.
.
Hari berikutnya setelah Pol pingsan tiga kali dalam sehari.
Wartawan silih berganti menanyakan tentang kasus penculikan dan kanibalisme yang dilakukan Nacha
"Pemirsa, saat ini kami sedang berada di depan rumah sakit yang digunakan khusus untuk anggota keluarga Teerapanyakul dan para staf, kami akan mewawancarai beberapa saksi dan korban yang terlibat dalam kejadian ini"
Chan dan Big baru saja turun dari mobil ketika mereka disodorkan sebuah mic
"Tuan, kami dari chanel 9, Ingin mewawancarai anda tentang kasus pemilik restoran kanibal"
"Maaf nona, tapi anda tidak bi-.."
"AAAAAAA!!"
Big langsung berlari masuk ke dalam rumah sakit, menabrak beberapa perawat hingga hampir terjatuh
"Sayang! Jangan lari!"
Reporter dan sang kameramen saling memandang, apa yang salah dari mereka?
"Maaf saya harus mengejarnya"
Chan ikut menyusul Big, memastikan bahwa Big tidak menabrak apapun dan juga terjatuh. Chan heran, biasanya Big tidak akan bisa berlari secepat itu apapun kondisinya, bahkan ketika ia hampir ditusuk oleh Nacha
Di lain tempat, sang Reporter dan kameramen dihadang hingga hampir ditembak oleh bodyguard penjaga pintu masuk rumah sakit
"Ini salahmu! Coba tadi kau bertanya lebih cepat!"
"Enak saja! Kau yang lama bawa kamera!"
.
.
"Big! Sayang! Jangan lari!"
Big tidak mendengarkannya, terus berlari ke sembarang arah
"Jangan lari! Nanti perutmu-"
Big tiba-tiba berhenti. Menunduk untuk melihat keadaan perutnya
"Awhh, sakit"
"Sudah ku bilang jangan lari!"
Chan menghentikan seorang perawat, memintanya membawakan satu kursi roda
"Aduh perutku kram"
Chan berhasil menghentikannya, itu adalah kecepatan yang lumayan jika kau dikejar binatang buas
Perawat datang membawakan kursi roda, Chan mendudukkan Big disana dan mendorongnya pelan
"Ternyata orang botak lebih menyeramkan dari pada Nacha?" ucapnya sambil menahan tawa
Big tidak terima dengan itu, dengan kesal memukul pelan suaminya dan memukulnya tepat di bagian 'itu'
"Awh! Ini sensitif! Bagaimana jika dia bangun?!"
Big menarik kerah baju suami, mendekatkan wajah mereka berdua dan memasang wajah garang seolah-olah mengintimidasi
"Dengar ini baik-baik. Ini adalah rahasia besar! Hanya kau dan aku yang boleh tau!"
Dug
"Dan juga dia" menunjuk perutnya
Tapi kemudian Big melotot, sesuatu memukulnya dari dalam. Chan yang tidak mengerti menaruh tangannya disana
Dug
Chan ikut melotot, menatap Big seolah memastikan pukulan itu tidak menyakitinya
"Sakit?"
"Rasanya sedikit nyeri"
.
.
Arm mengganti kompres instan yang menempel di dahi Pol. Memang kesehatannya menurun seminggu belakangan, kekurangan sel darah merah dan tekanan darah rendah sukses membuatnya mendapatkan dua kantung darah tambahan

KAMU SEDANG MEMBACA
HIDE THIS (CHANBIG) - SELESAI
FantasyChan dan Big yang harus mengakui hubungan mereka yang selama ini dirahasiakan Mpreg area saudara saudara ku sekalian