TPL III : Mate

33K 2.5K 32
                                    

Sebelum baca, jangan lupa vote !
Happy reading !

***

"Jason, panggilkan dokter pack!"

"Baik Alpha"

Semua orang sangat terkejut saat pria nomor satu di kerajaan ini memasuki Pack house dengan rasa khawatir yang tinggi dan seorang gadis berperawakan sangat cantik di gendongan nya.

Axton dengan cepat melangkahkan kaki memasuki kamar nya, lalu meletakan tubuh tak berdaya gadis pujaan hati nya dengan sangat pelan, memperlakukan gadis itu layak nya benda rapuh yang siap hancur kapan saja.

Di tatapnya wajah cantik gadis itu dan menggenggam nya dengan sangat erat. Rasa emosi memenuhi dirinya pada semua orang yang telah membuat keadaan soulmate nya menjadi seperti ini. Tpi ini bukan saat nya untuk itu, kesembuhan mate nya adalah yang terpenting.

"Alpha, dokter pack sudah datang." ucap salah satu pelayan.

"Suruh dia masuk"

Lalu, Andrew, Jason, dan seorang dokter masuk ke dalam. Dokter itu menunduk memberi hormat pada Axton.

"Alpha, izinkan saya--"

"Lakukan" potong Axton tidak sabar.

Mata Axton terus saja menatap ke arah mate nya, tak sedetik pun dirinya beralih. Namun dengan terpaksa Ia harus menoleh ke arah dokter saat gadis nya sudah selesai di periksa.

"Alpha, gadis ini---"

Axton menggeram, tidak suka dengan panggilan pria itu.

"Luna, she's the luna" ucap Andrew membenahi.

Dokter membungkuk kaku "maaf Alpha, saya tidak tau. Luna tidak memiliki penyakit dalam. Luna tidak sadarkan diri karena dehidrasi dan kekurangan nutrisi, dan di tambah luka luka di tubuh nya pasti membuat nya lebih lelah."

Axton menatap sendu ke arah mate nya. "Oh honey..." ucap sang Alpha parau.

"Aku akan meninggalkan beberapa obat untuk luka luka nya. Saya harap, saat Luna sadarkan diri, ia langsung di beri nutrisi."

Axton tak menoleh, ia hanya terus menatap gadis impian di depan nya. Biar Andrew yang mengurus semua itu.

"Alpha, saya pamit," ujar sang dokter dan berlalu dari sana. Axton tak fokus, di elus nya pipi belahan jiwa nya yang sangat merah. Pasti ini akibat tamparan. Axton bahkan menggeram hanya dengan memikirkan nya.

"Tinggalkan kami berdua" titah Axton tak terbantahkan lalu Andrew dan Jason keluar dari sana.

Axton tetap tak melepaskan pandangan nya dari wajah gadis itu. "How beautiful you are.." ucapnya.

Benar, Anne sangat sangat cantik walau dalam keadaan seperti ini. Axton menoleh ke arah obat obatan yang sempat di letakan Edward di atas nakas. Ia mengambil obat untuk luka, lalu perlahan mengoleskan nya pada luka luka gadis itu.

"Andrew, bawalah mate mu ke butik istana dan ambilkan beberapa gaun untuk belahan jiwa ku. Lalu perintahkan pelayan membawakan nya kesini" mindlink Axton pada Andrew dan mendapat jawaban positif dari pria itu.

****

Axton menoleh saat mendengar ketukan pintu lalu mengizinkan nya masuk.

"Alpha, Beta Andrew memerintahkan kami untuk membawa semua gaun ini" ucap salah satu maid--pelayan pack.

Axton berdiri dengan sigap, memandang ke seluruh maid yang datang san berkata.

"Pakaikan gaun tidur untuk soulmate ku dan sisa nya rapikan di lemari. Aku tak mau ada satu kesalahan pun yang terjadi pada nya." lalu Axton kembali menatap gadis itu, mengecup kening nya sebentar lalu pergi dari sana.

The Predicted LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang