TPL II : Pain

29.8K 2.9K 31
                                    


***

Oh no..

Dengan spontan, Anne memundurkan kaki nya selangkah. Dirinya benar benar terkejut mendengar apa yang madam Kathrine katakan.

"Ja-jadi.. ini tempat prostitusi?"

Dada Anne terasa sangat sesak saat mengetahui fakta bahwa kepala panti asuhan sudah menjualnya untuk di jadikan sebagai wanita yang--- membayangkannya saja Anne tak ingin. Anne mempercepat langkahnya ke dalam kamar. Dengan buru buru, gadis itu mengambil tasnya yang berada di atas kasur lalu mulai kembali berjalan ke arah pintu.

Namun langkahnya terhenti, tak kala melihat sekitar. Hampir setiap sudut tempat ini memiliki pengawal dengan tubuh kekar. Tidak..

Anne mencoba menfokuskan pikirannya, ia menoleh ke setiap penjuru kamar. Detik berikutnya, Ia menatap ke satu arah dengan sebuah harapan.

The windows..

Ia berjalan mendekati jendela lalu melihat sekitar. Jendela nya tidak berpagar, namun Ia melihat sekeliling, hanya ada pepohanan yang menjulang tinggi. Anne tidak yakin bisa selamat jika melarikan diri ke arah sana. Namun Anne lebih memilih mati dari pada menodai harga dirinya dengan para pria hidung belang. 

Anne menekatkan diri lalu mengeluarkan tas nya terlebih dahulu. Ia kembali melihat kebelakang, memastikan tak ada seorang pun yang melihat nya. Lalu detik selanjutnya gadis itu melompat keluar, mengambil tas nya lalu berlari. Hingga tak lama ia dapat mendengar sebuah teriakan.

"Gadis sialan !!!"

***

Anne berlari membelah hutan, berusaha menghindar dari semua orang suruhan Kathrine yang pasti sedang mencari nya. Lalu saat ia sudah merasa cukup aman, dia memelankan langkah nya. Dengan rakus ia menghirup udara. Nafas nya bertalu talu, gadis itu sangat lelah.

Ia duduk di bawah pohon yang begitu besar, menyandarkan tubuh nya di batang pohon itu lalu memejamkan mata.

Tanpa sadar, sebutir air mata jatuh dari ujung mata nya. Rasa sesak di dada nya mulai mendominasi. Anne meremas bagian bawah gaun polos nya menahan tangis. Tidak, ini bukan saat nya dia untuk menangis.

"Lihat, siapa yang kita temukan disini"

Anne terlonjak kaget, ia menatap ke arah dua pria yang kini menatap nya dengan pandangan tak terartikan. Tapi aneh, mereka memakai pakaian layak nya seorang prajurit. But how?

"So fuckin' beautiful"

"But she's a human"

"Shit, you right"

Anne meremas bagian bawah baju nya gemetar. Namun tak kala ia heran dengan percakapan kedua nya. Human? Tentu?

"Tuan..."

"Kau penyusup"

Anne membulatkan mata nya, kepala nya dengan spontan menggeleng keras.

"Tidak, aku.."

"Shut the fuck up !!"

Tubuh Anne kembali bergetar. Mata nya menjadi buram menahan tangis.

"Kau tau hukuman apa yang pantas untuk seorang penyusup?"

"Kematian"

****

Dan disini lah Anne sekarang. Ia di bawa dengan paksa oleh dua orang pria yang ia jumpai di hutan tadi dengan tidak berperasaan. Kedua tangan nya di ikat dan ia di berikan penutup kepala berwarna hijau tua.

The Predicted LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang