4

3.2K 268 7
                                    

Lisa baru saja keluar dari toilet dekat perpustakaan, dia baru saja mengganti celana jeans yang di pakai dengan rok seragam.

Lisa melakukan itu karena dia memilih berangkat menggunakan motor sport dan jika menaikinya menggunakan rok tentu membuat Lisa kurang nyaman.

Lisa menyusuri koridor kelas untuk menuju ruang kelasnya yang tak jauh dari toilet tempat tadi dia berganti pakaian.

Di tengah jalan Lisa berapapasan dengan tiga orang siswi yang salah satunya sudah tidak asing lagi baginya.

Lisa terus berjalan dengan tatapan lurusnya, dia tidak bergeser sedikitpun ataupun merubah arah jalannya. Begitu juga dengaj tiga siswa dari arah yang beralwanan dari Lisa, ketiganya masih di posisi yang sama yaitu berjajar.

Sampai mereka bertemu Lisa menerobos bahkan menabrak bahu kanan siswi yang berada di tengah.

Siswi itu memutar badannya dan menatap datar Lisa yang terus berjalan menjauh.

"Apa bahumu sakit,Chaeng?" Tanya salah satu siswi itu perhatian.

"Tidak, ayo pergi" Ucap Chaeyoung kembali melangkah.

"Kajja" Ajak moonbyul menggandeng tangan Nancy.

Lisa baru saja sampai di kelas, dia disambut oleh sebuah perkelahian yang terjadi antara seorang yeoja dan namja.

Jika dalam perkelahian biasa namjalah yang akan menang berbeda dengan perkelahian yang terjadi di depan Lisa.

Bahkan sekarang posisi yeoja itu lebih menguntungkan, wajahnya masih bersih dari darah sementara sang namja, wajahnya sudah babak belur bahkan sudut bibirnya sudah mengeluarkan darah.

Lisa menarik tangan sang yeoja dan membawanya menjauh setelah melihat namja itu sudah terkapar lemas.

"Apa masalahnya?" Tanya Lisa menatap Yeoja di depannya itu.

"Masalah yang sama setiap kali aku berkelahi" Ucap Yeoja itu.

"Lagi.... ?" Tekan Lisa.

"Hm" Yeoja itu melipat kedua tangannya di dada.

Lisa beralih ke depan kelas mendekati namja yang masih terkapar disana.

"Apa yang dia katakan padamu tadi, Seul?" Tanya Lisa sedikit berteriak. Lisa melempar tas miliknya ke sembarang arah.

"Dia menyebut ibuku pelacur, menjual harga diri demi mendapatkan uang" Ucap Seulgi.

Lisa menatap ke arah namja itu, rahangnya mengeras bahkan kedua tangannya sudah mengepal kuat hingga urat tangan Lisa terlihat begitu jelas.

Lisa mencengkram kerah namja itu kuat lalu menggeret nya keluar kelas, akibatnya siswa yang masih berada di luar langsung memusatkan perhatiannya ke arah Lisa.

Lisa terus menyeret namja itu hingga sampai di tengah-tengah lapangan basket outdoor.

Para siswa langsung membentuk lingkaran mengerumuni Lisa dan namja yang sudah tergeletak di sana.

"Harusnya kau bisa jaga ucapanmu itu"

Bugh... Bugh...

Lisa menendang perut namja itu dua kali.

"Awwkhhh... Ampun" Lirih namja itu memohon.

Lisa tak menghiraukan lirihan namja itu, dia kembali menendang perut namja itu beberapa kali hingga berguling kesakitan.

Saat hendak memberikan tinjuan pada wajah namja itu sebuah tangan menahan lengan Lisa dari belakang.

Plak.....

ALONE in The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang