The Predicted Luna

TPL XXI : Luna

HALO SEMUA NYA!!
HAPPY NEW YEAR!!

maaf agak lama update nya, biar kalian penasaran WKWKWK

HAPPY READING CINGTAHH

Eh, vote dulu hihi

****

Kaki Anne melangkah perlahan di atas lantai yang terbuat dari marmer itu. Mata nya lurus ke depan dan terlihat kosong. Lalu saat ia melihat raja Christian disana sedang berbicara dengan orang bawahan nya, ia berhenti.

Christian yang semula sedang membicarakan sesuatu pada bawahan nya mendadak diam saat merasakan kehadiran Anne.

"Apa anda butuh sesuatu, Luna Anne?"

Anne bergeming. Ia menatap lurus pada mata raja Christian.

"Luna Anne?"

"Kakak?"

Deg..

Ada desiran hangat yang sudah lama tak raja Christian rasakan saat mendengar Anne memanggil nya kakak. Ia terpaku di depan wanita itu.

"Kakak, kau adalah kakak ku kan?"

Seembun air mata luruh begitu saja dari mata Christian. Ia mengangguk ngangguk cepat dan segera memeluk Anne dengan erat. Ia tak tahu ia akan sebahagia ini hanya dengan Anne yang mengetahui status mereka sekarang.

"Ya Tuhan, entah harus bagaimana cara nya aku berterima kasih," ucap Christian masih memeluk adik nya itu.

Anne melepas pelukan nya, menatap Kakak nya, "tolong ceritakan segala nya pada ku kak, aku mohon," pinta Anne.

Dan setelah itu, Anne mengetahui semua nya.

****

Anne tak tahu harus bereaksi seperti apa. Beberapa hari ini begitu berat untuk nya. Segala sesuatu menyerangnya secara mendadak hingga Anne tak tahu harus menggambarkan segala perasaan nya seperti apa.

Kini ia memandang diri nya di depan cermin. Kenyataan bahwa dia bukan lah manusia biasa masih belum bisa ia terima baik baik. Apakah ini nyata? Apakah semua yang terjadi pada nya bukan mimpi panjang?

Ingin sekali Anne tidak percaya. Tapi segala perubahan yang ia alami membuatnya percaya. Ini sudah menjadi bukti nyata bukan?

"Anne, kau tidak bersiap?"

Anne menoleh ke arah suara, ia tersenyum mendapati Axton berdiri tak jauh dari nya.

"Aku baru saja akan bersiap."

Hari ini akan ada pesta untuk kehamilan Beta female full moon pack seperti apa yang sudah di perintahkan Axton. Maka Anne harus bersiap untuk pesta itu.

Tiba tiba saja beberapa maid masuk ke kamar. Mereka membawa beberapa kotak berukuran berbeda dan meletakan nya di salah satu meja yang ada di kamar itu.

"Apa itu, Axton?" Tanya Anne mendekat pada semua kotak itu.

"Semua untuk persiapan mu," ujar Axton.

Anne membuka kotak yang paling besar. Dengan reflek ia membulatkan mata nya terkejut.

Di dalam kotak itu, terdapat gaun hitam yang benar benar memukau matanya.

"A-axton, ini?"

"Kau menyukai nya?"

"Oh astaga!"

Axton tersenyum melihat gadis nya itu. Ia senang dapat melihat kebahagian kembali terlihat di wajah belahan jiwa nya.

"Aku senang kau suka," ujar Axton.

Anne menatap Axton, "tidak kah ini berlebihan Axton? Ini adalah acara nya Blair dan bayi nya? Lagian aku bisa memakai gaun yang tersisa di lemari. Aku punya banyak, ingat?" Ujar Anne.