuh dengan junk food dan meminta Big untuk menjelaskannya

HIDE THIS	(CHANBIG) - SELESAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang