TPL XXXIII : the truth

16.1K 1K 319
                                    

HAIII!!!

KEMBALI LAGI SAMAA AKUU!

SIAPA YANG KANGEN BABANG AXTON????

ATAU KANGEN ANNE??

First aku meminta maaf ya sudah lama ga update TPL karena akuu Hiatus beberapa saat.

Author kemarin baru lulus PTN jadi sibuk banget! Apalagi semester 1 lagi kena shock sama tugas tugas kuliah.

But now i'm baaaackkkk!

Semangat buat aku biar rajin update nyaa hihi.

Jangan lupa vote, coment, dan follow yaa!

Ini cerita gratis lohhh🤝

Oke deh, happy reading my love!

****

Axton frustasi.

Untuk pertama kali nya Alpha dari silvermoon pack itu di buat uring-uringan hanya karena Anne yang menghindari nya. Anne sama sekali tak memberi nya cela. Setiap Axton ingin berbicara, Anne akan cepat mengalihkan perhatian. Misalnya memanggil pelayan, mendadak berdiri, meminta Blair menemani nya hingga Axton benar-benar tak bisa memiliki waktu berdua dengan nya.

Axton tahu dia salah. Tingkah nya sangat bodoh karena rasa takut di hati nya. Hal itu membuat Anne juga marah. Axton mengerti.

Kali ini Axton hanya bisa memandangi Anne yang sibuk merangkai bunga bersama Blair di temani beberapa maid. Sejujurnya Axton khawatir dengan keadaan wanita itu. Hari ini dia terlalu banyak bekerja. Tapi Axton harus memutar otak untuk menemukan ide bagaimana caranya berbicara dengan wanita itu lagi.

Axton mendekat, ia menatap Anne yang memunggunginya. Axton memposisikan diri di tempat dimana Anne bisa melihat nya. Axton bersedekap dada, "aku harap kau tau bahwa kau terlalu melakukan banyak hal hari ini, Luna silvermoon pack. Sudah cukup hari ini, dan kembali lah ke kamar mu!" Titah Axton menekan titel Anne.

Anne menatap pria itu sesaat sebelum kembali memfokuskan dirinya. "Tidak, aku masih harus menyelesaikan rangkaian bunga ini."

Blair yang berada disana hanya bisa diam. Sejujurnya ia bingung berada di posisi ini. Apa yang harus Blair lakukan?

"Terlalu banyak aktifitas hari ini, Roseanne. Aku tidak suka hal itu," ujar Axton lagi.

"Jadi mulai sekarang kau akan mengatur juga segala aktivitas ku?"

"Anne, aku--"

"Aw!"

Semua yang berada disana langsung mendekat saat mendengar desisan Anne. Axton dengan segera mendekat dan melihat jari telunjuk wanita itu kini berdarah akibat pisau karena tak berhati hati.

Axton memegang tangan Anne yang berdarah, pria itu mengeraskan rahang nya lalu menatap Anne.

"Inilah akibat keras kepala mu. Kau benar-benar keras kepala."

Anne menatap Axton sesaat sebelum memberi pembelaan dengan sedikit menunduk. "Axton, aku--"

"Aku sudah menyuruhmu beristirahat tapi kau tetap tak ingin. Lihat apa yang terjadi sekarang?!"

Anne terdiam menunduk.

"Sekarang minta maid mengobati luka mu dan segera kembali lah ke kamar! Jangan keluar sampai aku yang mengizinkannya! Itu hukuman untuk mu."

Anne diam menunduk. Tanpa memandang Axton lagi, ia berlalu dari sana, berjalan sembari menahan tangis di pelupuk matanya.

****

The Predicted LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang