TPL VIII : Visitor

24.9K 2.2K 31
                                    

Tekan bintang dulu yuu.

Happy reading !

****

Anne sangat bosan, buku yang Ia bawa dari perpustakaan tidak lagi menarik hari ini. Tidak tau besok?

Kini Ia hanya duduk termangu di sofa kamar nya. Kadang ia pindah ke arah balkon dan melihat sekitar atau beberapa warior yang sedang berlatih. Kadang ia memilih menidurkan tubuh nya di kasur dan terus berulang seperti itu.

Anne belum ada keberanian untuk keluar dan melihat tatapan tatapan aneh semua orang pada nya. Anne benci itu.

Seseorang mengetuk pintu kamar Anne tiba tiba. Anne menoleh dan menyuruhnya masuk.

"Luna, alpha telah tiba dan ia ingin bertemu dengan mu"

Ucapan maid itu membuat Anne senang. Ini dia yang Anne tunggu. Entahlah, mengapa Anne begitu senang?

Ia mengangguk dan mulai berjalan keluar kamar nya, melewati semua ruangan besar, menuruni banyak tangga di pack house yang besar itu dan akhirnya sampai pada Axton. Pria itu berdiri tepat di ruang tamu pack house yang besar ini.

"How's your day?" Tanya Axton seraya menarik Anne dan mengecup kening nya.

Anne berfikir sebentar, lalu menjawab "emm good, how about you?"

"Melelahkan"

Anne tersipu malu saat Axton menarik nya ke dalam pelukan lalu mencium aroma tubuh gadis itu rakus. Untung saja Axton memerintahkan semua pengawal dan maid pergi. Kalau tidak....

"Kau tau? kau sangat wangi Anne"

Anne mengerutkan kening nya. Ia menggeleng "aku belum mandi"

Ucapan polos Anne membuat Axton terkekeh. Kadang ia lupa Anne adalah seorang manusia biasa yang tak mengerti apa apa.

"Kita adalah soulmate, sepasang soulmate memiliki aroma yang membuat kami tau bahwa kami adalah soulmate"

"Lalu kenapa aku tak mencium itu?"

Axton tersenyum "kau ingat? Kau hanya seorang manusia biasa"

Anne mengerucutkan bibir nya pelan. "Sayang sekali"

Axton tersenyum "kau bisa merasakan nya nanti, setelah mengalami beberapa tahap"

Anne menatap Axton bingung. "Tahap apa?"

"Nanti kau akan tau mate"

Anne berfikir sejenak. "Pasti ada di bab selanjutnya pada buku itu"

Axton mengerutkan dahi nya, Anne yang menyadari itu paham. "Aku mengambil sebuah buku tentang bangsa kalian di perpustakaan pribadi mu"

Axton tersenyum, di elus nya rambut Anne sayang. "Terima kasih untuk itu, anyway---"

"Aku membawa kan mu sesuatu"

Anne mengerutkan dahi. "Apa?" Axton tersenyum, ia menarik Anne ke arah sofa. Di sofa sudah terdapat sebuah dus besar yang Anne tak tau apa isi nya.

"Itu untuk mu" Anne menatap Axton dengan wajah penasaran. "Buka saja mate"

Anne setuju, ia bergerak mendekat dan membuka dus besar itu. Anne mengerjapkan mata nya terkejut, kemudian di gantikan dengan tatapan binar. Ia menoleh kepada Axton dengan tatapan bahagia.

"Kau sungguh?!"

Axton terkekeh, betapa gemas nya gadis yang di takdirkan untuk nya itu.

Axton mendekat, mengelus Surai gadis itu sayang. Betapa kaget nya Axton saat Anne memeluk tubuh nya tiba tiba. Begitu erat, membuat jantung Axton berdetak tak karuan.

The Predicted LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang