HAPPY BIRTHDAY TO ME! HAHAHA
Tanggal 14 kemarin. Tapi gapapa, tanggal nya lewat tapi bulan nya belum.Shsh udh berapa lama aku ga update?
Maaf yaa, aku sekarang kelas 12 jadi lagi sibuk sibuk nyaa shsh.Tapi aku udh datang bawa TPL yang kalian tunggu tunggu!
Maaf kalau belum sesuai selera kalian.
Tekan bintang nya yuk!
Happy reading!
****
Hilang?!
Belahan jiwa nya menghilang?!
Semua orang kini menatap takut pada sang Alpha yang kini memasang wajah bak dewa pencabut nyawa. Mata nya memerah bagaikan api. Hal itu menandakan bahwa ia benar-benar marah dan jiwa serigala nya yang lebih mengerikan sedang memegang kendali.
"BETAPA CEROBOH NYA KALIAN, BAJINGAN!"
Teriakan itu menggelegar di pack house. Semua orang dengan cepat bersimpuh dengan satu lutut serta menundukkan kepala mereka menandakan kesetiaan mereka terhadap Alpha.
"Maaf Alpha, kami---"
"AKU TAK MEMINTA PERMINTAAN MAAF DARI MU, BETA!"
Andrew memejamkan matanya dan semakin merunduk. Semua ini berada di luar kendali Andrew. Ia kalut saat mendengar penyerangan di perbatasan hingga tak sadar bahwa sesuatu bisa saja terjadi di sini.
"Apa dari semua warrior yang aku punya tak sanggup menjaga Luna mereka?" Tanya Axton entah pada siapa dengan suara lebih pelan. Tapi percaya lah, itu lebih menyeramkan.
"JAWAB!!"
Mata Axton benar benar menunjukan kobaran api yang siap menyerang siapa saja. Ia hilang kendali.
"Siapkan pasukan untuk mencari Luna ku. Akan ku bunuh kalian semua jika dalam dua belas jam aku tidak bisa menemukan nya."
****
Mata Anne terbuka perlahan. Kening nya berkerut saat melihat sekeliling nya yang aneh. Cepat-cepat ia berdiri saat merasakan dirinya bersandar pada sesuatu yang tidak keras namun juga tak lembut.
Anne melototkan matanya saat menemukan seekor kuda putih tepat dimana Ia tadi tertidur, kini sedang menatapnya tentu tanpa ekspresi
Anne melihat sekeliling hutan. Kenapa bisa Ia berada di sini?
Anne menundukkan kepala nya. Wanita itu mencoba mengingat apa yang terjadi.
Terakhir ia sedang melukis di taman. Matanya tiba-tiba melihat siluet hitam, Anne berdiri, dan berjalan menghampiri nya. Lalu... Anne memijit pelipis nya yang terasa sakit. Ia tidak bisa mengingat apa selanjutnya.
Anne menatap ke atas. Jika Anne terbang ke atas, Ia pasti bisa menemukan jalan keluar.
Bersiap untuk mengeluarkan sayap nya, kegiatan Anne terganggu saat suara seorang wanita terdengar.
"Nak."
Anne kembali membuka mata, menatap kepada sang wanita yang sudah terlihat tua dengan baju usang. Anne memegang perut nya. Takut jika yang Ia lihat berniat menyakiti.
"Kau memiliki makanan? Aku sangat lapar."
Anne mengerjap, matanya membulat dan dengan sangat menyesal dia menggeleng kecil.
Bahkan aku pun lapar...
"Maafkan aku, aku tidak memiliki apa-apa. Aku tiba tiba berada disini dan tak membawa apapun," jawab Anne sangat jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Predicted Luna
Fantasi"Layak nya anak mu yang mewarisi kedudukan sebagai Alpha dari segala Alpha, begitu pula belahan jiwa nya akan menjadi Luna dari segala Luna, bijak dari segala yang bijak, hebat dari segala yang hebat, dan cantik dari segala yang cantik. Semua kaum i...