TPL XXXII : first fight

14.1K 1.1K 158
                                    

Halooww! TPL update!

Spesial untuk 300k pembaca TPL!

Anw, aku ada pertanyaan di bawah cerita. Jangan lupa di jawab ya!

Happy reading!

*****

Malam kian berganti menjadi pagi. Rumah pack masih terlihat ramai dengan para tamu yang pagi ini akan kembali ke teritori masing masing.

Setelah sarapan pagi, para pemimpin werewolf itu berkumpul, siap untuk kembali. Bercengkrama sedikit pada pimpinan tertinggi mereka sekedar mengucapkan selamat tinggal.

Anne kali ini ikut serta bersama yang lain nya. Ia selalu berdiri di samping sang belahan jiwa sebagaimana Axton meminta nya.

"Sangat menyenangkan bisa berkunjung ke silvermoon pack. Seandainya aku bisa berlama lama disini," ujar Jasmine yang kini bersama ayah nya menghampiri Axton juga Anne.

Axton memberi senyuman tipis yang malah terkesan tak peduli. Anne tersenyum sebagai balasan perkataan wanita itu.

"Senang bertemu dengan kalian, aku harap perjalanan kalian menyenangkan setelah ini," tutup Anne.

Sekarang rumah pack menjadi sepi dan lebih tenang. Dan itu tentu memberi kesenangan sendiri pada Anne. Rasanya lebih tentram bersama orang-orang yang sudah mengenalmu lebih baik seperti seorang keluarga tanpa tamu-tamu yang memiliki tujuan mereka sendiri.

"Aku tak tahu apa alasan orang-orang menyukai pesta," ujar Anne tiba tiba membuat Blair menoleh pada nya.

Blair tertawa, "anda mengatakan itu hanya karena itu memang bukan hobi anda, Luna," balas Blair.

"Kau benar. Tapi pesta sangat melelahkan," ujar Anne lagi.

Blair tersenyum maklum. Keduanya berjalan beriringan memasuki ruang makan karena ini memang sudah waktunya.

Anne menatap ke arah Axton yang sibuk dengan tab nya dengan cepat menoleh saat mengetahui keberadaan sang belahan jiwa. Anne tersenyum tipis sebagai respon.

"Selamat pagi," sapa kedua wanita itu bagi siapapun yang mendengar dan mendapat respon yang baik dari orang-orang yang berada di ruangan.

Beberapa pelayan khusus datang menyajikan makanan untuk Anne. Anne menoleh menatap maid yang terlihat tidak familiar baginya.

Anne menatap makanan yang di bawakan padanya sesaat. Sebelum akhirnya wanita itu kembali menatap sang pelayan.

"Apa kau baru?" Tanya Anne membuat pelayan itu sedikit terkejut.

"Ah iya, Luna. Aku baru saja menjadi maid sebulan yang lalu. Namun baru di izinkan bekerja hari ini," jelas maid itu.

"Siapa nama mu?" Tanya Anne lagi.

Beberapa petinggi pack yang makan di situ menoleh pada sang Luna. Sedikit ingin tahu dengan belahan jiwa sang Alpha yang terlihat tertarik dengan maid baru mereka.

"Aku-- emm, caroline, Luna."

Anne tersenyum kecil. Tapi entah kenapa senyum itu terlihat berbeda. Anne mengangkat salah satu makanan di depan nya dan menatap maid itu.

"Bisa kau cicipi makanan ini untuk ku, Caroline?"

Axton sontak menatap belahan jiwa nya. Mata wanita nya terlihat sedikit lebih bercahaya. Begitupun dengan orang-orang yang berada disana. Terheran heran mengapa sang Luna tiba-tiba berbeda.

Pelayan itu terdiam kaku. Mimik wajah nya menunjukkan kegugupan yang nyata.

"Aku-- luna.. aku tidak memakan daging,"

The Predicted LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang